Keadaan Geografis Keadaan Sarana Perekonomian

commit to user 43

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Geografis

Kecamatan Musuk merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Boyolali. Kecamatan Musuk terdiri dari duapuluh desakelurahan dengan pusat pemerintahan berada di Desa Musuk. Luas Kecamatan Musuk 7.195,39 ha, yang terdiri dari tanah kering 5.924,3 ha, tanah hutan 1.159,4 ha, tanah keperluan fasilitas umum 100 ha, dan tanah keperluan fasilitas sosial 11,69 ha. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: a. sebelah Utara : Kecamatan Cepogo b. sebelah Timur : Kecamatan Boyolali Dan Kecamatan Mojosongo c. sebelah Selatan : Kabupaten Klaten d. sebelah Barat : Wilayah KUD Cepogo Wilayah Kecamatan Musuk berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan air laut dan suhu maksimum 32 C, sedangkan minimum suhu berada pada 18 C. Sebagian besar lahan di Kecamatan Musuk dimanfaatkan untuk tegalkebun sebesar 53,2 persen, untuk pekarangan sebesar 27,6 persen, ladang penggembalaan sebesar 1,3 persen, untuk tanah hutan sebesar 8,1 persen, untuk lain-lain sebesar 9,8 persen. Curah hujan yang terjadi 113 hari dengan banyak curah hujan 2070 mmth. Bentuk wilayah di Kecamatan Musuk berombak sampai berbukit 60 dan berbukit sampai bergunung 40. Berdasarkan keadaan alam tersebut Kecamatan Musuk mempunyai potensi untuk pengembangan tanaman padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, ketela tanah. Sedangkan untuk tanaman perdagangan berupa cengkeh, pala, tembakau, kelapa, kopi. Potensi lain yang juga sedang dikembangkan adalah peternakan sapi potong dan sapi perah di hampir sebagian wilayah Kecamatan Musuk. Pembagian luas lahan menurut penggunaannya adalah sebagai berikut: 43 commit to user 44 Tabel 4.1 Penggunaan Lahan di Kecamatan Musuk Sumber : Musuk dalam Angka tahun 2010 Jarak dengan pusat administratif adalah sebagai berikut: a. Dengan Ibukota Kabupaten Boyolali : 18 km b. Dengan Ibukota Provinsi : 75 km

B. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk di suatu daerah erat hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi penduduk di daerah tersebut. Berikut adalah data keadaan penduduk di Kecamatan Musuk pada tahun 2010 semester pertama.

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Kecamatan Musuk berjumlah 61.665 jiwa, yang terdiri dari 29.971 penduduk laki-laki dan 31.694 penduduk perempuan. Berdasarkan angka tersbut maka dapat dihitung sex ratio di Kecamatan Musuk adalah: 6 , 94 100 694 . 31 971 . 29 100 = = - = x x uan udukPeremp JumlahPend laki udukLaki JumlahPend SexRatio Hal ini berarti setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 95 orang penduduk laki-laki. Dalam hal ini maka jumlah perempuan memang lebih banyak dibandingkan laki-laki. Pembagian pekerjaan dalam bidang pertanian lebih banyak dikerjakan oleh laki-laki karena dianggap memiliki tenaga lebih besar. Peran perempuan juga penting karena perempuan diidentikkan dengan ketelitian yang lebih baik dibanding laki-laki. Sedangkan untuk kepadatan penduduk di Kecamatan Musuk dibedakan menjadi dua macam yaitu, Kepadatan Penduduk Agraris dan Kepadatan No Jenis Tanah Luas ha 1. Pekarangan 1.992,9 53,2 2. Tegalkebun 3.830,8 27,6 3. Ladang penggembalaan 100,6 1,3 4. Tanah hutan 579,7 8,1 5. Lain-lain 691,39 9,8 JUMLAH 7.195,39 100 commit to user 45 Penduduk Goegrafis. Luas Kecamatan Musuk kurang lebih 71,95 km 2 sedangkan luas lahan pertaniannya 7.083,7 ha. Perhitungannya adalah sebagai berikut: 1 , 857 95 , 71 665 . 61 tan = = ografis PendudukGe Kepada 7 , 8 7 , 083 . 7 665 . 61 tan = = raris PendudukAg Kepada Berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang mendiami luasan satu km 2 adalah sebanyak 857 jiwa. Demikian pula bahwa dalam satu hektar lahan pertanian jumlah penduduk yang bertani sebanyak 9 jiwa. Tempat tinggal penduduk di Kecamtan Musuk tidak terlalu padat. Masih banyak terdapat lahan kosong seperti kebun dan pekarangan di sekitar rumah.

2. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Menurut Triyono 2009, penduduk diklasifikasikan sebagai usia belum produktif 0-14 tahun, usia produktif 15-64 tahun, dan usia tidak produktif lebih dari 65 tahun. Penduduk Kecamatan Musuk berjumlah 61.665 jiwa, yang terdiri dari 29.971 penduduk laki-laki dan 31.694 penduduk perempuan. Tabel 4.2 Penduduk Kecamatan Musuk Menurut Kelompok Umur Kelompok Umur Jiwa 0-6 6.645 7-12 11.370 13-18 6.828 19-24 6.507 25-55 19.789 56-79 8.000 80-keatas 2.526 jumlah 61.665 Sumber : Musuk dalam Angka tahun 2010 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diambil kesimpulan bahwa kelompok umur tertinggi berada pada usia 25-55, artinya sebagian besar penduduk di Kecamatan Musuk tergolong usia produktif. Hal ini akan berpengaruh commit to user 46 terhadap kualitas masing-masing individu dalam menerima berbagai kemajuan teknologi serta pola pikir dalam menghadapi berbagai macam permasalahan yang mereka hadapi. Usia produktif akan mempengaruhi juga dengan tingkat kinerja individu apabila mengikuti sebuah organisasi baik lingkup kecil ataupun besar. Karena dalam usia produktif tingkat rasa keingintahuan masing-masing individu mengenai hal-hal baru masih sangat tinggi.

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Keadaan penduduk di Kecamatan Musuk menurut mata pencaharian terbagi dalam berbagai sektor, tetapi yang paling dominan pada mata pencaharian peternak. Berikut adalah gambaran penduduk menurut mata pencaharian: Tabel 4.3 Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Musuk No. Mata Pencaharian Jumlah Persentase 1. Pertanian 27.801 14,23 2. Pengusaha besar 357 0,18 3. Pengrajinindustri kecil 405 0,20 4. Buruh 3.584 1,83 5. Pedagang 2.051 1,04 6. Pengangkutan 448 0,22 7. PNS 1.020 0,52 8. Pensiunan PNS 187 0,09 9. Peternak 159.513 81,64 Jumlah 195.366 100,00 Sumber : Musuk dalam Angka tahun 2010 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar 81,64 persen penduduk Kecamatan Musuk menggantungkan hidup pada sektor peternakan. Jenis pekerjaan lain memiliki persentase yang jauh lebih kecil berturut-turut yaitu; pertanian 14,23, buruh 1,83, pedagang 1,04, PNS 0,52, pengangkutan 0,22, pengrajinindustri kecil 0,20, pengusaha besar 0,18, pensiunan 0,09. commit to user 47

4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk menunjukkan kualitas seseorang. Apabila diketahui tingkat pendidikan penduduk maka dapat diketahui kemampuan penduduk dalam menyerap berbagai pengetahuan. Hal ini dapat juga dugunakan untuk mengetahui potensi penduduk secara umum. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Kecamatan Musuk dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Musuk No. Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase 1. Belum sekolah 3.818 6,81 2. Tidak tamat SD 4.546 8,11 3. Tamat SD 19.144 34,17 4. Tamat SLTP 5.818 10,38 5. Tamat SLTA 4.443 7,93 6. Tamat Akademi 1.000 1,78 7. Tamat Perguruan tinggi 789 1,40 8. Buta huruf 16.462 29,38 Jumlah 56.020 100,00 Sumber : Musuk dalam Angka tahun 2010 Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa dalam Cahyadi 2002, membuat kriteria sebagai indikator kemajuan suatu desa khususnya dari aspek pendidikan. Kriteria pendidikan rendah, jika penduduk yang tamat SD ke atas kurang dari 30 persen. Kriteria pendidikan sedang, jika penduduk yang tamat SD ke atas antara 30 sampai dengan 60 persen, dan pendidikan tinggi jika penduduk yang tamat SD ke atas lebih dari 60 persen. Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa penduduk Kecamatan Musuk sebagian besar 34,17 tamat SD, sedangkan yang lain berturut- turut adalah buta huruf 29,38, tamat SLTP 10,38, tidak tamat SD 8,11, tamat SLTA 7,93, belum sekolah 6,81, tamat akademi 1,78, tamat perguruan tinggi 1,40. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Musuk tergolong sedang. commit to user 48

C. Keadaan Pertanian

Sektor pertanian memegang peranan penting dalam penyediaan bahan pangan. Selain itu bahwa keadaan pertanian di suatu wilayah akan berjalan lebih baik apabila didukung dengan teknologi yang mendukung, lahan potensial dan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing. Kecamatan Musuk memiliki potensi yang besar dalam sektor pertanian, diantaranya perkebunan, peternakan, kebutuhan pangan, karena sebagian besar penduduknya berkonsentrasi pada sektor ini. Hal ini akan berjalan lebih baik lagi jika masyarakat petani di Kecamatan Musuk mampu meningkatkan kemampuan yang dimiliki dalam berusahatani.

1. Luas dan produksi tanaman utama

Tanaman pangan merupakan tanaman utama yang kebanyakan dibudidayakan oleh petani di suatu wilayah dan berfungsi sebagai sumber makanan pokok bagi penduduk di wilayah tersebut. Luas areal panen dan produksi tanaman pangan suatu wilayah dapat menggambarkan potensi yang dimiliki oleh wilayah tersebut serta kemampuannya dalam menghasilkan makanan pokok bagi penduduk di wilayah tersebut. Berikut adalah gambaran luas areal panen dan produksi tanaman pangan di Kecamatan Musuk : Tabel 4.5 Luas dan produksi tanaman utama di Kecamatan Musuk No. Jenis Komoditi Luas Panen ha Rata-rata Produksi ton 1. Padi 750 40,93 2. Jagung 3.207 42,12 3. Ketela pohon 345 130,17 4. Ketela rambat 710 157,10 5. Kacang tanah 710 15,60 Sumber : Musuk dalam Angka tahun 2010 Berdasarkan tabel 4.5 maka dapat diketahui bahwa potensi paling besar adalah ketela rambat. Dalam waktu satu tahun dapat dihasilkan rata- rata 40,93 ton untuk tiap satu hektar luas panen. Komoditas ini masih populer karena di Kecamatan Musuk termasuk daerah yang sulit akan commit to user 49 kebutuhan air, sehingga tanaman padi tidak menjadi komoditas utama. Komoditas yang paling banyak kedua adalah ketela pohon yang mampu menghasilkan 130,17 ton. Berturut-turut yang menduduki produktivitas rata-rata tertinggi berikutnya adalah jagung 42,12 ton, padi 40,93 ton, kacangtanah 15,60 ton. Prioritas komoditi yang dibudidayakan oleh penduduk di suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh kebiasaan penduduk, tingkat kebutuhan penduduk serta keadaan wilayah terutama kebutuhan akan faktor-faktor produksi seperti tersedianya air.

2. Tanaman perdagangankomoditi

Tanaman perdagangankomoditi diusahakan oleh sebagian besar penduduk untuk menambah pendapatan selain dari tanaman pangan atau utama, hal ini juga terpengaruh dengan kondisi wilayah di Kecamatan Musuk yang mengalami masalah serius dengan kurang tersedianya kebutuhan air yang cukup untuk mengusahakan tanaman buah dan sayur. Sehingga yang bisa di tanam berupa tanaman yang berada di tanah tegalan atau kebun. Tanaman yang diusahakan di Kecamatan Musuk sebagai berikut : Tabel 4.6 Jenis Tanaman perdagangankomoditi di Kecamatan musuk No Jenis Komoditi Banyaknya pohonbatang Belum produksi Berproduksi kg Tidak berproduksi 1. Cengkeh 639 1532,2 0,36 2. Tembakau 69 71,760 - 3. Kelapa 169.54 169,54 - 4. Kopi 569 3790 - Sumber : Musuk dalam Angka tahun 2010 Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kopi memiliki tingkat produksi tertinggi yang mencapai 3790kg, hal ini terjadi karena di Kecamatan Musuk hampir sebagian besar berupa tegalan sehingga sangat cocok untuk tanaman kopi yang tidak memerlukan terlalu banyak air, serta suhu yang sesuai untuk pembudidayaan tanaman kopi, selain itu untuk produksi yang selanjutnya cengkeh memiliki tingkat produksi 1532,2kg, commit to user 50 tanaman cengkeh sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan pembuat minyak atsiri selain dari tanaman mawar. Urutan tingkat produksi selanjutnya adalah kelapa dengan jumlah produksi 169,54kg, dan yang terakhir produksi tembakau yaitu 71,760kg.

3. Kondisi peternakan

Kondisi peternakan di wilayah Kecamatan Musuk menjadi salah satu pendukung dalam kegiatan bertani, ternak menjadi salah satu aset tabungan bagi sebagian penduduk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7. Kondisi ternak di Kecamatan Musuk No Jenis ternak Jumlah orang Jumlah ternak ekor 1 Sapi perah 34.886 16.000 2 Sapi biasa 6.841 7.000 3 Kambing 24.256 27.000 4 Domba 591 502.000 5 Kuda, Babi 28 25.000 6 Ayam 92.699 166.000 7 Itik 109 1.000 8 Lainnya 103 31.000 Sumber: Musuk dalam Angka tahun 2010 Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa ternak terbanyak yang dimiliki masyarakat di wilayah Kecamatan Musuk ialah domba sebesar 502.000 ekor, hal ini dikarenakan perawatan serta harga masih terjangkau. Tetapi untuk jumlah orang yang mengusahakan ternak, tertinggi pada ternak ayam, hal ini dikarenakan ternak ayam membawa keuntungan yang banyak, diantaranya sebagai binatang peliharaan serta persediaan gizi melalui dagingnya. Ternak sapi perah berjumlah 16.000 ekor dengan 34.886 orang yang mengusahakannya, hal ini mendukung berdirinya koperasi susu untuk membantu warga dalam menambah pendapatan melalui susu yang dihasilkan dari sapi perah yang mereka rawat. commit to user 51

D. Keadaan Sarana Perekonomian

Sarana perekonomian yang terdapat dalam suatu wilayah akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. Kegiatan jual beli misalnya, akan semakin mudah jika tersedia pasar yang mampu mengakomodasi penjual dan pembeli dalam satu tempat. Demikian juga yang terdapat di Kecamatan Musuk terdapat sarana perekonomian yang memudahkan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi. Sarana tersebut adalah koperasi simpan pinjam, KUD, BKK, BPKD, pasar umum pasar umum, pasar kembang, pasar bangunan permanen, toko, bank, lumbung desa. Berikut adalah gambaran sarana perekonomian di Kecamatan Musuk : Tabel 4.8 Sarana Perekonomian di Kecamatan Musuk No. Sarana Perekonomian Jumlah 1. Koperasi 22 2. Pasar umum 7 3. Pasar bangunan permanen 7 4. Tokokioswarung 40 5. Bank 2 6. Lumbung desa 42 Sumber : Musuk dalam Angka tahun 2010 Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sarana perekonomian yang terdapat di Kecamatan Musuk cukup lengkap mulai dari koperasi hingga terdapatnya lumbung desa. Adapun pasar umum berjumlah 7, yang terdiri dari dua jenis yaitu pasar umum 6 buah, serta pasar kembang 1 buah. Pasar dengan bangunan permanen juga sudah dibangun dengan tujuan memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam bertransaksi jual beli sebanyak 7 buah, selanjutnya sarana perekonomian yang lain terbanyak adalah tokokioswarung 40 buah yang tersebar di seluruh desa di Kecamatan Musuk. Lembaga- lembaga perekonomian yang ada adalah koperasi sebanyak 22, yang terdiri dari koperasi simpan pinjam 18 buah, KUD 1 buah, BKK 1 buah, BPKD 2 buah. Lembaga lain berupa Bank terdapat 2 buah untuk memudahkan dalam peminjaman modal usaha selain dari koperasi simpan pinjam. Lumbung desa sebanyak 42 untuk menampung hasil dari pertanian sebagian besar penduduk di Kecamatan Musuk yang sudah tersebar secara merata. commit to user 52

V. SEKILAS TENTANG KUD MUSUK

A. Sejarah Berdirinya Koperasi

KUD Musuk berdiri berdasarkan Inpres No : 4 tahun 1973 tentang BUUDKUD di desa kembangsari kecamatan musuk oleh para petani peternak lembu potong yang berjumlah 30 orang. Sebagai modal awal sebesar Rp.88.500,-, terdiri dari Simpanan pokok dan simpanan wajib anggota. Usaha yang dilakukan adalah pelayanan Saprodi untuk tanaman jagung, dengan adanya proyek Banpres ternak sapi potong, KUD dapat memperbesar jumlah anggota sampai di desa Musuk, Sukorame, Ringinlarik, Sruni. Kantor KUD Musuk pertama kali di Desa Kembangsari, dengan tambahnya usaha sapi potong dari Banpres, maka kantor pindah ke dukuh Karanglo, Desa Musuk, Kecamatan Musuk tepatnya dirumah bapak Wiro. Setelah adanya reformasi pengurus dan penambahan proyek usaha KCK, ternak sapi perah, kantor pindah ditempat yang strategis dirumahnya bapak Tarijoen di dukuh Tirtohardi, Desa Musuk, Kecamatan Musuk. Kemajuan usaha koperasi yang meningkat untuk sementara kantor pindah dikios pupuk GLK dan tahun 1984 KUD Musuk telah mampu mendirikan sebuah gedung kantor sampai sekarang. Sejak awal KUD Musuk sudah memperoleh Hak Badan Hukum Koperasi Nomor : 8473BH73. Hal ini terjadi, karena didorong adanya partisipasi anggotamasyarakat serta semangat kerja bagi pelaksana sampai sekarang. KUD Musuk memiliki status sebagai KUD yang Mandiri dengan SK. Menteri Koperasi No: 473MKPTS1990.tanggal 22 Mei 1990. Jumlah anggota akhir tahun 1992 : 6.508 orang. Koperasi Unit Desa KUD Musuk termasuk koperasi yang memiliki prestasi yang sangat membanggakan, diantara banyak prestasi-prestasi tersebut sebagian diantaranya dapat dilihat sebagai berikut: 52