Analisa Data Metode Penelitian
dan kekuasaan jabatan lemah, gaya kepemimpinan yang paling efektif adalah kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan. Jika pemimpin berorientasi pada
tugas, akan terjadi ketidak cocokkan. Menurut Fiedler, pemimpin bisa membuat elemen-elemen dari situasi lebih kongruen dengan mengubah struktur tugas dengan
membuat pedoman dan prosedur, misalnya dan menaikkan kekuasaan dengan meminta wewenang tambahan atau dengan cara-cara lain.
Menurut kontinjensi Feadler dikecam karena teori ini tidak selalu didukung oeh riset, bahwa penemuan-penemuannya bisa diinterprestasikan dengan cara berbeda,
bahwa ukuran LPC kurang valid, dan bahwa asumsi-asumsinya tentang prilaku pemimpin yang tidak fleksibel tidak realitis. Tetapi, teori Fedler merupakan salah satu
teori yang pertama mengadopsi prespektif situasioanal tentang kepemimpinan. Teori ini telah membantu banyak manajer mengenali faktor-faktor situasional penting yang
mesti mereka hadapi, dan teori ini telah menumbuhkan pemikiran tambahan tentang situaasi kepemimpinan. Dalam beberapa tahun terakhir, Feadler telah mencoba
menjawab sejumlah kencaman terhadap teorinya dengan melakukan revisi dan menambahkan eleman-eleman tambahan seperti sumber daya kognitif.
Secara umum terdapat tiga macam gaya kepemimpinan yang berbeda: a.
Otokratis Kepemimpinan otokratis lebih banyak menghadapi masalah pemberian
perintah kepada bawahan.
b. Demokratis
Demokratis cenderung mengikuti pertukaran pendapat antara orang-orang yang terlibat.
c. Laissez-Faire
Pemimpin memberikan kepemimpinannya jika diminta.