Dua Gaya Kepemimpinan. Gaya Kepemimpinan
Ali Bin Abi Thalib R.A.,Mengatakan : bahwa Rasulullah SAW seorang yang
paling lapang dada, menjaga baik-baik ucapannya, amat lembut perangainya dan bersikap sangat hormat dalam pergaulan.
31
Dengan demikian, setiap pemimpin akan berhasil memimpin suatu organisasi secara efektif bila ia memenuhi syarat-syarat, yaitu :
a. Mempunyai kecerdasan yang cukup tinggi untuk dapat memikirkan dan
mencarikan cara-cara pemecahan setiap persoalan yang timbul dengan cara yang tepat, bijaksana serta mengandung kelengkapan dan syarat-syarat yang
memungkinkan untuk dilaksanakn. b.
Mempunyai emosi yang stabil, tidak mudah diombang-ambingkan oleh perubahan suasana yang senantiasa berganti-ganti dan dapat memisahkan
antara yang mana soal pribadi, soal rumah tangga, dan mana soal organisasi.
c. Mempunyai kepandaian dalam menghadapi manusia dan mampu membuat
bawahan merasa betah, senang, dan puas dengan dan dalam pekerjaan. d.
Mempunyai keahlian untuk mengorganisasi dan menggerakan bawahan secara bijaksan dalam mewujudkan tujuan organisasi serta mengetahui
dengan tepat kapan dan kepada siapa tanggung jawab dan wewenang akan didelegasikan.
31
Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi,
kepemimpinan dan prilaku organisasi,
jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2012, h. 119
e. Mempunyai keterampilan manajemen untuk menghadapi persoalan
masyarakat yang semakin maju. Sementara itu, Ki Hajar Dewantoro, Merumuskan tiga tingkah laku kepemimpinan yaitu :
1
Ing Ngarso Sung Tulodo,
yang berarti kalau pemimpin itu berada didepan, ia memberikan teladan.
2
Ing Madyo Mangun Karso,
yang berarti bila pemimpin berada ditengah, ia membangkitkan tekat dan semangat.
3
Tut Wuri Handayani,
yang berarti bila pemimpin itu berada dibelakang, ia berperan kekuatan pendorong dan pengerak.
Selain itu, sikap pemimpin akan tampak dari cara melakukan pekerjaan seperti memerintah, memberi tugas, berkomunikasi, menegakkan disiplin, melakukan
kontrol, meminta laporan, menegur bawahan, meminta pertanggungjawaban, dan lain-lain.