Gaya Dasar Kepemimpinan. Gaya Kepemimpinan

banyak memberikan dukungan namun sedikit dalam pengarahan. Dalam gaya seperti ini pemimpin menyusun keputusan bersama-sama dengan para pengikutnya, dan mendukung usaha-usaha mereka dalam menyelesaikan tugas. Adapun Gaya 4 G4, pemimpin membrikan sedikit dukungan dan sedikit pengarahan. Pemimpin dengan gaya seperti ini mendelegasikan keputusan-keputusan dan tanggung jawab pelaksanaan tugas pada pengikutnya.

3. Perilaku Gaya Dasar Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan.

Gaya kepemimpinan seperti yang dikutip di depan merupakan norma yang digunakan sewaktu mencoba memengaruhi perilaku orang lain seperti yang dilihat oleh orang lain tersebut. Oleh, karena pada hakikatnya perilaku dasar pemimpin yang mendapat tanggapan para pengikutnya, maka ketika pemimpin tersebut melakukn proses pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, empat gaya dasar yang diuraikan dimuka dapat di aplikasikan dan diidentifikasikan dengan suatu proses pengambilan keputusan tersebut. Gaya kepemimpinan dalam pembuatan keputusan dapat dilihat dlam Gambar 6.2 dibawah ini : 24 Partisipasi G3 Konsultasi G2 Delegasi G4 Instruksi 24 Ibid , h. 66 G1 GAMBAR 6.2. Empat Gaya Dasar Kepemimpinan Dalam Proses Pembuatan Keputusan Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan rendah dukungan G1 dirujuk sebagai industri karena gaya ini dicirikan dengan komunikasi satu arah. Pemimpin memberikan batasan peranan pengikutnya dan memberitahu mereka tentang apa, sebagaimana, bilamana, dn dimana melaksanakan berbagai tugas. Inisiatif pemecahan masalah dan pembuatan keputusan semata-mata dilakukan oleh pemimpin. Pemecahan masalah dan keputusan diumumkan, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh pemimpin. Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan tinggi dukungan G2 dirujuk sebagai konsultasi, karena dalam menggunakan gaya ini, pemimpin masih banyak memberikan pengarahan dan masih membuat hampir sama dengan keputusan, tetapi hal ini diikuti dengan meningkatkan komunikasi dua arah dan perilaku mendukung, dengan berusaha mendengar perasaan pengikut tentang keputusan yang dibuat, serta ide-ide dan saran-saran mereka. Meskipun dukungan ditingkatkan, pengendalian control atas pengambilan keputusan tetap pada pemimpin. Perilaku pemimpin yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan G3 dirujuk sebagai partisipasi, karena posisi kontrol atas pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian. Dengan penggunaan gaya ini, pemimpin dan pengikut saling tukar menukar ide dalam pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Komunikasi dua arah ditingkatkan, dan peranan pemimpin adalah secara aktif mendengar. Tanggungjawab pemecahan masalah dan pembuatan keputusan sebagian berada pada pihak pengikut. Hal ini sudah sewajarnya karena pengikut memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas. Perilaku pemimpin yang rendah dukungan dan rendah pengarahan G4 dirujuk sebagai delegasi, karena pemimpin mendiskuikan masalah bersama sama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai definisi maalah yang kemudian proses pembuatan keputusan didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan. Sekarang bawahan yang memiliki kontrol untuk memutuskan tentang bagaimana cara pelaksanaan tugas. Pemimpin memberikan kesempatan yang luas bagi bawahan untuk melaksanakan pertunjukan mereka sendiri karena memiliki kemampuan dan keyakinan untuk memikul tanggungjawab dalam pengarahan perilaku mereka sendiri.

4. Teori Gaya Kepemimpinan dari Seorang Pemimpin

a. Teori Genetis Keturunan Inti dari teori ini menyatakan bahwa “ Leader Are Born And Nor Made pemimpin itu dilahirkan bukannya di buat ”. 25 Para penganut aliran ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan bagaimanapun seorang ditempatkan karena ia ditakdirkan menjadi pemimpin, 25 Andri Feriyanto dan Endang Shyta Triana, Op.Cit, h. 95