Perilaku Gaya Dasar Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan.

pengikut saling tukar menukar ide dalam pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Komunikasi dua arah ditingkatkan, dan peranan pemimpin adalah secara aktif mendengar. Tanggungjawab pemecahan masalah dan pembuatan keputusan sebagian berada pada pihak pengikut. Hal ini sudah sewajarnya karena pengikut memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas. Perilaku pemimpin yang rendah dukungan dan rendah pengarahan G4 dirujuk sebagai delegasi, karena pemimpin mendiskuikan masalah bersama sama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai definisi maalah yang kemudian proses pembuatan keputusan didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan. Sekarang bawahan yang memiliki kontrol untuk memutuskan tentang bagaimana cara pelaksanaan tugas. Pemimpin memberikan kesempatan yang luas bagi bawahan untuk melaksanakan pertunjukan mereka sendiri karena memiliki kemampuan dan keyakinan untuk memikul tanggungjawab dalam pengarahan perilaku mereka sendiri.

4. Teori Gaya Kepemimpinan dari Seorang Pemimpin

a. Teori Genetis Keturunan Inti dari teori ini menyatakan bahwa “ Leader Are Born And Nor Made pemimpin itu dilahirkan bukannya di buat ”. 25 Para penganut aliran ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan bagaimanapun seorang ditempatkan karena ia ditakdirkan menjadi pemimpin, 25 Andri Feriyanto dan Endang Shyta Triana, Op.Cit, h. 95 sesekali kelak ia akan muncul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secar filosofis pandangan ini tergolong pada pndangan fasilitas atau determinitis. b. Teori Sosial Jika teori pertama diatas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti teori pada sosial ini ialah “ Leader Are Made And Not Born pemimpin itu dibuat atau dididik bukan kodrati”. Jadi teori ini merupakan kebalikan dari teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup. c. Teori Ekologis Teori ekologis pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian di kembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran. Namun demikian, penelitian yang jauh lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa saja faktor yang menyebabkan timbulnya sosok pemimpin yang baik.

5. Jenis-Jenis Gaya Kepemimpinan yang ada, sebagai berikut :

a. Gaya kepemimpinan otoriter authoritarian. Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang dimbil dari dirinya sendiri secara penuh. 26 Segala pembagian tugas dan tanggung jawab di pegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan. b. Gaya kepemimpinan demokratis democratic Adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikut sertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Indikator kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut : c. Gaya kepemimpinan bebas laissez-faire Pemimpin jenis hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil dimana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. 27 d. Gaya kepemimpinan paternalistik. Dalam gaya kepemimpinan paternalistik, pemimpin dianggap sebagai orang tua dan pengikut sebagai anak-anak yang perlu dibimbing ke arah kedewasaan. e. Gaya kepemimpinan partisipatif. 26 Wirawan, Kepemimpinan, Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2013, h. 381 27 Ibid , h. 383