digunakan sebagai metode bantu untuk menggali data sejarah berdirinya Rumah Yatim Ar-Rahman, sarana dan prasarana yang menunjang perkembangan Rumah
Yatim Ar-Rahman. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data tentang, struktur kepengurusan, dan kegiatan dalam bidang-bidangnya.
4. Analisa Data
Menurut Lexy J. Moleong, analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Untuk memperoleh hasil yang benar dalam menganalisa data yang digunakan
metode analisa kualitatif, hal ini mengingat data yang dihimpun bersifat kualitatif yaitu digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, kemudian dipisah-pisahkan
menurut kategori untuk diambil suatu kesimpulan. Penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan penelitian sistematis kritis
dan dapat mengungkapkan gejala yang ada dimasyarakat secara rinci serta dapat mengungkap gejala permasalahan dengan pendekatan yang sangat akurat bila
dilakukan dengan langkah yang benar. Cresswell mengutarakan perlu adanya addres pada konsep yang bersifat valid dan realibel, dalam rancangan penelitian kualitatif
yang digunakan sebagai kerangka konsep dan prosedur yang ditimbulkan dari penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dengan gejalanya yang merupakan suatu
sistem, artinya adanya keterhubungan. .
BAB II GAYA KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. Gaya Kepemimpinan
1. Pengertian Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk memengaruhi bawahannya.
20
Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut
kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai
dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom. Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang
dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan. Fiedler berpendapat bahwa, bagi seorang individu, gaya kepemimpinan pada
dasarnya tetap dan tidak bisa diubah : pemimpin tidak bisa mengubah perilaku agar sesuai dengan situasi tertentu karena prilaku ini terkait dengan karakteristik-
karakteristik kepribadian yang unik. Jadi, saat gaya kepemimpinan dan situasi tidak cocok, fiedler berpendapat bahwa yang harus diubah adalah situasi agar cocok
dengan gaya pemimpin.
21
Saat relasi pemimpin-anggota baik, struktur tugas rendah,
20
Andri Feriyanto dan Endang Shyta Triana,
Penga ntar Manajemen 3 in 1,
Kebumen:Media Tera, 2015, h. 94
21
Ricky W. Griffin,
Manajemen,
Jakarta:Erlagga, 2004, h. 80-81