Uji Satu Lawan Satu One-to-one evaluation

1 Menjelaskan kepada Peserta didik tentang bahan ajar baru yang dirancang dan ingin mengetahui bagaimana reaksi Peserta didik terhadap bahan yang sedang dibuat; 2 Mengusahakan agar Peserta didik bersikap rileks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang bahan ajar tersebut; 3 Memberikan instrument uji kelompok kecil yang berisi tentang komponen bahan ajar yang dibuat; 4 Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil uji kelompok kecil; dan 5 Mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki kepada pembimbing. Setelah mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki kepada pembimbing, maka peneliti akan melakukan uji coba selanjutnya, yaitu uji coba lapangan. Uji coba ini merupakan uji coba terakhir, sebelum mendapatkan produk akhir.

c. Uji lapangan

Uji coba lapangan akan dilakukan di SMA 13 Bandar Lampung. Uji coba dilakukan kepada peserta didik kelas XI IPA, adapun jumlah peserta didik yang diteliti berjumlah 30 siswa.Pada uji coba ini masing-masing responden di berikan angket yang terdiri dari 19 kriteria pertanyaan. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1 Menjelaskan kepada Peserta didik tentang bahan ajar baru yang dirancang dan ingin mengetahui bagaimana reaksi Peserta didik terhadap bahan yang sedang dibuat; 2 Mengusahakan agar Peserta didik bersikap rileks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang bahan ajar tersebut; 3 Memberikan instrument uji lapangan yang berisi tentang komponen bahan ajar yang dibuat; 4 Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil uji satu lawan satu; dan 5 Mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki kepada pembimbing.

7. Revisi Produk

Dari hasil uji coba produk, apabila tanggapan Pendidik maupun Peserta didik mengatakan bahwa produk ini menarik, kemudian dari segi keefektifan dan kebermanfaatan perangkat pembelajaran pada Peserta didik SMA menunjukkan bahwa media pembelajaran Modul Interaktif Berbasis Kartunini ternyata lebih efektif dan bermanfaat bagi proses pembelajaran serta dapat meningkatkan berfikir kreatif dan minat belajar siswa, dari pada sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa bahan pembelajaran ini telah selesai dikembangkan sehingga menghasilkan produk akhir. Namun apabila produk belum sempurna maka hasil dari uji coba ini dijadikan bahan perbaikan dan penyempurnaan bahan pembelajaran yang dibuat, sehingga dapat menghasilkan produk akhir yang siap digunakan di sekolah.

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN MEMBACA ASPEK KEBAHASAAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

3 99 67

PENGEMBANGAN MODUL KOLOID BERBASIS PROYEK PADA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 3 MEDAN.

3 19 25

Pengembangan modul bergambar untuk menumbuhkan minat siswa SMA kelas XI pada mata pelajaran Ekonomi.

2 3 201

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INQIRY LAB UNTUK MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS PADA MATERI SISTEM GERAK KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 NGAWI.

0 1 8

Pengembangan Modul Berbasis Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Sistem Pernapasan untuk Memberdayakan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA.

1 1 19

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 BUKITTINGGI

0 0 11

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA UNTUK PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDAR lAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 193

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI TERINTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN UNTUK MEMBERDAYAKAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA AL-KAUTSAR BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 142

Pengembangan Modul berbasis Dao Jiang Ping (DJP) Model untuk Memberdayakan Kemampuan Berkomunikasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Geger pada Pokok Bahasan Sistem Ekskresi Manusia - UNS Institutional Repository

0 1 19

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA KELAS X

0 0 16