Tujuan Penulisan Modul Biologi Tujuan, Fungsi, dan Kegunaan Modul

19 pembaca dalam latihan, serta kegiatan yang akan membuat pembaca berinteraksi dengan materi yang sedang dipelajari. Kedelapan, memberikan umpan balik Feedback pada latihan dan kegiatan yang dilakukan pembaca. Kesembilan, membantu pembaca untuk meringkas dengan yang sudah dipelajari dari modul.

1. Tujuan Penulisan Modul Biologi

Penggunaan modul sering dikaitkan dengan aktivitas pembelajaran mandiri Self-instruction. Karena fungsinya tersebut di atas, maka konsekuensi lain yang harus dipenuhi oleh modul ini ialah adanya kelengkapan isi, artinya isi atau materi sajian dari suatu modul haruslah secara lengkap terbahas lewat sajian-sajian sehingga dengan begitu para pembaca merasa cukup memahami bidang kajian tertentu dari hasil belajar melalui modul ini. Apabila pembaca menginginkan pengembangan wawasan tentang bidang tersebut, bahkan dianjurkan untuk menelusurinya lebih lanjut melalui daftar pustaka bibliografi yang sering juga dilampirkan pada bagian akhir setiap modul. Isi suatu modul hendaknya lengkap, baik di lihat dari pola sajiannya, apalagi isinya. Terkait dengan hal tersebut, penulisan modul memiliki tujuan sebagai berikut: 21 a. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal. b. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta belajar maupun guru atau instruktur. 21 Esmiyati, Sri Haryati, Eling Purwantoyo, Pengembangan Modul IPA Terpadu Bervisi SETS pada Tema Ekosistem Semarang: Artikel jurnal Unnes, ISSN 2252-6609, 2013, h. 181 20 c. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti untuk meningkatkan motivasi dan gairah belajar, mengembangkan kemampuan dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya yang memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya. d. Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.

2. Tujuan, Fungsi, dan Kegunaan Modul

Modul mempunyai banyak arti berkenaan dengan kegiatan belajar mandiri. Orang bisa belajar kapan saja dan dimana saja secara mandiri. Karena konsep berciri demikian, maka kegiatan belajar itu sendiri juga tidak terbatas pada masalah tempat, bahkan orang yang berdiam ditempat yang jauh dari pusat penyelenggaran pun bisa mengikuti pola belajar seperti ini. Modul adalah alat atau sarana yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pembuatan modul dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tiga tujuan, sebagai berikut: 22 1. Agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan pendidik yang minimal. 2. Agar peran pendidik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan pembelajaran. 22 Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan Praktik Jakarta: Kencana Prenamedia Group, 2014, h. 211 21 3. Agar siswa mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang dipelajarinya. Modul merupakan sarana dalam kegiatan pembelajaran. Modul merupakan salah satu media yang efektif untuk digunakan dan memiliki fungsi dalam kegiatan pembelajaran. Modul memiliki empat fungsi, sebagai berikut: 23 1. Bahan ajar mandiri Penggunaan modul dalam proses pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar sendiri tanpa kehadiran pendidik. 2. Mengganti fungsi pendidik Modul adalah sebagai bahan ajar yang harus mampu menjelaskan materi pembelajaran dengan baik dan mudah dipahami oleh siswa sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya. Sementara fungsi penjelas sesuatu juga melekat pada pendidik. Maka dari itu, penggunaan modul dapat berfungsi sebagai pengganti fungsi atau peran fasilitator atau pendidik. 3. Alat evaluasi Dengan modul siswa dituntut dapat mengukur dan menilai sendiri tingkat penguasaannya terhadap materi yang telah dipelajari. Dengan demikian, modul juga sebagai alat evaluasi. 23 Ibid 22 Dilihat dari sisi kegunaannya, modul memiliki empat macam kegunaan dalam proses pembelajaran yaitu: 24 1. Modul sebagai penyedia informasi dasar. Di dalam modul disajikan berbagai materi pokok yang masih bisa dikembangkan lebih lanjut. 2. Modul sebagai bahan instruksi atau petunjuk bagi siswa. 3. Modul sebagai bahan pelengkap dengan ilustrasi dan foto yang komunikatif. 4. Modul bisa menjadi petunjuk mengajar yang efektif bagi pendidik dan menjadi bahan untuk berlatih siswa dalam melakukan penilaian sendiri Self assessment.

3. Karakterisktik Modul

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

6 29 151

PENGEMBANGAN CD PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS INKUIRI MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GONDANG

1 8 179

Pengembangan Modul Reaksi Oksidasi Reduksi Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA.

0 3 15

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA/MA KELAS X PADA MATERI LISTRIK DINAMIS.

0 0 14

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Penurunan Miskonsepsi Siswa SMA.

0 1 2

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI SMA/MA BERBASIS POE UNTUK MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Pembelajaran pada Materi Pencemaran Lingkungan Kelas X Semester Genap di SMA N 1 Kedunggalar T

0 1 14

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI.

1 1 20

Pengembangan Modul Pembelajaran Dinamika Gerak Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Penurunan Miskonsepsi Siswa SMA JURNAL

0 2 14

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DISERTAI INTERRELATIONSHIP DIAGRAM PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTERPRETASI SISWA | Habsari | Inkuiri 9708 20622

1 1 11

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 SUNGGUMINASA

1 0 132