Bentuk-Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

commit to user 59

B. Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Teori

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu tentang analisis bentuk-bentuk laporan keuangan dan efektivitas laporan keuangan pada UMKM, penulis memperoleh temuan bahwa semua UMKM mempunyai bentuk laporan keuangan yang berbeda-beda. Dari 10 UMKM yang dijadikan sampel penelitian, hanya 4 UMKM yang membuat Neraca, Laporan RugiLaba dan Perubahan Modal sementara 6 UMKM yang lain hanya membuat laporan bisnis. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar UMKM tidak menyusun laporan keuangan sesuai dengan standart akuntansi. Para pemilik UMKM tidak menyusun laporan keuangan sesuai dengan standart akuntansi disebabkan karena mereka menganggap laporan keuangan yang sesuai dengan standart akuntansi itu sulit atau terlalu rumit untuk dilakukan sehingga banyak bentuk laporan keuangan yang dibuat UMKM sesuai dengan kemauan mereka tanpa mengacu pada SAK. Oleh sebab itu maka layak untuk diteliti bentuk-bentuk laporan keuangan dan efektivitas laporan keuangan yang mereka buat. Data yang diperoleh di lapangan berdasarkan dari tujuan penelitian tersebut akan dikaitkan dengan kajian teori dan lebih jelasnya dijelaskan sebagai berikut:

1. Bentuk-Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan perusahaan terdiri dari beberapa jenis yang menyatakan tentang kegiatan perusahaan. Jenis-jenis tersebut akan menyatakan tentang kondisi dari perusahaan tersebut. a. Pembukuan Pembukuan Akuntansi adalah proses pancatatan setiap transaksi keuangan, yang biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Bisa dilakukan dengan commit to user 60 cara sederhana, yaitu dengan buku-buku Bank dan buku Kas, tetapi bisa dengan cara modern yaitu dengan program komputer, bisa dengan program worksheet atau dengan program khusus Akuntansi. Dari hasil penelitian semua UMKM melakukan pembukuan. Pembukukan ada yang dilakukan secara manual dan dengan menggunakan program komputer. Yang melakukan pembukuan dengan program akuntansi haya 1 UMKM yaitu Jolyc Brass. Sedangkan 9 UMKM lain masih melakukan pembukuan secara manual di buku yang berbeda-beda.

b. Pencatatan

Pencatatan meliputi kegiatan pengidentifikasian dan penggolongan transaksi- transaksi yang selanjutnya mencatat semua bukti transaksi yang telah dianalisis kedalam jurnal umum dan kemudian memindahbukukan pos-pos jurnal umum ke buku besar. Dari hasil penelitian 4 UMKM melakukan pencatatan dengan membuat jurnal dan kemudian memindahbukukannya kedalam buku besar. c. Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan SAK No.1 2009:2, Laporan Keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut ini: 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Arus Kas 4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Catatan atas Laporan Keuangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM merupakan usaha mandiri yang dikembangkan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. Dalam menjalankan usahanya UMKM pasti akan membuat pencatatan atau pembukuan untuk mengetahui keadaan keuangan usaha yang mereka jalankan. Biasanya mereka ingin mengetahui apakah usaha yang mereka jalankan mengalami keuntungan atau kerugian. Oleh sebab itu, maka UMKM mau atau tidak harus membuat laporan keuangan. Keterbatasan pengetahuan pemilik UMKM mengenai akuntansi menyebabkan mereka membuat laporan keuangan sesuai dengan keinginan commit to user 61 mereka tanpa mengindahkan standart akuntansi yang berkaku. Hal itu menyebabkan munculnya berbagai bentuk laporan keuangan pada UMKM. Dari hasil penelitian dari 10 UMKM kelompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana yang diteliti, hanya 4 UMKM yang membuat bentuk laporan keuangan sesuai dengan standart akuntansi. Sementara 6 UMKM yang lain hanya membuat laporan bisnis saja, yaitu laporan keuangan yang bentuknya tidak sesuai dengan standart akuntansi tapi mereka menganggap bentuk laporan yang mereka buat adalah laporan keuangan. Kesimpulan dari teori diatas bahwa UMKM kolompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana telah membuat laporan keuangan dengan bebagai macam bentuk penyajian laporan keuangan. Ada 4 UMKM yang sudah membuat bentuk laporan keuangan sesuai standart akuntansi walaupun laporan itu jumlahnya tidak sesuai dengan SAK. Bentuk laporan keuangan yang telah dibuat 4 UMKM yaitu : Neraca, Laporan RugiLaba dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan 6 UMKM yang lain hanya membuat laporan bisnis yaitu bentuk laporan yang tidak sesuai standart akuntansi tapi mereka mengganggap bahwa itu adalah laporan keuangan.

2. Efektivitas Laporan Keuangan