commit to user 17
5. Lemah dalam membuat anggaran, tidak adanya pencatatan dan pembukuan
yang memadai dan tidak adanya batasan tegas antara milik pribadi dengan milik perusahaan tidak tahu besarnya laba atau rugi usaha.
Kelemahan di bidang pemasaran berupa ketidak serasian antara program produksi dan penjualan, disebabkan kurangnya penelitian pasar sehingga tidak
tahu bagaimana posisi pasarnya, cara menghadapi pasar, dll.Berdasarkan hasil uraian tersebut diatas bahwa masalah-masalah yang dialami oleh para pengusaha
kecil dan menengah ini antara lain adalah kesulitan modal, pengadaan bahan baku, pemasaran, produksi dan manajemen, juga persaingan di pasar.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian terdahulu tentang UMKM dilakukan oleh Purnomo Setyawan
Tahun 2008
yang mengadakan penelitian dengan judul ”MENUMBUHKAN KEBIASAAN MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA
KECIL DAN MENENGAH
”. Penelitian tersebut menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi langsung, koleksi data sekunder, survey baik
dengan wawancara maupun kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa interaktif kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk memberi
gambatran akuntansi secara sederhana pada UMKM . Penelitian lain yang membahas tentang UKM dilakukan oleh Penelitian
yang dilakukan oleh Wahdini dan Suhairi 2006 dalam Simposium Nasional Akuntansi yang IX yang diselenggarakan di Padang mengatakan bahwa adanya
overload standar akuntansi SAK yang digunakan untuk UMKM. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian awal yang dilakukan untuk mencari penyebab
rendahnya tingkat penyusunan laporan keuangan yang dilakukan untuk Usaha Kecil dan Menengah. Salah satu faktor penyebabnya adalah kewajiban UMKM
untuk menggunakan standar akuntansi yang sama dengan usaha besar. Kewajiban yang demikian sangat memberatkan UMKM. Penilaian terhadap penggunaan
SAK yang memberatkan UMKM hanya dapat diberikan oleh orang yang memiliki kemampuan akuntansi yang baik atau oleh pakar akuntansi, antara lain akuntan
commit to user 18
publik, akuntan yang bekerja di kantor pajak atau di bank. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menyokong penelitian terdahulu, baik menggunakan ukuran
relativeness ataupun cost-effectiveness; SAK yang dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan keuangan di Indonesia memberatkan bagi UMKM.
Manfaat penyusunan laporan keuangan yang dirasakan jauh lebih besar dirasakan oleh usaha besar, dan dengan adanya laporan keuanganlah usaha besar mampu
menghasilkan keputusan yang besar. Dengan kata lain UMKM harus mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan manfaat yang diperoleh
dengan menyusun laporan keuangan. Kesamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang sedang penulis
lakukan adalah kesamaan pada objek penelitiannya yaitu usaha mikro kecil dan menengah. Perbedaan dengan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan
Suhairi adalah terletak pada masalah yang diteliti. Penelitian awal yang dilakukan untuk mencari penyebab rendahnya tingkat penyusunan laporan keuangan yang
dilakukan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sedangkan penelitian ini membahas tentang penerapan analisis bentuk-bentuk laporan keuangan dan
efektivitas laporan keuangan pada UMKM. Perbedaan lainnya adalah penelitian sebelumnya menggunakan metode deskriptif kuantitatif, sedangkan penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif.
C. Kerangka Berfikir