Kendala Penyusunan Bentuk Penyajian Laporan Keuangan Efektivitas Laporan Keuangan

commit to user 54

2. Kendala Penyusunan Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Dalam proses penyusunan bentuk laporan keuangan pada UMKM terdapat kendala – kendala yang dialami. Bentuk-bentuk kendala yang dialami UMKM dalam pemyusunan bentuk laporan keuangan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya pengetahuaan pemilik UMKM mengenai standar akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan 2. Para pelaku UMKM menganggap bahwa membuat laporan keuangan sesuai standar akuntansi terlalu rumit. 3. Banyaknya transaksi yang terjadi membuat banyaknya jurnal yang harus dibuat. 4. Tidak ada pemisahan keuangan antara uang pribadi dan uang usaha. Menurut informan 6 berkata bahwa sulit untuk membuat laporan keuangan karena tidak ada pemisahan antara uang pribadi dan uang usaha, sehingga karyawan bagian keuangan tidak bisa membuat neraca. Semua uang yang didapatkan langsung masuk ke dalam rekening pemilik UMKM. Ada juga pernyataan informan 5 yang menyatakan “ bentuk laporan keuangan yang sesuai standar akuntansi itu sulit buat kami, karena kami menganggap bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi terlalu rumit, sehingga kami menyusun bentuk laporan keuangan sederhana sesuai dengan kebutuhan kami ” Pernyataan diatas menunjukkan bahwa UMKM menganggap bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi terlalu rumit dan susah untuk dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut maka UMKM membuat bentuk laporan keuangan sesuai dengan pengetahuan dan kebutuhan mereka tanpa mengacu pada SAK.

3. Efektivitas Laporan Keuangan

Efektivitas memiliki arti berhasil atau tepat guna. Efektif merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas. Adapun pengertian efektivitas menurut Hadayaningrat dalam buku Azas-azas Organisasi Manajemen commit to user 55 adalah sebagai berikut; “ Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran ata u tujuan yang telah ditentukan sebelumnya” Handayaningrat, 1995:16. Menurut Handayaningrat efektivitas merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Maka dapat disimpulkan bentuk laporan keuangan yang efektif adalah laporan keuangan yang telah dibuat sebagai alat pengukur tingkat pencapaian atau tingkat keberhasilan dari suatu bentuk laporan keuangan agar penyusunan laporan keuangan dapat dikerjakan dengan lebih mudahcepat, tenagaSDM yang tepat, biaya yang lebih rendah, dan penyusunan laporan keuangan dapat dipahami, dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan untuk mengambil suatu kebijakan yang akan dilakukan oleh pemilik UMKM. Ukuran efektivitas laporan keuangan sendiri menurut penggunanya dibagi menjadi 2 yaitu pihak internpemilik UMKM dan pihak ekstern.  Pihak intern atau pemilik UMKM Menurut para pemilik UMKM laporan keuangan yang mereka buat sudah efektif karena mereka sudah bisa membaca isi laporan yang mereka buat dan hasil yang didapatkan dari laporan keuangan yang dibuat sesusai dengan tujuan dari pembuatan laporan keuangan tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan 10 “ Kami hanya membuat laporan keuangan berupa buku pemasukan dan buku pengeluaran saja, itu saja sudah cukup untuk mengetahui apakah usaha saya mengalami keuntungan atau kerugian” Dari 10 UMKM yang diteliti hanya ada satu UMKM yang menyatakan laporan keuangan yang mereka buat tidak efektif yaitu Karya Logam, mereka menganggap laporan keuangan yang dibuat tidak efektif karena jumlah pengeluaran kadang lebih besar dari jumlah pemasukan. Hal ini dinyatakan oleh informan 7 sebagai berikut: “ Laporan keuangan yang kami buat belum efektif, karena jumlah pengeluaran lebih besar dari jumlah pemasukan hal ini commit to user 56 disebabkan karena kami terlalu banyak melakukan penjualan secara kredit ”  Pihak ekstern Pihak ekstern adalah pihak luar yang membutuhkan laporan keuangan UMKM yaitu : a. Investor. b. Karyawan c. Pemberi pinjaman d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya e. Pelanggan f. Pemerintah g. Masyarakat Pihak-pihak ekstern yang membutuhkan laporan keuangan UMKM belum tentu menilai laporan keuangan yang dibuat oleh UMKM itu efektif walaupun pihak UMKM sudah sangat efektif. Ukuran efektif bagi pihak eksrern adalah ketika mereka mampu membaca atau menangkap apa yang mereka inginkan dari laporan keuangan yang dibuat oleh UMKM. Selain itu pihak ekstern menilai laporan keuangan itu efektif jika laporan yang dibuat sudah sesuai dengan standar akuntansi. Dari 10 UMKM hanya 4 UMKM yang sudah membuat laporan keuangan sesuai standar akuntansi yaitu Sampurna Kuningan, Sampurna Dua Kuningan, Garuda Brass, dan Jolyc Brass sehingga bentuk laporan yang mereka bua sudah efektif baik bagi pihak intern UMKM dan pihak ekstern.

4. Kebijakan Akuntansi