Efektivitas Laporan Keuangan Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Teori

commit to user 61 mereka tanpa mengindahkan standart akuntansi yang berkaku. Hal itu menyebabkan munculnya berbagai bentuk laporan keuangan pada UMKM. Dari hasil penelitian dari 10 UMKM kelompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana yang diteliti, hanya 4 UMKM yang membuat bentuk laporan keuangan sesuai dengan standart akuntansi. Sementara 6 UMKM yang lain hanya membuat laporan bisnis saja, yaitu laporan keuangan yang bentuknya tidak sesuai dengan standart akuntansi tapi mereka menganggap bentuk laporan yang mereka buat adalah laporan keuangan. Kesimpulan dari teori diatas bahwa UMKM kolompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana telah membuat laporan keuangan dengan bebagai macam bentuk penyajian laporan keuangan. Ada 4 UMKM yang sudah membuat bentuk laporan keuangan sesuai standart akuntansi walaupun laporan itu jumlahnya tidak sesuai dengan SAK. Bentuk laporan keuangan yang telah dibuat 4 UMKM yaitu : Neraca, Laporan RugiLaba dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan 6 UMKM yang lain hanya membuat laporan bisnis yaitu bentuk laporan yang tidak sesuai standart akuntansi tapi mereka mengganggap bahwa itu adalah laporan keuangan.

2. Efektivitas Laporan Keuangan

Bentuk laporan keuangan dinilai efektif bila laporan yang dibuat hasilnya sudah sesuai dengan tujuan dari pembuatan laporan keuangan tersebut. Dari penelitian yang dilakukan, 9 UMKM menyatakan bahwa bentuk laporan keuangan yang mereka buat sudah efektif karena hasil yang mereka inginkan yaitu informasi yang mereka dapatkan sudah sesuai tujuan awal mereka saat membuat bentuk laporan keuangan. Hanya 1 UMKM yang menganggap laporan keuangan yang mereka buat kurang efektif, hal ini disebabkan karena tidak berimbangnya jumlah pemasukan dan pengeluaran. Angka pengeluaran selau lebih besar dibandingkan dengan pemasukan hal ini disebabkan karena jumlah piutang yang terlalu banyak. Kurang adanya pengaturan jadwal pembayaran piutang menyebabkan uang yang masuk lebih sedikit dari pada uang yang keluar. Berdasarkan teori, pengguna laporan keuangan bukan saja dari pihak intern pemilik UMKM, tapi ada pihak ekstern yang juga membutuhkan commit to user 62 informasi laporan keuangan. Pihak tersebut adalah para investor, pemberi pinjaman bank dan pemerintah. Laporan keuangan itu dinilai efektif oleh pihak ekstern jika laporan tersebuat sesuai dengan SAK. Karena pihak ekstern baru bisa membaca laporan keuangan jika laporan keuangan tersebut sudah sesuai SAK, karena pihak ekstern akan memberikan kebijakan pada UMKM yang bersangkutan dengan menilai laporan keuangan yang telah dibuat oleh UMKM. Seperti pihak pemberi pinjaman bank, mereka menilai apakah UMKM itu layak atau tidak mendapatkan pinjaman modal dari bank dari neraca yang telah mereka buat. Bukan hanya bank, tapi pemerintah juga membutuhkan laporan laba rugi UMKM untuk menentukan besarnya pajak yang dikenakan pada UMKM. Bentuk laporan keuangan yang efektif bukan hanya bisa dibaca oleh pihak intern pemilik UMKM tapi juga harus bisa dibaca oleh pihak ekstern. Jika UMKM menilai bentuk laporan bisnis yang mereka buat sudah efektif tapi tidak bagi pihak ekstern tidak bisa menilai laporan yang mereka buat efektif karena tidak sesuai dengan SAK sehingga pihak ektern tidak bisa membaca informasi yang ada pada laporan keuangan yang dibuat. Oleh sebab itu, maka para pemilik UMKM diharapkan membuat laopran keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi supaya bentuk laporan keuangan yang mereka buat bisa dibaca oleh pihak ekstern yang membutuhkan laporan keuangan yang mereka buat supaya bentuk laporan keuangan yang mereka buat tidak hanya efekttif untuk pihak intern UMKM tapi juga efektif untuk pihak ekstern.

3. Kebijakan Akuntansi