Temuan Pokok EVALUASI PROGRAM RINTISAN DAN AKSELERASI PEMASYARAKATAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN (PRIMA TANI) DI KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

commit to user 91 Sari Benih Mulya. Pengawasan benih padi dilapangan dilaksanakan oleh petugas pengawasan benih kabupaten Sukoharjo dan sertifikasi benih dilakukan oleh balai pengawas dan sertifikasi benih BPSB provinsi jawa tengah. Benih padi VUB kelas SS hasil kegiatan Prima Tani dan pembenihan BPTP Jawa Tengah di lokasi Prima Tani disebarluaskan ke petani menjadi bebatuan malalui PT. Pertani. Berdasarkan uraian di atas maka evaluasi Produk program Prima tani berdasarkan Output adalah sebagai berikut: Tabel 4.25 Evaluasi Produk Program Prima Tani Berdasarkan Produk Yang Dihasilkan Dan Outcome Inovasi Sebelum Prima Tani Setelah Prima Tani Inovasi kelembagaan Tidak ada kelembagaan usaha tani padi dan peternakan - Terbentuknya unit usaha tani terpadu padi ternak - Terbentuknya Klinik Agribisnis - Terbentuk unit percontohan usahatani Sistem Integrasi Padi-Ternak dengan pendekatan zero waste - Terbentuknya Usaha Permebihan Pad Ternak sapi dan benih - Peningkatan jumlah populasi sapi di Desa Palur - Benih Varietas Unggul Baru VUB telah diadopsi di 10 Desa di kecamatan Mojolaban Sumber: Analisis Data Primer, 2010

B. Temuan Pokok

1. Context Pemilihan lokasi Desa Palur sebagai lokasi pelaksana Program Prima Tani ditentukan dengan memperhatikan kriteria lokasi yaitu memiliki peluang keberhasilan baik ditinjau dari aspek sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia. Oleh karena itu bila dilihat dari komponen context ternyata Lokasi Desa Palur sangat mendukung untuk melaksanakan Program Prima Tani dengan melihat potensi yang ada di Desa Palur. commit to user 92 Lokasi Program Prima Tani di desa Palur memiliki tekstur tanah yang sangat cocok untuk ditanamai padi karena termasuk lahan sawah intensif dan irigasinya sudah termasuk irigasi teknis. Hal ini sesuai dengan kriteria dari Program Prima tani yang menjelaskan bahwa lokasi dari program prima tani harus termasuk lahan sawah intensif dan sistem irigasi teknis. Namun unsur hara yang terkandung dalam tanah masih sangat rendah. Hal ini ditingkatkan dengan penambahan bahan organik. bahan organik tersebut berasal dari pupuk organik yang dihasilkan melalui pengolahan limbah dari peternakan. Hal ini masih belum banyak digunakan oleh petani desa palur untuk usaha tani mereka. Petani lebih suka dalam menggunakan pupuk kimia. Petani menginginkan hasil yang cepat terlihat dan produtivitas tinggi. Namun petani tidak memperdulikan hal seperti penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan tanah. Dengan adanya Program Prima tani ini petani dapat merubah kebiasaan tersebut dan mulai menggunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar dan menggunakan pupuk kimia yang sesuai dengan anjuran. Permasalahan yang dihadapi petani Desa Palur adalah kesulitan pengairan. Untuk mengatasi masalah tersebut petani memanfaatkan air tanahsumur bor. Namun petani belum memanfaatkan air sungai Bengawan Solo sebagai sumber pengairan. Selain itu juga terjadi permasalahan yaitu sistem tanam yang tidak serempak. Hal ini dikarenakan ada sebagian masih ada petani dalam proses penanaman yang masih menggunakan hitungan jawa yaitu dengan memilih waktu yang tepat untuk menanam padi. Petani beranggapan bahwa kalau tidak sesuai dengan perhitungan maka hasil panen dari usaha tani padi akan jelek. Proses penanaman dilakukan secara serempak dapat mengurangi dan memudahkan dalam penanggulangan hama dan penyakit. Selain itu juga proses pemanenan dalat dilakuakn secara serempak.Usia yang tergolog usia produktif akan sangat membatu dalam melaksanakan program prima tani. commit to user 93 Lokasi Program Prima tani juga memiliki sarana dan prasaran yang meliputi toko saprodi pertanian, penggilingan padi dan kebun benih. Dengan adanya sarana dan prasaran tersebut maka kebutuhan petani dalam usaha padi dan ternak dapat terpenuhi. selain itu juga terdapat kelembagaan yang sangat mendukung kegiatan pertanian yaitu BPP dan laboratorium hama dan penyakit tanaman. Penerapan inovasi teknologi dalam usaha tani dan usaha ternak masih sangat sederhana. Untuk usaha tani padi penerapan teknologi meliputi penggunaan benih IR-64 yang sudah rentan terhadap hama dan penyakit, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, sistem tanam biasategel, penggunaan benih yang berlebihan dan pengendalian hama dan penyakit menggunakan pestisida. Sedangkan untuk usaha ternak masih diusahakan secara individu oleh petani di samping rumah petani. Sedangkan dalam pemberian pakan masih sangat sederhana yaitu menggunakan rumput hijau dan jerami kering yang tidak difermentasi terlebih dahulu dan menggunakan dedak dan kosentrat. Dalam pengolahan limbah pertanian dan peternakan masih diolah secara sederhana. Dengan kondisi pertanian dan peternakan tersebut perlu adanya perubahan dalam pola usaha tani dan pengolahan limbah. Untuk merubah pola usaha tani dan pengolahan limbah tersebut dilakukan dengan memberikan inovasi teknologi baru. Dengan penerapan teknologi baru juga akan meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas hasil pertanian dan peternakan mereka. 2. Input Kebutuhan inovasi teknologi dan kelembagaan merupakan langkah antisipasi yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oelh petani dan memanfaatkan peluangsumber daya yang tersedia. Inovasi teknologi yang diterapkan berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh petani yaitu usahatani padi sawah belum optimal: produktivitas masih rendah, belum mengenal padi varietas unggul baru, kesuburan lahan rendah, pemanfaatan pupuk kandang kompos masih commit to user 94 kurang dan sebagian lahan kekurangan air pada musim kemarau, dan usahatani penggemukan sapi belum optimal: perkandangan kurang sehat, kurang informasi tentang manfaat limbah pertanian dan peternakan dan kurang informasi inovasi teknologi pengolahan limbah pertanian dan peternakan, maka sesuai dengan permasalahan tersebut diberikan muatan inovasi berupa penerapan sistem Pertanian Padi-Ternak Bebas Limbah SIPTBL dengan mengintroduksikan budidaya padi denagn pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT padi sawah lahan irigasi, penggemukan sapi potong dengan sistem kandang komunal dan pengolahan limbah pertanian dan peternakan. Tujuan penerapan SIPTBL yang dikaitkan dengan PTT padi sawah irigasi adalah untuk peningkatkan efisiensi penggunaan agro input, menjaga kelestarian sumberdaya lahan kesuburan tanah dan peningkatan produktivitas lahan, peningkatan produksi padi dan daging sapi, peningkatkan pendapatan usahatani dan kesejahteraan masyarakat. Inovasi yang diintroduksikan meliputi: i budidaya padi dengan pendekatan PTT meliputi penggunaan varietas unggul baru Mekongga, Cibogo, Sunggal, Cigeulis, Conde dan Pepe benih bermutu dan berlabel, penggunaan pupuk organikkandang, pengaturan populasi tanman tanam sistem jajar legowo dan tegel, penggunaan bibit muda, dan tanam bibit 2– 3 batang per rumpun; ii budidaya penggemukan sapi potong meliputi sistem perkandangan kandang komunal, pemberian pakan hijauan dan konsentrat, dan kesehatan ternak; iii pengolahan jerami menjadi jerami fermentasi untuk pakan sapi dengan cara fermentasi dan pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk dengan menggunakan dekomposer. Selain itu untuk mendukung kegiatan usaha tani padi dan usaha ternak, dibentuk kelembagaan yaitu Kelembagaan Usaha Tani Terpadu integrasi padi- penggemukan sapi potong dengan pendekatan zero wastle dan pembentukan Klinik Agribisnis yaitu sebagai sarana konsultasi bagi petani dan sebagai sarana penyebarluasan inovasi tekologi. commit to user 95 3. Prosess Untuk melaksanakan program Prima Tani dilakukan dengan penguatan kapasitas yaitu proses peningkatan kemampuan melalui penguatan kapasitas individu, kelompok dan kelembagaan. Dalam proses pengatan kapasitan individu terjadi hambatan yang meliputi pelatihan yang dilaksanakan hanya dilakukan perwakilan dari kelompok tani mengakibatkan petani yang tidak ikut tidak dapat mengetahui proses pengolahan limbah pertanian dan peternakan. Petani yang ikut dalam pelatihan tersebut seharusnya menyampaikan pengetahuannya yang didapat dari pelatihan tersebut kepada petani lain yang tidak ikut, sehingga inovasi teknologi yang disampaikan dapat sampai ke petani lain. Petani yang ingin mengetahui porses pengolahan limbah dapat secara langsung menanyakan sendiri kepada petani yang telah mengikuti pelatihan pengolahan limbah pertanian dan peternakan tersebut. Hal ini dibutuhkan kesadaran petani bahwa perlunya mencari informasi secara mandiri. Dalam penguatan kapasitas kelompok dilakukan dengan kegiatan studi banding ke kelompok tani lain di luar daerah, kegiatan ini dilakukan dikarenakan kelompok tani yang ditunjuk sebagai pelaksana Program Prima Tani kurang aktif dalam kegiatan organisasi kelompok tani. Dengan dilakukan studi banding petani dapat menambah wawasan tentang kegiatan organisasi kelompok tani sehingga petani dapat sadar akan perlunya organisasi kelompok tani untuk kegiatan usaha tani mereka. Sedangkan dalam kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan dilakukan dengan membentuk beberapa kelembagaan yang meliputi pembentukan unit usaha tani terpadu sistem integrasi padi ternak, revitalisasi gabungan kelompok tani dan pembentukan klinik agribisnis. Semua kelembagaan yang terbentuk tersebut masih belum bisa berjalan secara maksimal dikarenakan kurang kesadaran petani dalam memahami fungsi dari kelembagaan tersebut. Dengan adanya kelembagaan tersebut akan memudahkan petani dalam pengelolaan usaha tani mereka. Petani lebih suka melakukan kegiatan usaha taninya secara sendiri. commit to user 96 4. Product Hasil implementasi inovasi teknologi dan kelembagaan di lokasi Prima Tani Lahan Sawah Intensif Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo Prima Tani Kabupaten Sukoharjo sampai dengan tahun 2009 adalah terbentuknya sistem usaha tani integrasi padi ternak sapi bebas limbah SIPT-BL, Terbentuknya unit usaha penggemukan sapi dengan sistem kandang komunal dan Terbentuknya Klinik Agribisnis. a. Pada saat ini kelompok SIPT-BL sudah mampu melaksanakan kegiatan budidaya padi dengan pendekatan PTT, budidaya penggemukan sapi, pengolahan jerami fermentasi dan pembuatan pupuk organik padat dengan baik dan menggunakan jerami fermentasi untuk pakan sapi dan pupuk organik untuk pemupukan lahan sawah. Namun untuk penerapan PTT, tidak semua menerapkan sesuai dengan anjuran, adapun penerapan yang tidak sesuai dengan anjuran adalah penggunaan benih yang berlebihan, pola tanam masih menggunakan sistem tegel, pengendalian hama hama dan penyakit tidak dengan PHT pengendalian Hama Terpadu. b. Kendala pengairan yang dihadapi oleh petani pada musim kemarau diatasi dengan pemberian bantuan berupa pompa air yang digunakan untuk memompa air dari sungi bengawan solo. c. Keberadaan klinik Agribisnis masih belum dimanfaatkan oleh petani sebagai saran konsultasi tentang masalah usaha tani. kurangnya sosialisai menjadikan petani kurang tahu tentang keberadaan Klinik Agribisnis. Yang seharusnya petani dapat mencari informasi tentang inovasi yang berkembang saat ini dan dapat berkonsultasi terkait masalah usaha tani mereka. d. Pelaksanaan Program Prima Tani ternyata memberikan dampak pada kesejahteraan petani yaitu dengan meningkatnya pendapatan usaha tani. e. Melihat sistem penggemukan sapi yang diterapkan dalam Program Prima Tani mengakibatkan jumlah ternak sapi yang ada di Desa Palur menjadi meningkat. commit to user 97 f. Dalam upaya penyediaan benih padi telah terbentuknya usaha perbenihan padi yang dilakukan oleh pihak swasta yang berkerja sama dengan petani. Usaha ini sudah mendapatkan izin untuk memproduksi benih secara mandiri. Model usaha perbenihan yang diterapkan adalah model penangkar petani – produsen swasta g. Implikasi Kebijakan Pemeliharaan sapi dengan model SIPT-BL yang dikaitkan dengan penerapan PTT padi sawah mampu meningkatkan produktivitas padi, daging sapi, kualitas lingkungan dan tanah sawah, dan pendapatan petani, sehingga model tersebut dapat menjadi salah satu alternatif dalam pencapaian swasembada beras dan daging sapi maupun untuk mendukung upaya menuju pertanian ramah lingkungan.

C. Pembahasan