commit to user 60
2. EVALUASI INPUT
a. Inovasi Teknologi
Perumusan kebutuhan inovasi teknologi berdasarkan pada potensi sumber daya lahan, air, manusia dan infrastruktur. Disamping itu
masalah teknis dan kelembagaan agribisnis yang dihadapi oleh petani juga dijadikan dasar dalam memilih jenis-jenis inovasi yang
dibutuhkan dalam rangka pengembangan agribisnis di desa lokasi Prima Tani Suhendrata dkk, 2007.
Sebelum menentukan kebutuhan inovasi teknologi BPTP melaksanakan PRA Participatory Rural Appraisal PRA pada intinya
merupakan cara untuk memahami secara partisipatif dari seluruh komponen masyarakat desa mengenai potensi, masalah pembangunan
di pedesaan dan upaya antisipasiinovasi yang dibutuhkan, dengan memperhitungkan kendala dan seluruh potensi sumber daya yang
tersedia. Melalui pendekatan partisipatif tersebut, dapat dipahami apa masalah yang sebenarnya dihadapi masyarakat desa.
Hasil PRA menunjukkan bahwa inovasi teknologi dan kelembagaan yang diterapkan petani adalah
1 Revitalisasi dan pengembangan agribisnis; i kelembagaan sub sistem input produksi; ii kelembagaan sus sistem produksi; iii
kelembagaan sub sistem pasca panen; iv kelembagaan sub sistem pemasaran pada kelompok tani serta; v inisiasi klinik agribisnis
2 Pengembangan sumberdaya manusia pelaku agribisnis meliputi; i penyuluhan berbagai inovasi teknologi kepada petani pelaku
agribisnis; ii pelatihanstudi bandingmagang petani tentang budidaya padi VUB, budidaya pengemukan dan pakan sapi potong
serta pengelolaan limbah pertanian dan peternakan. 3 Introduksi sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi potong dengan
pendekatan zero wastel, yaitu tentang; i pengelolaan budidaya tanaman padi dengan pendekatan PTT padi sawah dengan
menggunakan padi varietas unggul baru; ii penggemukan sapi
commit to user 61
potong sistem kandang komunal meliputi: perbaikan manajemen produksi, perkandangan dan formulasi pakan dan; iii pengelolaan
limbah pertanian dan peternakan meliputi: fermentasi jerami padi untuk pakan sapi, pembuatan pupuk organik dari kotoran dan urin
sapi dan gas bio 4 Rehabilitasi saluran irigasi tersier dan inisiasi pemanfaatan air
sungan bengawan solo melalui pompanisasi dan pemanfaatan air tanah dengan pembuatan sumur pantek.
Komponen teknologi yang dintroduksikan pada budidaya padi adalah penggunaan Varietas Unggul Baru VUB Mekongga, Conde,
Cigeulis, Sunggal, Cisantana dan Pepe dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT padi sawah irigasi meliputi
benih bermutu, perlakuan benih, bibit muda umur 17-21 hari, jumlah bibit 2-3 batangrumpun, sistem tanam jajar legowo 2:1, 4:1 dan sistem
tegel, pemupukan berdasarkan status hara tanah yaitu Urea 250 kgha dan Phonska 200 kgha, pupuk organik 1500-2000 kgha,
pengendalian hama dan penyakit dan penanganan panen. Penggunaan varietas ungul baru selain bertujuan untuk peningkatan produktivitas
juga sebagai alternatif pengganti IR-64 yang sudah rentan terhadap hama dan penyakit. Penerapan pendekatan PTT diharapkan selain
meningkatkan produktivitas juga dapat meningkatkan efisiensi, perbaikan dan meningkatkan kesuburan tanah.
Komponen teknologi yang diintroduksikan pada penggemukan sapi potong meliputi perbaikan sistem perkandangan, pemeliharaan dan
pemberian pakan. Sapi dipelihara dalam kandang komunal dengan pengelolaan dilakukan oleh masing-masing petani pemilik sapi, satu
orang petani memiliki satu ekor petani. Pengolahan limbah pertanian dan peternakan meliputi fermentasi
jerami padi untuk pakan sapi, pembuatan pupuk organik dari kotoran dan urin sapi.
commit to user 62
1 Fermentasi Jerami Untuk meningkatkan kualitas nutrisi pakan jerami dilakukan
fermentasi terbuka selama 21 hari. Sebagian pemacu proses pelapukan serat jerami agar mudah dicerna, digunakan probiotik
dan urea masing-masing 2,5 kg untuk satu ton jerami segar. Proses fermentasi jerami dilakukan di tempat terlindungi dari hujan
dan sinar matahari secara langsung. Tahap fermentasi dilakukan dengan 2 tahap pengeringan dan penyimpanan.
a Tahap fermentasi Jerami padi yang baru dipanen kadar air 65 persen
dikumpulkan. Jerami yang akan difermentasi ditimbun dengan ketebalan 20 cm, lalu ditaburi campuran probiotik dan urea
secukupnya secara merata. Kemudian diteruskan pada lapisan timbunan berikutnya hingga tumpukan mencapai 2-3
meter.kemudian didiamkan selama 21 hari. b Tahap pengeringan dan penyimpanan
Jerami yang telah difermentasikan dikeringkan dan diangin-anginkan. Fermentasi jerami yang sudah dikeringkan di
tempat yang terlindunggi dari hujan dan sinar matahari secara langsung. Jerami fermentasi diberikan sebagai penganti rumput
segar dengan dosis 5 kghari. Tahapan perbuatan jerami padi fermentasi dapat dilihat sebagai berikut.
2 Pembuatan Pakan Konsentrat Pakan konsentrat merupakan campuran berbagai bahan
dengan kandungan protein dan karbohirdat yang relatif tinggi. Bahan pakan yang digunakan adalah onggok kering, dedakkatul,
daun lamtoro kering, garam, dan mineral. 3 Pembuatan pupuk Organik Padat
Cara pembuatan pupuk organik adalah sebagai berikut kotoran sapi yang telah dikumpulkan di tempat penampungan
ditumpuk setebal 30 cm kemudian ditaburi dekomposer orgadec, demikian seterusnya sampai bahan habis dan didiamkan selama 2
minggu tidak perlu dibolak-balik. Setelah kering pupuk organik
commit to user 63
dihaluskan dengan mesin atau diayak. Tahapan perbuatan pupuk organik padat dari kotoran sapi dapat dilihat sebagai berikut:
Berdasarkan uraian di atas maka evaluasi input program Prima tani berdasarkan inovasi teknologi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16 Evaluasi Input Program Prima Tani Berdasarkan Inovasi Teknologi
Input Kondisi
Bentuk Input Evaluasi
Kondisi usaha
pengolahan limbah
pertanian dan
peternakan - Usahatani
padi sawah
belum optimal:
produktivitas masih rendah,
belum mengenal
padi varietas
unggul baru,
kesuburan lahan
rendah, pemanfaatan pupuk
kandang kompos masih kurang
- Usahatani penggemukan sapi
belum optimal:
Perkandangan kurang
sehat, kurang
informasi tentang
manfaat limbah
pertanian dan peternakan dan
kurang informasi
inovasi teknologi
pengolahan limbah pertanian
dan peternakan.
- Penerapanan Sistem
Integrasi Padi – Sapi Bebas
Limbah SIPTBL dengan
mengitroduksikan budidaya
padi dengan pendekatan
Pengelolaan Tanaman Terpadu
PTT padi sawah lahan
irigasi, budidaya
penggemukan sapi potong
sistem kandang komunal,
dan pengolahan
limbah pertanian
dan peternakan. - Semua
inovasi teknologi
yag diberikan
disesuaikan dengan kondisi
keadaan usahatani sehingga
dengan pemberian inovasi
tersebut dapat merubah pola
sistem usaha tani petani
Sumber: Analisis Data Primer, 2010
b. Fasilitas Fisik