commit to user 32
Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang menggunakan cuplikan statistik atau probability sampling sebagai teknik cuplikan, dalam penelitian kualitatif
cuplikan diambil untuk mewakili informasinya, dengan kedalaman yang tidak perlu ditentukan oleh jumlah sumber datanya. Dengan demikian cuplikan
yang diambil lebih bersifat selektif karena peneliti mendasarkan pada landasan kaitan teori yang digunakan, keingintahuan pribadi, karakteristik empiris yang
dihadapi dan sebagainya. Peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya
untuk menjadi sumber data yang mantap sehingga dalam penelitian ini lebih bersifat purposive sampling atau criterion-based selection Sutopo,2002.
Sampel informan yang dipilih dalam penelitian ini antara lain anggota atau pengurus kelompok tani Kromo Bogo Pelaksana Program Prima Tani,
Petugas penyuluh lapangan, Perngkat desa dan Tokoh Masyarakat
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode:
1. Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan langsung dengan menggunakan alat bantu pedoman
wawancara. Dengan teknik ini peneliti mencari informasi tentang konteks, input, proses dan produk dalam program prima tani.
2. Observasi adalah mengamati secara langsung kegiatan yang sedang berlangsung di lapangan yang dapat berupa pristiwa, aktivitas, tempat atau
lokasi dan benda serta rekaman gambar Sutopo,2006. Dalam hal ini peneliti mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam program
prima tani, keadaan lokasi program dan 3. Pengkajian terhadap dokumen atau arsip juga dilakukan guna
mendapatkan suatu data. Data tersebut meliputi laporan kegiatan prima tani, monografi desa dan dokumen lain yang terkait dalam program prima
tani.
commit to user 33
F. Pemgembangan Validitas
Untuk menjaga kualitas data yang diperoleh, maka dilakukan beberapa teknik triangulasi, hal ini dilakukan karena dalam penelitian kualitatif uji
keabsahan tidak dapat dilakukan dengan alat-alat uji statistik. Begitu pula materi kebenaran tidak diuji berdasarkan kebenaran alat sehingga substansi
kebenaran tergantung pada kebenaran intersubjektif. Oleh karena itu, sesuatu yang dianggap benar apabila kebenaran itu mewakili kebenaran orang banyak
atau kebenaran stakeholder. Kebenaran bukan saja muncul dari wacana etik, namun jiga menjadi wacana etnik dari masyarakat yang diteliti Bungin,
2008. Sutopo 2006, menjelaskan empat teknik triangulasi data yaitu
triangulasi peneliti, triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi teori. Triangulasi dalam penelitian ini lebih mengarahkan uji keabsahan data
kepada kejujuran, subjektivitas, dan kemampuan merekam data oleh peneliti di lapangan. Trangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan dan
mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh. Triangulasi metode dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap
penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan metode wawancara sama dengan metode observasi.
Dalam penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan dua teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi
sumber yaitu melihat satu data yang sama dari berbagai sumber yang berbeda. Dengan demikian kekuatan data yang didapatkan diharapkan benar-benar data
yang ada secara nyata di lapangan. Secara lebih sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah
informan 1 Data Wawancara informan 2
informan 3 Gambar 2. Bagan Triangulasi Data Sutopo,2006
commit to user 34
Sedangkan triangulasi metode adalah memandang satu data dari berbagai berbagai metode yang dilakukan.
Catatandokumen Data Wawancara Sumber Data
Observasi Gambar 3. Bagan Triangulasi Metode Sutopo,2006
G. Metode Analisis Data