Fasilitas Fisik Sajian Data

commit to user 63 dihaluskan dengan mesin atau diayak. Tahapan perbuatan pupuk organik padat dari kotoran sapi dapat dilihat sebagai berikut: Berdasarkan uraian di atas maka evaluasi input program Prima tani berdasarkan inovasi teknologi adalah sebagai berikut: Tabel 4.16 Evaluasi Input Program Prima Tani Berdasarkan Inovasi Teknologi Input Kondisi Bentuk Input Evaluasi Kondisi usaha pengolahan limbah pertanian dan peternakan - Usahatani padi sawah belum optimal: produktivitas masih rendah, belum mengenal padi varietas unggul baru, kesuburan lahan rendah, pemanfaatan pupuk kandang kompos masih kurang - Usahatani penggemukan sapi belum optimal: Perkandangan kurang sehat, kurang informasi tentang manfaat limbah pertanian dan peternakan dan kurang informasi inovasi teknologi pengolahan limbah pertanian dan peternakan. - Penerapanan Sistem Integrasi Padi – Sapi Bebas Limbah SIPTBL dengan mengitroduksikan budidaya padi dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT padi sawah lahan irigasi, budidaya penggemukan sapi potong sistem kandang komunal, dan pengolahan limbah pertanian dan peternakan. - Semua inovasi teknologi yag diberikan disesuaikan dengan kondisi keadaan usahatani sehingga dengan pemberian inovasi tersebut dapat merubah pola sistem usaha tani petani Sumber: Analisis Data Primer, 2010

b. Fasilitas Fisik

Fasilitas merupakan suatu sarana untuk menunjang kegiatan suatu program. Dalam program Prima Tani fasilitas fisik berupa : a. Kandang komunal Kandang komunal merupakan salah satu bentuk pemeliharaan sapi dengan cara berkelompok dalam satu lokasi. kandang komunal ini berukuran 30x10 m dengan kapasitas untuk memelihara sapi 20 ekor. Kandang ini dilengkapi dengan tempat untuk pengolahan commit to user 64 kotoran sapi dengan ukuran 3 x 10 m, tempat penyimpanan jerami ukuran 7 x10m, tempat pertemuan 3 x 6 m, Lahan yang digunakan untuk kandang komunal tersebut berasal dari tanah kas desa Palur dengan luas 500 m 2 . Untuk biaya pembuatan kandang berasal dari BPTP. b. Pompa air Untuk mengatasi kekurangan air pada musim kemarau dari BPTP memberikan bantuan berupa pompa air besar dengan mesin disel 22 PK dan pompa air kecil jenis alkon beserta pipa air ukuran 6 dim. Pompa air besar ini pada awal pelaksanaan program Prima Tani digunakan untuk memompa air dari sungai bengawan solo. Namun untuk sekarang ini mesin pompa air tersebut dipindah ke sungai kecil di utara Brigif. Hal ini dikakukan karena pada musim penghujan sungai bengawan solo akan meluap dan mengakibatkan banjir dilokasi sekitar pemasangan pompa air tersebut dikhawatirkan mesin pompa air tersebut akan terbawa arus sungai. Untuk pompa air kecil digunakan untuk kebutuhan pengairan anggota kelompok tani kromo boga. Anggota kelompok tani Kromo Baga dapat meminjam pompa air tersebut dengan biaya bahan bakar ditanggung petani peminjam dan untuk biaya kerusakan di tanggung kelompok tani kromo boga. 11 c. Bantuan Selain fasilitas fisik terdapat juga bantuan untuk pelaksanaan program prima tani. Bantuan tersebut Meliputi : 11 sesuai dengan apa yang di jelaskan oleh Bapak Harto dan Bapak Sadimin : “karena masalah pengairan yang kurang dan untuk menanggulangi itu diberikan bantuan pompa air dan mulanya dipasang di di sungai bengawan solo namun karena banjir dipindah ke sungai kecil utara brigif, bantuan tidak hanya pompa air tetapi juga pipa air” “Pompa bantuan di kemompok tani kromo boga ada 2 ukuran besar 20 pk dan pipa 6 dim dan pompa kecil Cuma alkon untuk pompa kecil sistem pemakaiannya bersama dalam artian gini kerusakan dan oli ditanggung bersama dan bahan bakar sendiri-sendiri”wawancara : Senin, 19 April 2010 commit to user 65 a. Benih padi Varietas Unggul Baru VUB Pemilihan komoditas pertanian unggulan teknologi yang akan dikembangkan pada Laboratorium Agribisnis Prima Tani Desa Palur didasarkan pada hasil kegiatan PRA, hasil survei sumberdaya lahan dan air, serta data sekunder. Hasil PRA menunjukkan bahwa komoditas yang diterapkan petani adalah varietas unggul baru VUB Suhendrata dkk, 2007 Usaha tani padi di Desa Palur telah dilaksanakan secara intensif dengan pola tanam padi-padi-padi. Sebagian besar petani sebelum ada program Prima Tani usaha tani padi menggunakan varietas padi IR-64. Petani Desa Palur tidak mengetahui benih Varietas unggul baru yang berkembang saat ini, dan untuk meninggalkan kebiasaan petani dalam penggunaan benih IR-64 yang saat ini sudah tidak tahan lagi terhadap hama dan penyakit maka dari BPTP Jawa Tengah memberikan bantuan benih Varietas unggul baru VUB. Bantuan benih yang diberikan dalam pelaksanaan program Prima Tani berupa benih VUB meliputi Varietas Mekongga, cibogo, cigeulis, conde, Sunggal, Cisantana, Pepe dan inpari. 12 b. Sapi Bantuan yang diberikan dalam pelaksanaan prgram Prima Tani selain kandang komunal, benih dan pompa air juga diberikan bantuan sapi. Bantuan sapi ini diberikan dalam bentuk uang sebesar 5 juta rupiah untuk setiap petani pelaksana program Prima Tani. Sapi tersebut dipelihara dengan sistem gaduhan. Sistem gaduh merupakan sistem bagi hasil antara penggaduh dengan pihak penyedia modal. Untuk program Prima Tani ini pembagian keuntungan 70:30 70 persen untuk 12 Sesuai dengan apa yang di jelaskan oleh Bapak Sadimin: “Bantuan benih meliputi benih VUB yaitu sunggal, mekongga, conde, inpari, cigeulis, inpari Cisantana, Sunggal, pepe. Sebelua adanya prima tani petani tidak mengenal benih benih baru unggul misalnya ciboga, cigeulis, mikongga, inpari, sunggal. Yang selama ini petani hanya mengenal varietas IR64, membram”wawancara : Senin, 19 April 2010 commit to user 66 penggaduh dan 30 persen untuk penyedia modal yaitu pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Uang yang diberikan ke petani tersebut dibelikan sapi. Petani diberi kebebasan dalam membeli dan memilih jenis sapi yang akan dipelihara. Apabila petani membeli sapi seharga diatas 5 juta rupiah maka petani dapat menambahkan sendiri uangnya 13 Dalam pemberian bantuan sapi pada awalnya ada terjadi hambatan dalam mencari peternak yang mau menerima bantuan sapi tersebut. Hai ini disebabkan karena petani baranggapan bahwa bantuan tersebut berupa bantuan kredit yang mana petani disuruh mengembalikan bantuan tersebut. Petani menginginkan bentuk bantuan tersebut diberikan secara utuh tanpa ada pengembalian. Namun setelah mengetahui bahwa sistem pemeliharaan sapi dengan sistem gaduhan dengan pembagian keuntungan 70:30 persen, maka peternak tertarik memelihara sapi bantuan tersebut.

c. Dana