Analisis Kondisi Hasil Pengasahan Geometri Sudut Pahat HSS

commit to user V-1

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas tentang analisis hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian. Diuraikan analisis pengaruh sudut kappa κr, sudut gamma γo, dan interaksi sudut kappa κr dan sudut gamma γo. Diameter material pengujian sebagai blok, tidak dilakukan analisis. Analisis hasil tersebut diuraikan dalam sub bab dibawah ini.

5.1 ANALISIS GEOMETRI SUDUT PAHAT

Analisis geometri sudut pahat yang diuraikan mengenai perbandingan treatment teoritis tentang pengaruh pemilihan geometri sudut pahat dengan kondisi aktual dalam penelitian. Dari hasil perbandingan dibuat analisis tentang treatmant yang mempengaruhi kenaikan temperatur bidang aktif pahat.

5.1.1 Analisis Kondisi Hasil Pengasahan Geometri Sudut Pahat HSS

Salah satu keunggulan pahat HSS adalah mudah dibentuk dalam pengasahannya. Karakteristik ini memungkinkan pengasahan dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan mesin gerinda tanpa menggunakan fixture tambahan untuk mencekam dan membentuk geometri sudut. Pengasahan dilakukan hanya dengan dipegang manual kemudian diasah sesuai profil geometri yang diinginkan sesuai tuntutan dan diukur dengan alat pengukur sudut bevel protrektor. Tingkat akurasi geometri sudut yang terbentuk dari hasil pengasahan secara manual lebih rendah jika dibandingkan dengan pengasahan menggunakan fixture tambahan. Dalam penelitian ini pengasahan pahat dilakukan secara manual oleh peneliti dengan alat ukur bevel protrektor tanpa menggunakan fixture tambahan. Kemungkinan kesalahan geometri sudut yang terbentuk menjadi lebih besar jika dibandingkan menggunakan ficture tambahan. Namun demikian tingkat kesalahan telah diupayakan seminimal mungkin yaitu dengan menjaga kerataan hasil pengasahan dan pengukuran geometri sudut dengan menggunakan bevel protrektor yang memiliki akurasi ukuran 1°. Tingkat kesalahan hasil geometri yang maksimal hanya 1° dikatakan geometri masuk toleransi pengukuran yang cukup akurat. commit to user V-2 5.1.2 Analisis Pengaruh Sudut K appa κr Berdasarkan hasil perhitungan uji ANOVA, sudut kappa κr sebagai faktor A berpengaruh signifikan terhadap kenaikan temperatur mata potong pahat. Secara teoritis pengaruh tersebut dapat dianalisis, sudut kappa κr berpengaruh terhadap tebal geram yang terbentuk dari hasil pemotongan. Semakin kecil geometri sudut kappa κr yang dibuat, maka menurunkan tebal geram. Tebal geram yang kecil akan menurunkan temperatur pemotongan pada pahat sehingga temperatur pahat akan relatif rendah Rochim, 1993. Namun penggunaan sudut kappa κr yang kecil akan manaikkan gaya radial pemotongan. Gaya radial yang besar menyebabkan lenturan dan getaran chatter yang cukup besar sehingga menurunkan ketelitian geometri produk dan hasil pemotongan yang kasar serta gesekan bidang kontak pahat menjadi lebih besar Rochim, 1993. Akibatnya temperatur bidang pahat pun menjadi lebih besar akibat gesekan bidang pahat dengan matrial benda kerja yang tidak teratur. Berdasarkan hasil penelitian dipilih sudut kappa κr yang paling besar yaitu 90°. Sudut kappa κr yang besar maka tebal geram yang dihasilkan naik dan lebar geram turun. Kondisi ini jika dilihat secara teoritis akan menghasilkan temperatur pemotongan yang relatif tinggi karena dengan tebal geram yang tinggi akan menyebabkan kenaikan temperatur akibat beban pemotongan yang besar. Pemilihan sudut kappa κr 90° bertolak belakang dengan teoritis optimum tebal geram yang dihasilkan. Pemilihan sudut kappa κr yang kecil tidak selalu menguntungkan karena menaikkan gaya radial pemotongan. Gaya radial yang terlalu besar menyebabkan lenturan yang terlau besar ataupun getaran sehingga gesekan bidang kontak pahat menjadi lebih besar dan hasil pemotongan yang kasar. Akibatnya temperatur bidang pahat pun menjadi lebih besar akibat gesekan bidang pahat dengan matrial benda kerja yang tidak teratur. Selain itu sudut kappa κr yang diperkecil akan memperbesar panjang mata potong aktif yaitu panjang geram dengan bidang pahat sehingga temperatur akibat gesekan menjadi lebih besar. Oleh karena itu pemilihan sudut kappa κr 90° berdasarkan hasil penelitian dapat mengatasi permasalahan yang timbul akibat pemilihan sudut kappa κr yang terlalu kecil pada pengerjaan material aluminium paduan rendah. Pengaruh gaya radial terhadap kenaikan temperatur lebih dominan dibandingkan dengan commit to user V-3 tebal geram yang dihasilkan pada pengerjaan material aluminium paduan rendah dengan menggunakan pahat HSS. Berdasarkan uji Student Newman-Keuls SNK interaksi tiap level untuk sudut kappa κr tidak ada perbedaan signifikan. Itu artinya penentuan level yang dipilih tidak ada perbedaan dalam mempengaruhi kenaikan temperatur pemotongan. Hal ini dimungkinkan karena jarak pemilihan level yang terlalu jauh atau jumlahnya level terlalu sedikit. Sudut kappa κr memberikan pangaruh setelah dikombinasikan dengan faktor yang lain seperti sudut gamma γo.

5.1.3 Analisis Pengaruh Sudut Gamma