commit to user
II-31
Tabel 2.7 Skema umum daftar analisis ragam homogenitas
Sumber Keragaman Db
JK KT
F Faktor
Error Total
F JK
Faktor
JK
Faktor
Db
fa kto r
KT KT
e rro r
n-1-f JKE
JKE Db
n-1 JKT
Sumber: Sudjana, 1985
d. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : H
: s
1 2
= s
2 2
H
1
: Ragam seluruh level faktor tidak semuanya sama e. Taraf nyata yang dipilih adalah
a = 0.01 f. Wilayah kritik : F F
a
v1 ; v2
atau F F
0.011;46
3. Uji Independensi. Salah satu upaya mencapai sifat independen dengan melakukan pengacakan
terhadap observasi. Apabila masalah acak ini diragukan maka dapat dilakukan pengujian dengan cara melakukan plot residual versus urutan pengambilan
observasinya. Hasil plot tersebut akan memperlihatkan ada tidaknya pola tertentu. Jika ada pola tertentu, berarti ada korelasi antar residual atau error
tidak independen. Apabila hal tersebut terjadi, berarti pengacakan urutan eksperimen tidak benar eksperimen tidak terurut secara acak.
2.6.4 Uji Rata-Rata Sesudah Anova
Uji setelah anova dilakukan apabila ada hipotesis nol H yang ditolak
atau terdapat perbedaan yang signifikan antar level faktor, blok, atau interaksi faktor-faktor. Uji setelah anava bertujuan untuk menjawab manakah dari rata-rata
taraf perlakuan yang berbeda. Alat uji yang digunakan adalah Contras Orthogonal, uji rentang Student
Newman-Keuls, uji Dunnett dan uji Scheffe. Apabila ingin menggunakan uji Contras Orthogonal, maka pemakaian alat uji ini sudah ditentukan sejak awal
commit to user
II-32 sebelum eksperimen dilakukan, termasuk model perbandingan rata-rata
perlakuan. Adapun tiga alat uji lainnya dapat digunakan apabila perlu setelah hasil pengolahan data menunjukkan adanya perbedaan yang berarti antar perlakuan.
Uji Student Newman-Keuls SNK lebih tepat digunakan dibandingkan uji Dunnett atau Scheffe, untuk melihat pada level mana terdapat perbedaan dari
suatu faktor yang dinyatakan berpengaruh signifikan oleh uji Anova. Pemilihan uji Dunnett atau Scheffe tidak tepat untuk melihat pada level mana terdapat
perbedaan terhadap suatu faktor, karena uji Dunnett hanya digunakan untuk membandingkan suatu kontrol dengan perlakuan lainnya. Sedangkan uji Scheffe
lebih ditujukan untuk membandingkan antara dua kelompok perlakuan bukan level tunggal.
Prosedur uji Student Newman-Keuls SNK Hicks, 1993 terhadap suatu level yang pengaruhnya dinyatakan cukup signifikan, sebagai berikut:
1. Susun rata-rata tiap level yang diuji dari kecil ke besar. 2. Ambil nilai mean square
error
dan df
error
dari tabel anova. 3. Hitung nilai error standar untuk mean level dengan rumus berikut :
k S
e rro r .j
Y
M S
=
……………...…………………….……………………..2.24 dengan; k = jumlah level
4. Tetapkan nilai a dan ambil nilai-nilai significant ranges dari Tabel
Stundentized range dengan n
2
= df
error
dan p = 2, 3, … ,k sehingga diperoleh significant range SR.
5. Kalikan tiap nilai significant range SR yang diperoleh dengan error standar sehingga diperoleh least significant range LSR.
LSR = SR x
.j Y
S
…………...…………………….……………………..2.25 6. Hitung beda selisih mean antar dua level akan terbentuk
k
K
2
= kk – 12 pasang, dimulai dari mean terbesar dengan sampai dengan mean terkecil.
Bandingkan kembali beda second largest dan next smallest dengan LSR untuk p = k – 1, demikian seterusnya sampai diperoleh
k
K
2
perbandingan.
commit to user
II-33
2.7 PENELITIAN SEBELUMNYA