commit to user
III-9 d. Thermometer infrared.
Thermometer infrared digunakan untuk mengukur kenaikan temperatur mata potong pahat ketika diujikan. Thermometer infrared yang digunakan
adalah merk KRISBOW dengan akurasi pengukuran 1 ⁰C. Dapat juga
digunakan dalam satuan fahrenhait. Cara kerja alat ini adalah menembakkan sinar infrared ke arah permukaan benda yang diukur dan pada layar
menunjukkan hasil pengukuran themperatur benda yang diukur. e. Dial caliper.
Dial caliper adalah alat yang digunakan mengukur ukuran diameter benda kerja atapun dimensi panjang. Dalam penelitian ini dial caliper yang
digunakan adalah merk MITUTOYO dengan akurasi pengukuran 0,01mm. f. Stand dial.
Stand dial adalah alat untuk mencekam dial indicator, namun dalam penelitian ini digunakan untuk pencekam thermometer infrared. Agar dapat
dipasangkan dalam tool post sehingga ikut bergerak mengikuti gerakan pahat.
g. Material Aluminium paduan rendah bentuk silinder. Material ini merupakan aluminium murni namun terdapat campuran unsur
pengotor yang ikut tercampur dalam proses pembuatannya. Persentase unsur pengotor tidak teridentikasi sehingga disebut aluminium paduan rendah.
3.5 PENGAMBILAN DATA
Data diambil dari hasil percobaan yang dilakukan di Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk Jurusan Teknik Industri UNS. Data yang
digunakan adalah kenaikan temperatur mata potong pahat dari kondisi awal ketika belum digunakan sampai kondisi akhir pemotongan
∆t.
θ
s1
: temperatur awal bidang aktif pahat. °C θ
s2
: temperatur akhir bidang aktif pahat. °C ∆θ
s
: kenaikan temperatur bidang aktif pahat. °C
θ
s1
θ
s2
∆θ
s
= θ
s2
- θ
s1
commit to user
III-10 Langkah-langkah pengambilan data, sebagai berikut:
1. Persiapan objek penelitian dan bahanalat pendukung. a. Pahat HSS.
Pahat HSS dibentuk sesuai geometri yang sudah ditentukan, dengan menggunakan mesin gerinda. Pengasahan dilakukan secara manual tanpa
menggunakan ficture tambahan untuk membentuk geometri sudutnya. Untuk mengetahui geometri sudut yang diinginkan telah tercapai atau
belum diukur dengan menggunakan bevel protrector. b. Material aluminium paduan bentuk silinder.
Pembelian material aluminium paduan bentuk silinder masih dalam bentuk panjang 3 meter. Spesimen dibuat sepanjang 20 cm, sehingga perlu
dilakukan pemotongan dengan menggunakan gergaji besi. Jumlah spesimen yang diperlukan sebanyak 30 batang silinder. Setelah dipotong kemudian
pada satu baian sisi dilakukan facing cut dengan mesin bubut dan dibuat center point dengan alat potong center drill.
c. Thermometer infrared. Thermometer infrared dipasangkan pada stand dial dengan menggunakan
isolasi plastik. Hal tersebut bertujuan agar ketika digunakan untuk mengukur themperatur, thermometer berada pada posisi yang konstan.
2. Proses pengambilan data. a. Mempersiapkan mesin bubut.
Mesin bubut yang digunakan adalah mesin bubut manual, parameter mesin berdasarkan perhitungan dikondisikan putaran spindel mesin 1500 rpm,
feed rate 0.13, dept of cut 0.8 mm, panjang pemakanan 180 mm. Pencekaman material benda kerja dibuat chuck center yaitu dengan
menambahkan life center sebagai tumpuan karena benda kerja yang cukup panjang.
b. Menyeting Pahat HSS. Pahat dicekam pada tool post dengan kondisi mata potong keluar sepanjang
30mm sehingga tidak over hang. Semua pahat diseting pada kondisi yang sama sehingga homogenitas kondisi pahat diharapkan dapat tercapai.
commit to user
III-11 c. Memasang material benda kerja.
Material dipasangkan pada chuck center dengan kondisi panjang pemotongan 180 mm.
d. Memasang thermometer infrared. Thermometer infrared yang telah terpasang pada stand dial diletakkan pada
tool post agar ikut bergarak mengikuti mata potong yang diukur ketika pengujian pemakanan. Sinar infrared diarahkan tepat pada mata potong
pahat yang kontak dengan benda kerja sehingga ukuran lebih akurat. e. Melakukan Pengujian.
Setelah semua alat dan bahan terpasang kemudian dilukan pengujian untuk mengambil data kenaikan temperatur mata potong pahat. Pengambilan data
yang pertama adalah pada blok diameter material pengujian 30,5 mm dengan urutan yang telah ditentukan. Setelah pengambilan data pada blok
31,5 mm selesai dilanjutkan pada blok 29,9 mm kemudian blok 28,3 mm. Semua pengambilan data pada setiap spesimen dikondisikan pada kondisi
yang sama. Data yang diperoleh adalah temperatur mata potong pahat sebelum dilakukan pengujian pemakanan dan setelah dilakukan pengujian
pemakanan sehingga diketahuai kenaikan temperatur yang terjadi. Data dibaca pada thermometer infrared kemudian dicatat pada tabel yang
dipersiapkan.
3.6 PENGOLAHAN DATA