j. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito disebut juga sertifikat bank karena diterbitkan oleh bank. Sertifikat deposito adalah surat bukti penerimaan atas sejumlah
uang yang diserahkan kepada bank umum untuk suatu jangka waktu dengan mendapat bunga sebagai imbalannya. Sertifikat deposito diterbitkan atas
tunjuk, sehingga dapat dialihkandiperjualbelikan dengan mudah. Di dalam sertifikat deposito tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum
tertentu.
70
Obligasi pada prinsipnya merupakan surat hutang jangka panjang. Dalam hal ini obligasi merupakan suatu instrumen pendanaan funding instrument yang
sangat efektif guna mengumpulkan dana dari masyarakat. Dengan menerbitkan obligasi penerbit berarti telah mengumpulkan dana dari para pemegangnya. Dana
B. Pengertian dan Karakteristik Obligasi 1. Pengertian Obligasi
Perkataan obligasi berasal dari bahasa Belanda “obligatie” yang secara harfiah berarti hutang atau kewajiban. Selain itu, obligasi dapat berarti pula suatu
surat hutang schuldbrief. Dalam pengertian surat hutang ini, obligasi dalam terminologi hukum Belanda kerap disebut pula dengan istilah “obligatie lening”
yaitu yang berarti secarik bukti pinjaman uang yang dikeluarkan oleh suatu perseroan atau badan hukum lain yang dapat diperdagangkan dengan cara
menyerahkan surat tersebut.
70
Ibid. Hal 272.
Universitas Sumatera Utara
ini dapat dipergunakan untuk perluasan usaha penerbitnya atau pun untuk tujuan lain dari penerbitnya.
Dalam kamus hukum Sudarsono, obligasi mempunyai dua pengertian, yaitu:
71
a. Surat pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah yang dapat
diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau b.
Surat utang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan memiliki suku bunga tertentu, di mana surat tersebut dikeluarkan oleh perusahaan untuk
menarik dana dari masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan.
Dari beberapa literatur dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan obligasi adalah pernyataan berutang kepada pemegang dan menyanggupi untuk
membayarmengembalikan jumlah pokok dengan bunga tertentu sebagaimana yang disebutkan dalam surat utang itu. Bukti pengakuan utang tersebut dapat
dikeluarkan oleh pemerintahnegara atau oleh perusahaan. Jadi, apabila orang membeli obligasi, berarti orang tersebut telah memberi pinjaman uang untuk
jangka waktu tertentu dengan bunga tertentu dan pinjaman tersebut akan dibayar lunas sesuai jangka waktu yang tercantum dalam obligasi.
Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tidak terdapat definisi obligasi secara eksplisit, tetapi terdapat kata “obligasi” pada
Pasal 1 butir 5, Penjelasan Pasal 21 ayat 3, Pasal 24 ayat 1, dan Penjelasan Pasal 25 ayat 1, di mana intinya bahwa obligasi termasuk salah satu jenis efek.
Ketentuan yang lebih jelas terdapat pada Pasal 51 ayat 4, di mana dikatakan bahwa obligasi sebagai contoh efek yang bersifat utang jangka panjang. Obligasi
adalah bukti utang dari Emiten yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh
tempo, sekurang-kurangnya tiga tahun sejak tanggal emisi. Pasal 1 butir 34 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1548KMK.013.1990 sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1199KMK.0101991.
72
71
Gunawan Widjaja, Penerbitan Obligasi dan Peran Serta Tanggung Jawab Wali Amanat dalam Pasar Modal, Prenada Media. Jakarta. 2006. Hal. 47.
72
Ibid. Hal 48. Diambil dari Jurnal Hukum Bisnis Vol. 3 dengan judul Aspek Hukum Commercial Paper dan Obligasi hal. 60 oleh Indra Safitri.
Universitas Sumatera Utara
2. Karakteristik Obligasi
Obligasi merupakan salah satu instrumen yang diterbitkan oleh suatu pihak tertentu dan diperjualbelikan di bursa Efek. Di Indonesia, terdapat dua
macam bursa Efek yaitu Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES. Berdasarkan pembagian segmentasi perdagangan dengan BEJ, BES lebih
banyak memperdagangkan obligasi, saham juga diperdagangkan namun tidak banyak.
73
Obligasi dapat dikatakan sebagai salah satu instrumen pasar modal yang memberikan pendapatan tetap fixed income securities bagi pemegangnya.
Sebagai sekuritas pendapatan tetap obligasi memberikan penghasilan secara rutin. Obligasi memiliki karakteristik sebagaimana karakteristik sekuritas pendapatan
tetap lainnya yaitu:
74
a. Surat berharga yang mempunyai kekuatan hukum;
b. Memiliki jangka waktu tertentu atau masa jatuh tempo;
c. Memberikan pendapatan tetap secara periodik;
d. Ada nilai nominal.
Penerbit emiten obligasi berkewajiban untuk membayarkan bunga dalam jumlah tertentu secara periodik selama obligasi belum jatuh tempo, dan
juga melakukan pembayaran kembali nilai prinsipal obligasi tersebut pada saat jatuh tempo yang telah ditentukan.
Adapun karakteristik umum yang tercantum pada sebuah obligasi yaitu meliputi :
75
a. Nilai Penerbitan Obligasi jumlah pinjaman dana
73
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya. Op. cit. Hal. 129.
74
Dyah Ratih Sulityawati, Op.cit. Hal. 51
75
Levi Lana. Penerbitan Obligasi dan Pembangunan dengan Obligasi Tinjauan Aspek Yuridis dan Praktis. Jurnal Hukum Bisnis Vol 10, 2000. Hal. 29-30.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penerbitan obligasi maka pihak Emiten akan dengan jelas menyatakan berapa jumlah dana yang dibutuhkan melalui penjualan
obligasi. Istilah yang ada yaitu dikenal dengan “jumlah emisi obligasi”. Apabila perusahaan membutuhkan dana Rp. 400 milyar maka dengan
jumlah yang sama akan diterbitkan obligasi senilai dana tersebut. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan kemampuan aliran
kas perusahaan serta kinerja bisnisnya.
b. Jangka waktu obligasi
Setiap obligasi mempunyai jangka waktu jatuh tempo maturity. Masa jatuh tempo obligasi kebanyakan berjangka waktu 5 lima tahun.
Untuk obligasi pemerintah bisa berjangka waktu lebih dari 5 lima tahun sampai 10 sepuluh tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka
akan semakin diminati oleh investor karena dianggapnya resikonya semakin kecil. Pada saat jatuh tempo pihak penerbit obligasi berkewajiban melunasi
pembayaran pokok obligasi tersebut.
c. Tingkat Suku Bunga
Untuk menarik investor membeli obligasi tersebut maka diberikan insentif berbentuk tingkat suku bunga yang menarik misalnya 17, 18 per
tahunnya. Penentuan tingkat suku bunga biasanya ditentukan dengan membandingkan tingkat suku bunga perbankan pada umumnya. Istilah
tingkat suku bunga obligasi biasanya dikenal dengan nama kupon obligasi.
Universitas Sumatera Utara
Jenis kupon bisa berbentuk fixed rate dan variable rate untuk alternatif pilihan bagi investor.
d. Jadwal Pembayaran Suku Bunga
Kewajiban pembayaran kupon tingkat suku bunga obligasi dilakukan secara periodik sesuai kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan
triwulanan atau semesteran. Ketepatan waktu pembayaran kupon merupakan aspek penting dalam menjaga reputasi penerbit obligasi.
e. Jaminan
Obligasi yang memberikan jaminan berbentuk aset perusahaan akan mempunyai daya tarik bagi calon pembeli obligasi tersebut. Di dalam
penerbitan obligasi kewajiban penyediaan jaminan tidak harus mutlak. Apabila yang memberikan jaminan berbentuk aset perusahaan ataupun
tagihan piutang perusahaan dapat menjadi alternatif yang menarik investor. Dari karakteristik-karakteristik yang telah diuraikan sebelumnya maka
dapat dibagi menjadi berbagai macam obligasi. Dari cara pengalihan terdapat 2 dua jenis obligasi, yaitu Obligasi Atas Unjuk bearer bond dan Obligasi Atas
Nama registered bond. Ciri-ciri penting dari Obligasi Atas Unjuk meliputi:
76
a. Nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi;
b. Setiap sertifikat obligasi disertai dengan kupon bunga yang dilepaskan
setiap pembayaran bunga dilakukan; c.
Sangat mudah untuk dialihkan; d.
Kertas sertifikat obligasi dibuat dari bahan berkualitas tinggi seperti bahan pembuat uang;
76
M. Irsan Nasaruddin dan Indra Surya. Op.cit.. Hal 183.
Universitas Sumatera Utara
e. Bunga dan pokok obligasi hanya dibayarkan kepada orang yang dapat
menunjukkan kupon bunga dan sertifikat obligasi. Sedangkan untuk Obligasi Atas Nama untuk pokok pinjaman, nama
pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi beserta kupon bunga dan untuk pokok bunga nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi. Nama dan alamat
pemilik dicatat di perusahaan Emiten untuk memudahkan dalam pengiriman bunga. Kemudian Obligasi Atas Nama untuk pokok dan bunga, nama pemilik
tercantum dalam sertifikat obligasi, tetapi tidak ada kupon bunga, karena bunga langsung disampaikan kepada pemilik yang namanya tercantum dalam daftar
perusahaan Emiten.
77
Adapun jenis-jenis obligasi itu dapat dibagi dalam beberapa jenis yaitu:
78
a. Obligasi Berdasarkan Jaminan
Ditinjau dari segi jaminan yang diberikan, terdapat beberapa jenis obligasi, yaitu Obligasi dengan Jaminan secured bonddebentures dan
Obligasi tanpa Jaminan. Obligasi dengan Jaminan adalah obligasi yang diberi agunan collateral untuk pelunasan pokok pinjaman beserta
bunganya yang berupa harta kekayaan perusahaan, bisa berupa tanah, gedung dan lain-lain, sedangkan Obligasi tanpa Jaminan adalah obligasi
yang tidak didukung dengan agunan. Selain obligasi-obligasi itu, ada obligasi yang diterbitkan dengan jaminan hak tanggungan dan agunan aset
Mortage and other asset backed. Obligasi jenis ini banyak terdapat di Amerika Serikat, Jerman, Meksiko dan Inggris. Tanah dengan hak
77
Ibid. Hal 183-184.
78
Ibid. Hal 184-187
Universitas Sumatera Utara
tanggungan dan aset non-tanah mengalami proses sekuritasi kemudian dijadikan jaminan untuk obligasi yang dikeluarkan senilai harga yang
ditaksir. Perusahaan Telmex Mexico mengeluarkan obligasi pada tahun 1995 yang didasarkan pada jaminan penerimaan pembayaran rekening
telepon sambungan antara Mexico-Amerika Serikat.
b. Obligasi Berdasarkan Cara Penetapan dan Pembayaran Bunga
Ada beberapa jenis obligasi dilihat dari segi penetapan dan pembayaran bunga yaitu:
1 Obligasi dengan Bunga Tetap
Obligasi ini memberikan bunga tetap yang dibayar setiap periode tertentu, misalnya obligasi yang diterbitkan oleh PT Jasa Marga
IV Tahap II Seri K yang memberikan bunga sebesar 18 per tahun dan dibayar setiap 3 bulan. Pada waktu jatuh tempo, pokok pinjaman dibayar
kepada pemegang obligasi.
2 Obligasi dengan Bunga Tidak Tetap
Cara penetapan obligasi ini bermacam-macam, misalnya bunga yang dikalikan dengan indeks atau dengan tingkat bunga deposito yang
berlaku seperti di pasaran luar negeri seperti LIBOR London Intern Bank Offer Rate atau SIBOR Singapore Inter Bank Offer Rate.
Universitas Sumatera Utara
3 Obligasi tanpa Bunga Zero Coupon
Jenis obligasi ini tidak mempunyai kupon bunga dan sebagai konsekuensinya pemilik tidak memperoleh pembayaran bunga secara
periodik. Keuntungan yang diperoleh dari pemilikan obligasi ini diukur dari selisih antara nilai pada waktu jatuh tempo sebesar nilai nominal
dengan harga pembelian.
4 Obligasi yang Tidak Terbatas Jatuh Temponya perpectual bond
Obligasi ini merupakan salah satu jenis obligasi yang tidak mempunyai batas jatuh temponya. Perusahaan yang menerbitkan surat
berharga ini tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikan utang tersebut, kecuali perusahaan tersebut dilikuidasi.
5 Obligasi dengan Bunga Mengambang floating rate bond
Obligasi ini menjanjikan untuk memberikan suku bunga secara mengambang, misalnya 1 di atas tingkat bunga LIBOR atau SIBOR
atau rata-rata tingkat suku bunga deposito berjangka pada Bank Pemerintah.
c. Obligasi Berdasarkan Nilai Pelunasan
Obligasi juga dapat dibedakan dari segi nilai pelunasan, terutama dikaitkan dengan merosotnya nilai uang. Disini nilai pelunasan obligasi
Universitas Sumatera Utara
dikaitkan dengan indeks harga tertentu, seperti klausula emas, klausula perak, valuta asing, indeks harga konsumen.
d. Obligasi Berdasarkan Konvertibilitas convertible bond
Jenis obligasi ini memberikan hak bagi pemegangnya untuk menukarkan obligasi yang dimilikinya dengan saham common stock dalam
jangka waktu tertentu sesuai dengan syarat-syarat pinjaman. Obligasi konversi tidak ubahnya dengan obligasi biasa.. Obligasi konversi
mencantumkan persyaratan untuk konversi seperti tanggal penukaran, jumlah yang dipertukarkan, dan harga konversi. Kekurangan disadvantage
dari obligasi konversi adalah kalau terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan konversi yang tidak tepat, misalnya pada saat terjadi kenaikan
suku bunga bank atau Emiten tidak berhasil mendapatkan keuntungan, sehingga tidak membagikan deviden. Obligasi yang telah dikonversikan
menjadi saham akan menambah modal sendiri dalam posisi neraca.
e. Obligasi Berdasarkan Penerbit
Banyaknya dan tersebarnya Emiten di beberapa daerah, maka obligasi juga berasal dari lembaga atau daerah tertentu, oleh karena itu
dilihat dari pihak yang menerbitkannya, maka obligasi dapat dibedakan atas: 1
Obligasi Pemerintah Pusat Setiap obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah adalah
obligasi tanpa jaminan non-secured bond. Di Indonesia saat ini hanya
Universitas Sumatera Utara
obligasi Bank Indonesia yang dipasarkan di pasar Internasional yang dimaksudkan untuk benchmark bagi obligasi BUMD dan perusahaan
swasta nasional.
2 Obligasi Pemerintah Daerah
Obligasi Pemerintah Daerah Pemda belum diperkenalkan di Indonesia, walaupun dari segi potensi ada beberapa Pemda yang
mempunyai prospek mengeluarkan obligasi dalam rangka menambah investasi Pemda. Daerah-daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur misalnya mempunyai prospek mengeluarkan obligasi. Undang-Undang Pemerintah Daerah saat ini memberikan
peluang kepada daerah untuk secara mandiri mengelola sumber daya alamnya. Pemerintah daerah bisa mengeluarkan obligasi pemerintah
daerah municipal bonds. Kabupaten-Kota yang kaya sumber daya alam berpeluang mengeluarkan obligasi demikian.
3 Obligasi Perusahaan Swasta
Obligasi ini dikeluarkan oleh perusahaan komersial swasta dalam rangka perhimpunan dana untuk kegiatan usaha bisnisnya.
f. Obligasi Berdasarkan Waktu Jatuh Tempo
Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo yang berbeda-beda yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 golongan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1 Obligasi jangka pendek sampai dengan 1 tahun
2 Obligasi jangka menengah dua sampai lima tahun
3 Obligasi jangka panjang lebih dari lima tahun
Secara umum, kelemahan obligasi adalah kesulitan untuk memperkirakan perkembangan suku bunga, padahal harga obligasi sangat tergantung pada
perkembangan suku bunga. Bila suku bunga bank menunjukkan tren meningkat, maka pemegang obligasi akan menderita kerugian. Risiko lain adalah kemampuan
Emiten untuk melunasi pembayaran bunga obligasi sebelum jatuh tempo.
C. Dasar Hukum Penerbitan Obligasi