2.1.4 Risiko Sistematis
Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, yang berarti ketidakpastian adalah kondisi yang menyebabkan timbulnya risiko, karena mengakibatkan
keragu-raguan seseorang mengenai kemampuannya untuk meramalkan
kemungkinan terhadap hasil-hasil yang akan terjadi di masa datang Djojosoedarso, 2003:2
Risiko sistematis merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan, perubahan tersebut akan mempengaruhi
variabilitas return suatu investasi Tandelilin, 2001:50. Dalam menganalisis pergerakan harga saham perlu diketahui faktor penyebab perubahan harga saham
tersebut. Pada umumnya harga suatu saham dipengaruhi oleh dua hal yaitu risiko sistematis sytematic risk dan risiko tidak sistematis unsystematic risk.
1. Risiko sistematis atau risiko pasar adalah risiko yang ada diluar kendali dan
tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi atau tidak dapat dihindari oleh perusahaan itu sendiri karena disebabkan oleh faktor yang menimpa seluruh
ekonomi atau pasar. 2.
Risiko tidak sistematis adalah risiko yang dapat dihilangkan melalui diversifikasi atau dapat dikendalikan. Risiko ini merupakan probabilitas
keuntungan berada di bawah keuntungan yang diharapkan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang hanya ada pada suatu perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Risiko sistematis diukur melalui indeks beta. Indeks beta adalah angka yang menunjukkan tingkat sensitivitas suatu saham terhadap kondisi pasar secara
umum atau mengukur sampai sejauh mana harga saham individual berfluktuasi bersamaan dengan berfluktuasinya harga pasar. Beta merupakan suatu pengukur
volatilitas volatility return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Beta sekuritas ke-i mengukur volatilitas return sekuritas ke-i dengan return
pasar. Beta portofolio mengukur volatilitas return portofolio dengan return pasar. Dengan demikian beta merupakan risiko sistematis systematic risk dari suatu
sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar Jogiyanto, 2003:237-238. Indeks beta mengukur sampai sejauh mana harga saham individual
berfluktuasi bersamaan dengan berfluktuasinya harga pasar. Indeks beta dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai negatif. Indeks beta negatif berarti terjadi
kondisi yang berlawanan, jika secara umum harga saham mengalami kenaikan maka harga saham individu mengalami penurunan. Indeks beta yang normal
adalah satu, terjadi jika rata-rata peningkatan harga seluruh saham yang tercatat meningkat dengan persentase yang sama dengan saham yang memiliki indeks beta
satu. Apabila indeks suatu saham nol, maka saham tersebut bebas dari risiko. Hal ini berarti meskipun semua saham yang tercatat rata-rata mengalami perubahan
harga, saham yang mempunyai indeks beta nol tidak mengalami perubahan sama sekali Jogiyanto, 2003.
Indeks beta sangat membantu investor untuk melakukan intervensi terutama dalam hal memilih suatu saham atau lebih luas lagi untuk mengatur portofolio.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu indeks beta ini juga digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat keberanian investor menanggung risiko.
Untuk investor yang menyukai risiko risk lover akan memilih saham yang mempunyai indeks beta yang besar dan sebaliknya investor yang tidak menyukai
risiko risk aveter memilih untuk merencanakan keuntungan normal dengan memilih saham yang memiliki indeks beta yang kecil. Jika investor ingin
mengoptimalkan yaitu dengan risiko yang minimum tetapi mengharapkan pendapatan yang maksimum, investor tersebut dapat mengombinasikan beberapa
saham dengan indeks beta yang berbeda-beda. Beberapa sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi
Tandelilin, 2001:48-51 adalah: 1.
Risiko suku bunga. Perubahan suku bunga ini bisa mempengaruhi variabilitas return saham investasi. Jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan
turun, dan sebaliknya jika suku bunga turun, maka harga saham akan naik. Hal ini disebabkan, jika suku bunga naik maka return investasi yang terkait
dengan suku bunga deposito juga akan naik yang menyebabkan minat investor akan berpindah dari saham ke deposito.
2. Risiko nilai tukar mata uang. Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar
mata uang domestik terhadap mata uang asing. Istilahnya currency risk atau exchange rate risk.
3. Risiko pasar. Fluktuasi pasar secara keseluruhan dapat mempengaruhi
variablitas return suatu investasi. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan. Perubahan pasar
Universitas Sumatera Utara
dipengaruhi oleh faktor seperti resesi ekonomi, kerusuhan atau perubahan politik.
4. Risiko inflasi. Inflasi yang meningkat akan mengurangi daya beli rupiah yang
diinvesatasikan. Jika nilai inflasi meningkat, investor biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasikan penurunan daya beli
yang dialaminya. 5.
Risiko bisnis. Risiko bisnis adalah risiko dalam menjalankan bisnis atau jenis industri. Jadi perusahaan pakaian jadi akan dipengaruhi oleh karakteristik
industri tekstil. 6.
Risiko finansial. Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi
utang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko finansial yang dihadapi perusahaan.
7. Risiko likuiditas. Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang
diterbitkan perusahaan bila diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin likuid suatu sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi
perusahaan. 8.
Risiko negara. Risiko ini disebut juga dengan risiko politik karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Nagi perusahaan yang
beroperasi di luar negeri, stabilitas politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan unutk mengindari risiko negara yang terlalu
tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Nilai Tukar