bunga meningkat, maka tingkat return yang diisyaratkan investor atas suatu sahamobligasi juga akan meningkat Tandelilin, 2001:48-49.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Pane pada tahun 2009 dengan judul skripsi “Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi terhadap
Harga Saham Pada Industri Tekstil di Bursa Efek Indonesia”. Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa risiko sistematis, nilai tukar, suku
bunga, dan inflasi secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham industri tekstil di BEI. Faktor Risiko sistematis yang diukur dengan
indeks Beta tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham industri tekstil. Faktor nilai tukar mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga
saham industri tekstil. Nilai tukar rupiah dalam kondisi normal dimana fluktuasi nilai tukar yang tidak terlalu tinggi. Faktor suku bunga tidak berpengaruh
negatif signifikan terhadap harga saham. Dan faktor inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Inflasi akan mengakibatkan investor todak
akan berminat untuk membeli saham, sehingga harga saham akan turun karena permintaan lebih kecil daripada penawaran.
Penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Mudjilah tahun 2003 dengan judul “Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi dan Nilai Tukar Dalam
Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi”.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
www.jsx.co.id; Bisnis Indonesia dan Bank Indonesia.
Hasil penelitian bahwa
Secara empiris terbukti bahwa profitabilitas,suku bunga, inflasi, dan nilai tukar
Universitas Sumatera Utara
secara bersama-sama mempengaruhi harga saham badan usaha secara signifikan selama krisis ekonomi terjadi di Indonesia. Secara empiris terbukti bahwa suku
bunga dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara parsial mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham badan usaha selama krisis
ekonomi di Indonesia.
Peneltian yang dilakukan oleh Elisabeth. tahun 2007 dengan judul “Pengaruh Resiko Sistematis dan Makro Ekonomi terhadap Harga Saham
Perbankan di Bursa Efek Jakarta”. Variabel makro ekonomi yang diteliti terdiri dari nilai tukar, GDP, suku bunga, dan inflasi. Hasil dari penelitian menemukan
bahwa resiko sistematis dan makro ekonomi memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap harga saham. Variabel GDP dan nilai tukar memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham secara parsial sedangkan variabel risiko sistematis, inflasi dan suku bunga tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham secara parsial. Penelitian yang dilakukan oleh Setio pada tahun 2009 dengan judul
“Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar terhadap Return Saham Perusahaan Multifinance dan Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hasil
dari peneltiannya adalah perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Perubahan tingkat suku
bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return saham, begitu juga perubahan nilai tukar rupiah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return
saham.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Konseptual