ketentuan yang berlaku tentang arbitrase dan alternatif pilihan penyelesaian sengketa. Penunjukan pihak ketiga tersebut dapat dilakukan sebelum sesuatu
sengketa terjadi, yaitu dengan menyepakatinya dan mencantumkannya dalam kontrak kerja konstruksi. Dalam hal penunjukan pihak ketiga dilakukan setelah
sengketa terjadi , maka hal itu harus disepakati dalam suatu akta tertulis yang ditandatangani para pihak sesuai ketentuan peraturan perundang−undangan yang
berlaku. Jasa pihak ketiga yang dimaksud di atas antara lain: arbitrase baik berupa lembaga atau
ad−hoc yang bersifat nasional maupun internasional, mediasi, konsiliasi atau penilai ahli. Pihak ketiga dapat dibentuk oleh Pemerintah danatau
masyarakat jasa konstruksi.
D. Proses Pelaksanaan Perjanjian Jasa Pemborongan Pekerjaan Penyediaan Air Baku Antara PT. Mitha Prana Chasea dengan Balai Sumber Daya
Air Sumatera II Propinsi Sumatera Utara
Layaknya perjanjian atau kontrak pada umumnya, perjanjian pekerjaan Penyediaan Air Baku Antara PT. Mitha Prana Chasea dengan Balai Sumber Daya
Air Sumatera II Propinsi Sumatera Utara terdiri dari tiga fase yaitu fase pra kontrak, fase kontrak dan fase pasca kontrak.
92
1. Tahapfase Pra-kontrak
Dalam fase pra kontrak dikarenakan perjanjian pekerjaan Penyediaan Air Baku Antara PT. Mitha Prana Chasea dengan Balai Sumber Daya Air Sumatera II
Propinsi Sumatera Utara merupakan proyek dari pemerintah dan nilainya diatas lima puluh juta rupiah maka tunduk pada peraturan perundang-undangan yang
92
Mariam Darus Badrulzaman, Op-Cit, hlm. 36
Universitas Sumatera Utara
berlaku yakni Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah, yang saat
ini telah disempurnakan melalui Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Sesuai dengan ketentuan pasal 7 ayat 1 Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah yang mengatur tentang
ruang lingkup berlakunya Keputusan Presiden tersebut yang mengatakan bahwa pengadaan barangjasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya dibebankan
pada APBNAPBD. Dalam rangka penyaringan pemborongrekanankontraktorpenyedia jasa
digunakan metode pelelangan umum dengan proses pasca kualifikasi. Menurut Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
BarangJasa Pemerintah, yang dimaksud dengan pelelangan umum adalah metode pemilihan Penyedia BarangPekerjaan KonstruksiJasa Lainnya untuk semua
pekerjaan yang
dapat diikuti
oleh semua
penyedia BarangPekerjaan
KonstruksiJasa Lainnya yang memenuhi syarat. Sedangkan menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan BarangJasa Pemerintah, yang dimaksud pelelangan umum adalah metoda pemilihan penyedia barangjasa yang dilakukan secara terbuka dengan
pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum kepada masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan
memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Sedangkan menurut pasal 17 ayat 2 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang Perubahan
Universitas Sumatera Utara
Keempat Atas Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan BarangJasa
Pemerintah, yang dimaksud
dengan Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barangjasa yang dilakukan
secara terbuka dengan pengumuman secara luas sekurang-kurangnya di satu surat kabar nasional danatau satu surat kabar propinsi.
93
Dalam tahap pelelangan, panitia pelelangan pekerjaan jasa pemborongan antara PT. Mitha Parana Chasea dengan PPK Balai Sumber daya Air berpedoman
pada beberapa peraturan, antara lain : 1 Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
2 Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelengaraan Jasa Konstruksi
3 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah yang telah
disempurnakan melalui Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah
4 Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 339KPTSM2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa
Konstruksi oleh Instansi Pemerintah. 5 Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Nomor
257KPTSM2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.
93
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan BarangJasa Pemerintah Pasal 20A.
Universitas Sumatera Utara
6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43PRTM2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.
Adapun tahapan dalam metoda pelelangan umum tersebut terdiri dari :
94
1 Tahapan Pengumuman 2 Pendaftaran untuk mengikuti pelelangan
3 Tahap pengambilan dokumen lelang umum 4 Penjelasan Aanwijzing
5 Pemasukan penawaran 6 Evaluasi Penawaran
7 Penetapan calon pemenang berdasarkan harga terendah terevaluasi diantara penawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan
teknis serta tanggap terhadap dokumen pelelangan 8 Pengumuman calon pemenang
9 Masa sanggah 10 Penetapan pemenang
11 Penandatanganan kontrak Para penyedia jasa yang telah mengambil dokumen pelelangan dalam
proyek pekerjaan Penyediaan Air Baku Antara PT. Mitha Prana Chasea dengan Balai Sumber Daya Air Sumatera II Propinsi Sumatera Utara ini diikuti oleh 18
94
Lampiran I, Bab 1.D angka 1 huruf a, 1 Keppres Nomor 80 Tahun 2003. Dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah, Tahapan
Metoda Pelelangan Umum diatur dalam Pasal 57 ayat 1 huruf a.
Universitas Sumatera Utara
delapan belas perusahaan yang bergerak dibidang jasa pemborongan khususnya jasa konstruksi.
95
Adapun metoda pelelangan umum dengan cara pascakualifikasi
96
dalam proyek pekerjaan Penyediaan Air Baku Antara PT. Mitha Prana Chasea dengan
Balai Sumber Daya Air Sumatera II Propinsi Sumatera Utara tersebut dilalui dengan beberapa tahapan, antara lain :
97
1. Tahap pengumuman Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Air Baku Satuan Non Vertikal SNVT Pelaksanaan Pengelolaan Sumber
Daya Air Sumatera II Balai Wilayah Sungai Sumatera II Propinsi Sumatera Utara Nomor. KU.08.01BWS.SII.353 tanggal 12 Februari
2010 melalui media cetak dan elektronik dan papan pengumuman resmi. Syarat-syarat dalam mengikuti pendaftaran untuk mengikuti pelelangan
adalah sebagai berikut : 1
membawa fotokopi Sertifikat Badan Usaha 2
membawa surat tugas dari perusahaan dan ditandatangani oleh pimpinan perusahaan
3 mengambil formulir penilaian kualifikasi yang disediakan oleh
panitia dan diserahkan pada saat pemasukan Surat Penawaran sebagai lampiran surat penawaran
95
Wawancara tanggal 25 Mei 2012 dengan Bapak Supron., Pengawas Utama Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Penyediaan Air Baku dan pembuatan bangunan pengambilan dan
jaringan transmisi dari Balai Sumber Daya Air Sumatera II Propinsi Sumatera Utara.
96
Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persayaratan tertentu lainnya dari penyedia barangjasa setelah memasukkan
penawaran; Rocky Marbun, Tanya Jawab Seputar Pengadaan BarangJasa Pemerintah, Visimedia, Jakarta, 2010, hal. 7.
97
Pasal 20 Keppres No. 80 Tahun 2003.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian tidak diperkenankan sebagai peserta atau penjamin dalam penawaran ini antara lain :
a. pegawai negeri atau pegawai bank milik pemerintah maupun
pegawai badan usaha milik negara atau daerah. b.
mereka yang dinyatakan pailit c.
mereka yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan tugasnya conflict of interest
2. Tahap pendaftaran untuk mengikuti pelelangan Pendaftaran pelelangan diikuti oleh 18 delapan belas perusahaan yang
bergerak di bidang jasa pemborongan khususnya jasa konstruksi 3. Tahap pengambilan dokumen lelang umum
Dalam dokumen lelang umum terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: 1 instruksi kepada peserta
Berisi tentang segala sesuatu mengenai penjelasan-penjelasan pelaksanaan
b. Bentuk penawaran, informasi kualifikasi dan perjanjian Bagian ini berisi tentang bentuk surat penawaran dan bentuk surat
perjanjian yang menjadi acuan bagi semua pesertacalon penyedia jasa.
c. Syarat-syarat umum kontrak Memuat batasan pengertian istilah yang digunakan, hak, kewajiban,
tanggungjawab, sanksi, penyelesaian perselisihan, dan peraturan
Universitas Sumatera Utara
perundangan yang berlaku, dalam pelaksanaan kontrak bagi para pihak.
d. Syarat-syarat Khusus Kontrak Merupakan bagian dokumen yang memuat ketentuan-ketentuan yang
lebih spesifik sebagaimana dirujuk dalam pasal-pasal syarat-syarat umum
kontrak, dan
memuat perubahan,
penambahan, atau
penghapusan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak, yang sifatnya lebih mengikat dari syarat-syarat umum kontrak.
e. Daftar Perusahaan Berisi mengenai data-data perusahaan seperti : Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi SIUJK, Tanda Daftar Perusahan TDP, Akta Pendirian, Sertifikat Jasa Konstruksi, Data personal dan sebagainya
98
4. Penjelasan Aanwijzing Dalam tahapan ini semua pesertacalon penyedia jasa, sesuai yang telah
ditetapkan yaitu pada tanggal 18 Februari 2010, bertempat di Kantor Sumber Daya Air Sumatera II Propinsi Sumatera Utara di Medan,
diberikan penjelasan oleh pimpinan proyek tentang Rencana Kerja dan Syarat-syarat RKS dan Tata Cara Penilaian Pelelangan. Penjelasan
Aanwijzing tersebut dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Nomor : 03PAN.BWSS II-OP-RP-ABII2010 tanggal 18
Februari 2010. 5. Pemasukan Penawaran
98
Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 257KPTSM2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap ini semua pesertacalon penyedia jasa memasukkan penawaran harga dengan antara lain melampirkan :
a. Jaminan Penawaran b. Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga
c. Analisa Harga Satuan Pekerja Utama d. Daftar Harga Upah
e. Daftar Harga Bahan f.
Daftar Harga Sewa Peralatan g. Daftar Personil Inti
h. Metode Pelaksanaan i.
Jadwal Pelaksanaan j.
Fotokopi SPT PPh dan SSP PPh pasal 29 tahun terakhir k. Surat Pernyataan Bukan PNSTNIPOLRI
6. Evaluasi Penawaran Dalam melakukan evaluasi penawaran, panitia pelelangan, dalam hal ini
Balai Sumber Daya Air Sumatera II, memberikan ketentuan-ketentuan pelelangan sebagai berikut :
a. Penilaian administrasi Penilaian ini dilakukan untuk menguji kebenaran, kecocokan serta
kelengkapan dokumen pelelangan guna menentukan apakah peserta pelelangan memenuhi atau tidak memenuhi surat penawaran.
Universitas Sumatera Utara
b. Penilaian teknis Dalam penilaian ini, dokumen yang telah dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi selanjutnya dilakukan penilaian terhadap kelengkapan dan kebenaran surat penawaran beserta lampiran-
lampiran yang harus memenuhi syarat-syarat teknis seperti yang tercantum dalam Rencana Kerja. Apabila peserta penyedia jasa tidak
memenuhi persyaratan teknis, maka dinyatakan gugur. 7. Penetapan Calon Pemenang
Dilakukan berdasarkan hasil evaluasi penawaran yang dilakukan oleh Panitia Pelelangan berdasarkan harga terendah terevaluasi diantara
penawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis serta tanggap terhadap dokumen pelelangan.
8. Pengumuman Calon Pemenang Setelah Panitia Pelelangan melakukan Penetapan Calon Pemenang,
maka Panitia Pelelangan mengumumkan nama pemenang melalui Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Balai Sumber Daya Air
Sumatera II Propinsi Sumatera Utara. 9. Masa Sanggah
Setelah dikeluarkan
pengumuman pemenang
dan sebelum
dikeluarkannya penetapan pemenang terdapat suatu masa yang disebut masa sanggah, yaitu waktu yang diberikan oleh panitia terhadap para
peserta pelelangan untuk melakukan sanggahprotesketidakpuasan terhadap pelelangan kepada panitia, yang diajukan secara tertulis. Masa
Universitas Sumatera Utara
sanggah ditetapkan
paling lambat
5 lima
hari kerja
setelah pengumuman lelang.
Berdasarkan Lampiran I Bab II.A.1.k.5 Keppers No. 80 tahun 2003, alasan untuk mengajukan sanggahan adalah :
a. Pelaksanaan evaluasi tidak sesuai dengan dokumen pemilihan penyedia jasa
b. Pelaksanaan tender tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan c. Terbukti adanya unsur KKN dalam pelaksanaan evaluasi dan
lelang Sementara berdasarkan pasal 81 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah dikatakan alasan untuk mengajukan sanggahan apabila menemukan :
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam peraturan presiden ini dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pengaturan BarangJasa. b. Adanya rekayasa yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang
tidak sehat. c. Adanya penyalahgunaan wewenang oleh pejabat yang terkait.
10. Penetapan Pemenang Setelah tidak ada sanggahan maka dilakukan penetapan pemenang
melalui Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen yang isinya menunjuk untuk melaksanakan pekerjaan Paket Pekerjaan Penyediaan
Universitas Sumatera Utara
Air Baku, Pembuatan Bangunan Pengambilan dan Jaringan Transmisi Kecamatan Tiga Lingga Kabupaten Dairi, kepada :
Nama Perusahaan : PT. MITHA PRANA CHASEA, berkedudukan
di Jakarta yang anggaran dasarnya dimuat dalam akta pendirian tertanggal 2 Juni 2005 nomor 15
dibuat dihadapan
DRADJAT DARMADJI,
Sarjana Hukum, notaris di Jakarta. Alamat
: Jl. Sulaiman No. 23 Palmerah Jakarta Barat Harga Penawan
: Rp. 3.398.848.200,- tiga milyar tiga ratus sembilan puluh delapan juta delapan ratus empat
puluh delapan ribu dua ratus rupiah. NPWP
: 02.398.971.8-031.000 Waktu Pelaksanaan
: 180 seratus delapan puluh hari kalender sejak ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja.
11. Penandatanganan kontrak dilakukan oleh para pihak yang tercantum dalam Surat Perjanjian Kontrak tanggal 5 Mei 2010 Nomor :
HK0203PAB201003.
99
Itikad baik dalam pra-kontrak
Dalam tahap pra-kontrak ini masing-masing pihak harus menegakkan prinsip itikad baik. Kewajiban itikad baik pada masa pra kontrak meliputi
kewajiban untuk meneliti dan kewajiban untuk memberitahukan dan menjelaskan.
99
Wawancara tanggal 25 Mei 2012 dengan Bapak Supron., Pengawas Utama Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Penyediaan Air Baku dan pembuatan bangunan pengambilan dan
jaringan transmisi dari Balai Sumber Daya Air Sumatera II Propinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Itikad baik dalam pra-kontrak ini dapat dilihat mulai dari tahap pengambilan dokumen lelang umum, dimana dokumen itu berisi tentang segala sesuatu
mengenai penjelasan-penjelasan pelaksanaan, bentuk penawaran, informasi kualifikasi
dan juga
mengenai hak,
kewajiban, tanggungjawab,
sanksi, penyelesaian perselisihan, dan peraturan perundangan yang berlaku, dalam
pelaksanaan kontrak bagi para pihak. Dalam tahap Penjelasan Aanwijzing semua pesertacalon penyedia jasa, juga
diberikan penjelasan oleh pimpinan proyek tentang Rencana Kerja dan Syarat- syarat RKS dan Tata Cara Penilaian Pelelangan.
Dalam Pasal 16 tentang Syarat-Syarat Umum Kontrak dikatakan sebelum pelaksanaan kontrak Pejabat Pembuat Komitmen bersama-sama dengan penyedia
jasa, unsur perencanaan dan unsur pengawasan menyusun rencana pelaksanaan kontrak. Hal ini juga merupakan adanya itikad baik dari masing-masing pihak
untuk melakukan negosiasi.
2. TahapFase Penandatanganan Surat Perjanjian Kontrak