diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan dari partisipan, dan melalui penguraian “pemaknaan partisipan” tentang situasi-situasi dan peristiwa-
peristiwa. Pemaknaan partisipan meliputi perasaan, keyakinan, ide-ide, pemikiran dan kegiatan dari partisipan. Beberapa penelitian kualitatif diarahkan
lebih dari sekedar memahami fenomena tetapi juga mengembangkan teori.
5
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMA Islam Darul Abror Kota Bekasi, yang beralamat di Jln Camar RT 0107 Jatisampurna, Bekasi.
Adapun waktu penelitian berlangsung dari bulan maret sampai dengan bulan mei 2014.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian fenomenologis. Fenomenologi mempunyai dua makna, sebagai filsafat sain dan
sebagai metode pencarian penelitian. Studi fenomenologis phenomenological studies mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan. Peneliti
menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman-pengalaman
dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman
hidup tersebut.
6
Dalam pendekatan fenomenologis ini, peneliti harus berinteraksi secara intensif dalam berbagai situasi dan kondisi dengan orang atau komunitas yang
diteliti sampai kita bisa berempati dan memahami EMIK sudut pandang perspektif perasaan mereka.
7
5
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, Cet 6, h 94
6
Ibid, h 63
7
Nusa, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, Jakarta: PT Indeks, 2012, cet 2, h 119-120
Maka dapat dikatakan dalam pendekatan ini peneliti harus memahami secara mendalam dalam proses interaksi guna memperoleh data atau informasi secara
lengkap dari sumber yang diteliti.
C. Prosedur dan Pengolahan Data
Untuk posedur dan pengolahan data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode Observasi Pengamatan
Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
8
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan untuk menyebut jenis observasi, yaitu:
a. Observasi non sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak
menggunakan instrumen pengamatan. b.
Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan.
Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Dalam proses observasi, observatory pengamat
tinggal memberikan tanda atau tally pada kolom tempat peristiwa muncul. Itulah sebabnya maka cara bekerja seperti ini disebut system tanda sign
system.
9
Dalam hal ini, maka pengamatan yang akan dilakukan adalah bagaimana metode pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah dapat
berimplikasi pada penerapan akhlak siswa kelas XII di SMA Darul Abror kota Bekasi. Pengamatan yang akan peneliti lakukan adalah dengan
pedoman pengamatan berupa checklist sebagai alat yang dapat membantu
8
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara 2004, h 70
9
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Edisi revisi cet 14, h 200
dalam proses pengamatan. Adapun pedoman observasi terlampir di halaman berikutnya.
2. Metode Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Dalam proses ini, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang
berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut ialah: pewawancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar
pertanyaan, dan situasi pewawancara.
10
Maka dalam penelitian ini, yang menjadi responden adalah guru pendidikan agama Islam, dimana dalam hal ini penulis memerlukan
informasi tentang metode yang diberikan oleh guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan akhlak kepada siswa di sekolah tersebut.
3. Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui.
11
Pada metode ini, pertanyaan diajukan secara tertulis dan disebarkan kepada responden untuk dijawab, setelah pertanyaan dijawab, dikembalikan
lagi kepihak peneliti.
12
Dalam penelitian ini, maka yang akan menjadi responden adalah siswa kelas XII dengan jumlah 30 orang. Hal ini dilakukan penulis untuk
mendapatkan data ataupun informasi dari siswa dengan menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan akhlak siswa baik di sekolah maupun di
luar sekolah. Adapun daftar pertanyaan akan terlampir di halaman berikutnya.
10
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial , Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, cet 1, h 79-80
11
suharsimi Arikunto. Opcit, h 194
12
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin. Opcit, h 79