II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Hak Cipta dan Pelanggaran Hak Cipta
Hak  Cipta  adalah  hak  khusus  bagi  pencipta  maupun  penerima  hak  untuk mengumumkan atau  memperbanyak  ciptaannya  maupun  memberi  izin  untuk  itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang- undangan  yang  berlaku  berdasarkan rumusan  Pasal  1  UUHC.  Hal  ini
menunjukkan  bahwa  hak  cipta  itu  hanya  dapat  dimiliki oleh  si  pencipta  atau  si penerima  hak.  Hanya  namanya  yang  disebut  sebagai  pemegang  hak khususnya
yang  boleh menggunakan  hak  cipta  dan  ia  dilindungi  dalam  penggunaan  haknya terhadap  subjek  lain  yang  menggangu  atau  yang  menggunakannya  tidak  dengan
cara yang diperkenankan oleh hukum.
Hak  cipta  merupakan  hak  eksklusif, yang  memberi  arti  bahwa  selain  pencipta, maka orang lain  tidak  berhak  atasnya, kecuali  atas  izin  penciptanya.  Hak  itu
muncul  secara  otomatis  setelah suatu  ciptaan  dilahirkan.  Hak  cipta  tidak  dapat dilakukan  dengan  cara  penyerahan  nyata  karena  ia mempunyai  sifat  manunggal
dengan penciptanya dan bersifat tidak berwujud vide penjelasan Pasal 4 Ayat 1 UUHC.  Sifat  manunggal  itu  pula  yang  menyebabkan  hak  cipta  tidak  dapat
digadaikan,  karena  jika  digadaikan  itu  berarti  si  pencipta  harus  pula  ikut  beralih ke tangan kreditur.
Suatu  perbuatan  dapat  dikatakan sebagai  suatu  pelanggaran  hak  cipta  apabila perbuatan  tersebut  melanggar  hak  eksklusif  dari  pencipta  atau  pemegang  hak
cipta. Perbuatan  yang  ‘tidak’  dianggap  sebagai  pelanggaran  hak  cipta  hal-hal sebagai berikut:
1
a. Pengumuman  danatau  perbanyakan  Lambang  Negara  dan  Lagu Kebangsaan menurut sifatnya yang asli;
b. Pengumuman danatau perbanyakan segala sesuatu yang diumumkan danatau diperbanyak  oleh  atau  atas  nama  pemerintah,  kecuali  jika  hak  cipta  itu
dinyatakan  dilindungi,  baik  dengan  peraturan  perundang-undangan  maupun dengan pernyataan pada ciptaan itu sendiri atau ketika ciptaan itu diumumkan
danatau diperbanyak; atau
c. Pengambilan  berita  aktual  baik  seluruhnya  maupun  sebagian  dari  kantor berita, lembaga  penyiaran  dan  surat  kabar  atau  sumber  sejenis  lain,  dengan
ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap.
Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan: a. Penggunaan  ciptaan  pihak  lain  untuk  kepentingan  pendidikan,  penelitian,
penulisan  karya  ilmiah, penyusunan  laporan,  penulisan  kritik,  atau  tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta;
Pengambilan  ciptaan  pihak  lain,  baik  seluruhnya  maupun  sebagian,  guna keperluan;
b. Pengambilan  ciptaan  pihak  lain,  baik  seluruhnya  maupun  sebagian,  guna keperluan:
1 pembelaan di dalam atau di luar pengadilan; 2 ceramah yang semata2 untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
3 pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentua tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta.
c. Perbanyakan  suatu  ciptaan  bidang  ilmu  pengetahuan,  seni,  dan  sastra  dalam huruf  braille  guna  keperluan  para  tunanetra,  kecuali  jika  perbanyakan
tersebut bersifat komersial; d. Perbanyakan  suatu  ciptaan  selain  program  komputer,  secara  terbatas  dengan
cara  atau  alat  apapun  atau  proses  yang  serupa  oleh  perpustakaan  umum, lembaga  ilmu  pengetahuan  atau  pendidikan  dan  pusat  dokumentasi  yang
bersifat non komersial semata-mata untuk keperluan aktifitasnya;
e. Perubahan  yang  dilakukan  berdasarkan  pertimbangan  pelaksanaan  teknis  atas karya arsitektur, seperti ciptaan bangunan;
f. Pembuatan  salinan  cadangan  suatu  program  komputer  oleh  pemilik  program komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.
1
Ardimoviz, http:hitamandbiru.com201207pelanggaran-hak-cipta.html diakses  pada  tanggal 10 Juni 2015 pukul 10.30 Wib.