Konseptual Kerangka Teoritis dan Koseptual

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini, maka perlu diuraikan secara garis besar dari keseluruhan sistematika skripsi ini sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan permasalahan dan ruang lingkup, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teoritis dan konseptual serta sistematika penulisan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan pemahaman terhadap pengertian-pengertian umum untuk menjawab permasalahan. Uraian bab ini lebih bersifat teoritis yang akan digunakan sebagai bahan analisis untuk menjawab permasalahan, di antaranya adalah pengertian hak cipta dan pelanggaran hak cipta; teori pertanggungjawaban pidana; tinjauan umum tentang pengertian dan unsur-unsur tindak pidana; pengertian tindak pidana pelanggaran hak cipta; teori dasar pertimbangan hukum hakim; dan teori pemidanaan.

III. METODE PENELITIAN

Bab ini merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini yang berisi pendekatan masalah, sumber dan jenis data, penentuan narasumber, prosedur pengumpulan dan pengolahan data serta analisis data.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang disertai dengan penerapan kerangka teori dan dasar hukum. Uraiannya membahas jawaban permasalahan yang ada. Oleh karena itu, bab ini berisi pertanggungjawaban pidana pelaku pengedaran dan penjualan barang hasil pelanggaran hak cipta dan dasar pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan pidana ringan terhadap pelaku pengedaran dan penjualan barang hasil pelanggaran hak cipta.

V. PENUTUP

Bab ini merupakan penutup dari penulisan skripsi yang berisikan simpulan secara singkat dari hasil penelitian dan pembahasan serta beberapa saran yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hak Cipta dan Pelanggaran Hak Cipta

Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku berdasarkan rumusan Pasal 1 UUHC. Hal ini menunjukkan bahwa hak cipta itu hanya dapat dimiliki oleh si pencipta atau si penerima hak. Hanya namanya yang disebut sebagai pemegang hak khususnya yang boleh menggunakan hak cipta dan ia dilindungi dalam penggunaan haknya terhadap subjek lain yang menggangu atau yang menggunakannya tidak dengan cara yang diperkenankan oleh hukum. Hak cipta merupakan hak eksklusif, yang memberi arti bahwa selain pencipta, maka orang lain tidak berhak atasnya, kecuali atas izin penciptanya. Hak itu muncul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan. Hak cipta tidak dapat dilakukan dengan cara penyerahan nyata karena ia mempunyai sifat manunggal dengan penciptanya dan bersifat tidak berwujud vide penjelasan Pasal 4 Ayat 1 UUHC. Sifat manunggal itu pula yang menyebabkan hak cipta tidak dapat digadaikan, karena jika digadaikan itu berarti si pencipta harus pula ikut beralih ke tangan kreditur.