V I D ENTI FI KASI KORBAN M ATI PADA BENCANA 1 4 6 M ON I TORI NG DAN EVALUASI 1 5 9 PENUTUP 1 6 8

v iii 4.7.3. Penapisan 115 4.8. Penanganan Gizi Darurat 117 4.8.1. Penanganan Gizi Darurat pada Bayi dan Anak 117 4.8.2 Pem berian Air Susu I bu ASI pada Bayi 117 4.8.3. Makanan Pendam ping Asi MP- ASI 118 4.8.4. I dent ifikasi Cara Pem berian Makanan Bayi dan Anak 121 4.8.5. Penanganan Gizi Darurat pada Kelom pok Usia 24 bulan 122 4.9. Tahap Penanganan Gizi Darurat 122 4.9.1. Penanganan Gizi Darurat pada Kelom pok Rawan 127 5. Penanganan Kesehat an Jiwa 130 5.1. I nt ervensi Psikososial Orang yang Terkena Bencana 132 5.2. Reaksi Psikologis Masyarakat yang Terkena Bencana 133 5.3. Gangguan Jiwa 135 5.4. Gangguan Depresi 136 5.5. Gangguan Cem as 137 5.6. Gangguan St res Paskat raum a 138 5.7. Gangguan Cam puran Ansiet as dan Depresi 137 5.8. Gangguan Penyesuaian 138 5.9. Gangguan Som at oform 139 5.10. Psikot ik Akut 140 6. Pelayanan Logist ik dan Perbekalan Kesehatan 141

BAB I V I D ENTI FI KASI KORBAN M ATI PADA BENCANA 1 4 6

1. Um um 146 1.1. Kom unikasi dan Koordinasi 146 1.2. Operasi Penyelam atan 147 1.3. Pengam anan TKP 147 1.4. Penat alaksanaan Korban Hidup 148 1.5. Penat alaksanaan Korban Mat i 148 2. Pengum pulan Data Ante Mort em dan Post Mortem 150 2.1. Dat a Ante Mortem 150 2.2. Dat a Ante Mortem Gigi- Geligi 151 2.3. Dat a Post Mortem 152 2.4. Dat a Post Mortem Gigi- Geligi 153 ix 3. Met ode dan Proses I dent ifikasi 153 3.1. Met ode Sederhana 154 3.2. Met ode I lm iah 154 4. Set elah Korban Terident ifikasi 157

BAB V M ON I TORI NG DAN EVALUASI 1 5 9

A. Monit oring 159 1. Kebij akan 159 1.1. Kebij akan Um um 159 1.2. Kebij akan Bidang Kesehat an 159 2. Pengorganisasian 161 2.1. Pengorganisasian Nasional 161 2.2. Pengorganisasian Bidang Kesehat an 161 3. Pengelolaan Bant uan 162 3.1. Organisasi Pelaksana Kegiat an 162 3.2. Kegiat an 162 3.3. Fungsi 162 3.4. Form ulir 163 4. Sistem I nform asi 163 5. Gizi Darurat 164 6. Surveilans 164 7. Pert em uan Koordinasi 165 8. Pelayanan Mobil Klinik 167 B. Evaluasi 167

BAB VI PENUTUP 1 6 8

DAFTAR I STI LAH 169 DAFTAR PUSTAKA 179 LAMPI RAN 182 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I ndonesia m erupakan wilayah yang rawan t erhadap bencana, baik bencana alam m aupun karena ulah m anusia. Beberapa fakt or yang m enyebabkan t erj adinya bencana ini adalah kondisi geografis, iklim , geologis dan fakt or- fakt or lain sepert i keragam an sosial budaya dan polit ik. Wilayah I ndonesia dapat digam barkan sebagai berikut : 1. Secara geografis m erupakan negara kepulauan yang t erlet ak pada pert em uan em pat lem peng t ekt onik yait u lem peng benua Asia dan benua Aust ralia sert a lem peng sam udera Hindia dan sam udera Pasifik. 2. Terdapat 130 gunung api akt if di I ndonesia yang t erbagi dalam Tipe A, Tipe B, dan Tipe C. Gunung api yang pernah m elet us sekurang- kurangnya sat u kali sesudah t ahun 1600 dan m asih akt if digolongkan sebagai gunung api t ipe A, t ipe B adalah gunung api yang m asih akt if t et api belum pernah m elet us dan t ipe C adalah gunung api yang m asih di indikasikan sebagai gunung api akt if. 3. Terdapat lebih dari 5.000 sungai besar dan kecil yang 30 di ant aranya m elewat i kawasan padat penduduk dan berpot ensi t erj adinya banj ir, banj ir bandang dan t anah longsor pada saat m usim penghuj an. Beberapa kej adian bencana besar di I ndonesia ant ara lain: 1. Gem pa bum i dan t sunam i yang t erbesar t erj adi pada akhir t ahun 2004 yang m elanda Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sebagian Provinsi Sum at era Ut ara t elah m enelan korban yang sangat besar yait u 120.000 orang m eninggal, 93.088 orang hilang, 4.632 orang luka- luka. BAB I 2 2. Gem pa bum i Nias, Sum at era Ut ara t erj adi pada awal t ahun 2005 m engakibat kan 128 orang m eninggal, 25 orang hilang dan 1.987 orang luka- luka. 3. Gem pa bum i DI Yogyakart a dan Jawa Tengah t erj adi t anggal 27 Mei 2006 m engakibat kan 5.778 orang m eninggal, 26.013 orang luka di rawat inap dan 125.195 orang rawat j alan. 4. Gem pa bum i dan t sunam i t erj adi pada t angal 17 Juli 2006 di pant ai Selat an Jawa Pangandaran, Ciam is, Tasikm alaya, Garut , Banj ar, Cilacap, Kebum en, Gunung Kidul dan Tulung Agung t elah m enelan korban m eninggal dunia 684 orang, korban hilang sebanyak 82 orang dan korban dirawat inap sebanyak 477 orang dari 11.021 orang yang luka- luka. 5. Tanah longsor sam pai pert engahan t ahun 2006 t erj adi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam , Sum at era Barat , Sum at era Selat an, Jawa Barat , Jawa Tengah, Jawa Tim ur, Bali dan Papua dengan j um lah korban 135 orang m eninggal dunia. 6. Banj ir bandang sepert i yang t erj adi secara berunt un pada pert engahan t ahun 2006 di Kab. Sinj ai Sulsel , banj ir di Kab. Bolaang 7. Mongondow Sulut , Kot a Goront alo Goront alo Kab. Tanah Bum bu dan Banj ar Kalsel , Kab. Kat ingan Kalt eng . 8. Gunung Merapi di Jawa Tengah sepanj ang t ahun 2006 m enunj ukkan peningkat an akt ivit as yang m engakibat kan 4 orang m eninggal, 5.674 orang pengungsian dengan perm asalahan kesehat annya. 9. Sej ak awal t ahun 1999 t elah t erj adi konflik vert ikal dan konflik horizont al di I ndonesia yang dit andai dengan t im bullnya kerusuhan sosial, m isalnya di Sam pit , Sam bas Kalim ant an Barat , Maluku, Aceh, Poso, Sulawesi, Nusa Tenggara Tim ur, Papua dan berbagai daerah lainnya yang berdam pak pada t erj adinya pengungsian penduduk secara besar- besaran. 3 10. Ledakan bom Bali I dan I I sert a ledakan bom di wilayah Jakart a m engakibat kan perm asalahan kesehat an yang j uga berdam pak kepada aspek sosial, polit ik, ekonom i, hukum dan budaya di I ndonesia. 10.Kegagalan t eknologi sepert i kasus Pet ro Widada Gresik. 11.Sem buran lum pur panas Sidoarj o Jawa Tim ur. Sem ua kej adian t ersebut di at as m enim bulkan krisis kesehat an ant ara lain lum puhnya pelayanan kesehat an, korban m at i, korban luka, pengungsi, m asalah gizi, m asalah ket ersediaan air bersih, m asalah sanit asi lingkungan, penyakit m enular dan st res gangguan kej iwaan. Perm asalahan yang dihadapi dalam penanganan krisis kesehat an akibat bencana, ant ara lain: 1. Sist em inform asi yang belum berj alan dengan baik 2. Mekanism e koordinasi belum berfungsi dengan baik 3. Mobilisasi bant uan dari luar lokasi bencana m asih t erham bat akibat m asalah t ransport asi 4. Sist em pem biayaan belum m endukung 5. Sist em kewaspadaan dini belum berj alan dengan baik 6. Ket erbat asan logist ik Dalam penanganan krisis kesehat an akibat bencana, banyak bant uan kesehat an dari LSM NGO lokal m apun int ernasional yang t erlibat secara akt if dalam penanganan bencana di I ndonesia. Oleh karena it u perlu adanya st andar bagi pet ugas kesehat an di I ndonesia, LSM NGO nasional m aupun int ernasional, lem baga donor dan m asyarakat yang bekerj a at au berkait an dalam penanganan krisis kesehat an akibat bencana. 4 B. TUJUAN Tuj uan Um um : Mem berikan acuan bagi pet ugas kesehat an dalam penanganan krisis kesehat an akibat bencana. Tuj uan Khusus: 1. Ter sediany a St andar Teknis Pelay anan Kesehat an dalam penanganan krisis kesehat an akibat bencana. 2. Ter sediany a st andar pengelolaan bant uan k esehat an, dat a dan inform asi penanganan krisis kesehat an akibat bencana. C. SASARAN Seluruh pet ugas di j aj aran kesehat an, lem baga donor, LSM NGO nasional dan int ernasional sert a pihak lain yang bekerj a berkait an dalam penanganan krisis kesehat an akibat bencana. 5 BAB II MANAJEMEN PENANGANAN KRISIS KESEHATAN