H it a m , sebagai penanda korban yang t elah m eninggal

52 Sem ua korban dalam kat egori ini harus diberikan infus, pengawasan ket at t erhadap kem ungkinan t im bulnya kom plikasi, dan diberikan perawat an sesegera m ungkin.

3. H ij a u , sebagai penanda kelom pok korban yang t idak

m em erlukan pengobat an at au pem berian pengobat an dapat dit unda, m encakup korban yang m engalam i: ▪ Frakt ur m inor ▪ Luka m inor, luka bakar m inor ▪ Korban dalam kat egori ini, set elah pem balut an luka dan at au pem asangan bidai dapat dipindahkan pada akhir operasi lapangan. ▪ Korban dengan prognosis infaust , jika m asih hidup pada akhir operasi lapangan, j uga akan dipindahkan ke fasilit as kesehat an.

4. H it a m , sebagai penanda korban yang t elah m eninggal

dunia. Triase lapangan dilakukan pada t iga kondisi: 1. Triase di t em pat t riase sat u 2. Triase m edik t riase dua 3. Triase evakuasi t riase t iga 53 2. 1. 1. Tr i ase di Tempat Triase di t em pat dilakukan di “t em pat korban dit em ukan” at au pada t em pat penam pungan yang dilakukan oleh t im Pert olongan Pert am a at au Tenaga Medis Gawat Darurat . Triase di t em pat m encakup pem eriksaan, klasifikasi, pem berian t anda dan pem indahan korban ke pos m edis lanj ut an. 2. 1. 2. Tr i ase Medi k Triase ini dilakukan saat korban m em asuki pos m edis lanj ut an oleh t enaga m edis yang berpengalam an sebaiknya dipilih dari dokt er yang bekerj a di Unit Gawat Darurat , kem udian ahli anest esi dan t erakhir oleh dokt er bedah . Tuj uan t riase m edik adalah m enent ukan t ingkat perawat an yang dibut uhkan oleh korban. 2. 1. 3. Tr i ase Evakuasi Triase ini dit uj ukan pada korban yang dapat dipindahkan ke Rum ah Sakit yang t elah siap m enerim a korban bencana m assal. Jika pos m edis lanj ut an dapat berfungsi efekt if, j um lah korban dalam st at us “ m erah” akan berkurang, dan akan diperlukan pengelom pokan korban kem bali sebelum evakuasi dilaksanakan.Tenaga m edis di pos m edis lanj ut an dengan berkonsult asi dengan Pos Kom ando dan Rum ah Sakit t uj uan berdasarkan kondisi korban akan m em buat keput usan korban m ana yang harus dipindahkan t erlebih dahulu, Rum ah Sakit t uj uan, j enis kendaraan dan pengawalan yang akan dipergunakan. 54 2. 2. Pert olongan Per t ama Pert olongan pert am a dilakukan oleh para sukarelawan, pet ugas Pem adam Kebakaran, Polisi, t enaga dari unit khusus, Tim Medis Gawat Darurat dan Tenaga Perawat Gawat Darurat Terlat ih. Pert olongan pert am a dapat diberikan di lokasi sepert i berikut : 1. Lokasi bencana, sebelum korban dipindahkan. 2. Tem pat penam pungan sem ent ara 3. Pada “ t em pat hij au” dari pos m edis lanj ut an 4. Dalam am bulans saat korban dipindahkan ke fasilit as kesehat an Pert olongan pert am a yang diberikan pada korban dapat berupa kont rol j alan napas, fungsi pernapasan dan j ant ung, pengawasan posisi korban, kont rol perdarahan, im obilisasi frakt ur, pem balut an dan usaha-usaha unt uk m em buat korban m erasa lebih nyam an. Harus selalu diingat bahwa, bila korban m asih berada di lokasi yang paling pent ing adalah m em indahkan korban sesegera m ungkin, m em bawa korban gawat darurat ke pos m edis lanj ut an sam bil m elakukan usaha pert olongan pert am a ut am a, sepert i m em pert ahankan j alan napas, dan kont rol perdarahan. Resusit asi Kardiopulm oner t idak boleh dilakukan di lokasi kecelakaan pada bencana m assal karena m em but uhkan wakt u dan t enaga. 2. 3. Pos Medis Lanj ut an Pos m edis lanj ut an didirikan sebagai upaya unt uk m enurunkan j um lah kem at ian dengan m em berikan perawat an efekt if st abilisasi t erhadap korban secepat m ungkin. Upaya st abilisasi korban m encakup int ubasi, t rakeost om i, pem asangan drain t horaks, pem asangan vent ilat or, penat alaksanaan syok secara m edikam ent osa, 55 analgesia, pem berian infus, fasiot om i, im obilisasi frakt ur, pem balut an luka, pencucian luka bakar. Fungsi pos m edis lanj ut an ini dapat disingkat m enj adi “ Th r ee ‘T’ r u le ” Tag, Treat , Transfer at au hukum t iga label, rawat , evakuasi . Lokasi pendirian pos m edis lanj ut an sebaiknya di cukup dekat unt uk dit em puh dengan berj alan kaki dari lokasi bencana 50–100 m et er dan daerah t ersebut harus: 1. Term asuk daerah yang am an 2. Mem iliki akses langsung ke j alan raya t em pat evakuasi dilakukan 3. Berada di dekat dengan Pos Kom ando 4. Berada dalam j angkauan kom unikasi radio. Pada beberapa keadaan t ert ent u, m isalnya adanya paparan m at erial berbahaya, pos m edis lanj ut an dapat didirikan di t em pat yang lebih j auh. Sekalipun dem ikian t et ap harus diusahakan unt uk didirikan sedekat m ungkin dengan daerah bencana. 2. 3. 1. Or gani sasi Pos Medi s Lanj ut an St rukt ur int ernal pos m edis lanj ut an dasar , t erdiri at as Gam bar 11 : 1. Sat u pint u m asuk yang m udah dit em ukan at au diident ifikasi. 2. Sat u t em pat penerim aan korban t em pat t riase yang dapat m enam pung paling banyak dua orang korban secara bersam aan. 3. Sat u t em pat perawat an yang dapat m enam pung 25 orang korban secara bersam aan. 56 Gambar 11. Pos pelayanan medis lanjutan dasar Tem pat perawat an ini dibagi lagi m enj adi: 1. Tem pat perawat an korban gawat darurat korban yang diberi t anda dengan label m erah dan kuning . Lokasi ini m erupakan proporsi t erbesar dari seluruh t em pat perawat an. 2. Tem pat perawat an bagi korban nongawat darurat korban yang diberi t anda dengan label hij au dan hit am . Pos m edis lanjut an st andar, t erdiri at as Gam bar 12 : 1. Sat u pint u keluar 2. Dua buah pint u m asuk Gawat Darurat dan Non- Gawat Darurat . Unt uk m em udahkan ident ifikasi, kedua pint u ini diberi t anda dengan bendera m erah unt uk korban gawat darurat dan bendera hij au unt uk korban non gawat darurat . 3. Dua t em pat penerim aan korban t riase yang saling berhubungan unt uk m em udahkan pert ukaran pem in- dahan korban bila diperlukan. Hij au Kuning AREA TRI ASE TRI ASE Hit am Merah EVAKUASI 57 4. Tem pat perawat an Gawat Darurat yang berhubungan dengan t em pat t riase Gawat Darurat , t em pat ini dibagi m enj adi: ▪ Tem pat perawat an korban dengan t anda m erah berhubungan langsung dengan t em pat t riase ▪ Tem pat perawat an korban dengan t anda kuning set elah t em pat perawat an m erah Gambar 12. Pos pelayanan medis lanjutan standar 5. Tem pat perawat an Non Gawat Darurat , berhubungan dengan t em pat t riase Non Gawat Darurat , dibagi m enj adi: ▪ Tem pat korban m eninggal langsung berhubung- an dengan t em pat t riase ▪ Tem pat perawat an korban dengan t anda hij au set elah t em pat korban m eninggal Set iap t em pat perawat an ini dit andai dengan bender a sesuai dengan kat egori korban yang akan dirawat di t em pat t ersebut . 6. Sebuah t em pat evakuasi yang m erupakan t em pat korban yang kondisinya t elah st abil unt uk m enunggu pem indahan ke Rum ah Sakit . Hij au Kuning NON AKUT AKUT Hit am Merah N ON AKUT AKUT AREA TRI ASE EVAKUASI 58 2. 3. 2. Luas Pos Medi s Lanj ut an Sebaiknya pos ini m enam pung sekit ar 25 orang korban bersam a para pet ugas yang bekerj a di sana. Luas pos m edis lanj ut an yang dianj urkan: 1. Unt uk daerah perawat an 2,6 m 2 unt uk set iap korban. 2. Dengan m em pert im bangkan banyaknya orang yang berlalu lalang, luas t em pat t riase adalah m inim um 9 m 2 . 3. Luas m inim um t em pat perawat an untuk pos m edis lanjut an dasar adalah 65 m 2 . 4. Luas m inim um t em pat perawat unt uk pos m edis lanjut an st andar adalah 130 m 2 . 5. Tem pat evakuasi 26 m 2 . Dengan dem ikian, luas m inim um yang diperlukan unt uk sebuah pos m edis lanj ut an adalah 73 m 2 . 2. 3. 3. Ar us Pemi ndahan Kor ban Korban yang t elah diberi t anda dengan kart u berwarna m erah, kuning, hij au at au hit am sesuai dengan kondisi m ereka, dilakukan regist rasi secara bersam aan dan korban langsung dipindahkan ke t em pat perawat an yang sesuai dengan warna kart u yang diberikan hingga keadaannya st abil. Set elah st abil korban akan dipin- dahkan ke t em pat evakuasi dim ana regist rasi m ereka akan dilengkapi sebelum dipindahkan ke fasilit as lain. 2. 3. 4. Tenaga Pel aksana Pos Medi s Lanj ut an St andar Tenaga m edis yang akan dipekerj akan di pos ini adalah dokt er dari Unit Gawat Darurat , ahli anest esi, ahli bedah dan t enaga perawat . Dapat pula dibant u t enaga Perawat , Tenaga Medis Gawat Darurat , dan para t enaga pelaksana Pert olongan Pert am a akan t urut pula bergabung dengan t im yang berasal dari Rum ah Sakit . 59 Tenaga pelaksana pos m edis lanjut an st andar dapat dibedakan berdasarkan lokasi t em pat pem berian pelayanan, baik it u t riase m aupun perawat an sepert i berikut . 1. Tem pat Triase, t enaganya t erbagi sesuai: ▪ Tr ia se Ga w a t D ar u r a t a. Pelaksana t riase, t erdiri dari seorang dokt er yang t elah berpengalam an dianj urkan dokt er yang bekerj a di Unit Gawat Darurat Rum ah Sakit , ahli anest esi at au ahli bedah . b. Dibant u oleh perawat , Tenaga Medis Gawat Darurat , at au t enaga pert olongan pert am a. c. Pet ugas adm inist rasi yang bert ugas unt uk m eregist rasi korban. ▪ Tr ia se N on Ga w a t Da r u ra t a. Pelaksana t riase adalah perawat yang berpengalam an, Perawat at au Tenaga Medis Gawat Darurat . b. Dibant u oleh t enaga Pert olongan Pert am a. c. Pet ugas adm inist rasi diam bil dari t enaga Pert olongan Pert am a . Pada pos m edis lanjut an st andar hanya sat u t im t riase yang akan bekerj a m em beri pelayanan kepada seluruh korban dim ana t im ini beranggot akan sebagaim ana yang t elah disebut kan di at as unt uk t im t riase Gawat Darurat . Tem pat t riase hanya diperunt ukkan sebagai t em pat m enerim a korban, t idak sebagai t em pat perawat an pengobat an. 2. Tem pat perawat an, t enaganya t erbagi sesuai: ▪ Te m pa t Per a w a ta n Ga w a t D a r ur a t a. Penanggung Jawab perawat an gawat darurat , m erupakan seorang dokt er spesialis, konsult an at au dokt er t erlat ih. Penanggung j awab perawat an gawat darurat ini akan bekerj a 60 unt uk m enj am in suplai ke pos m edis lanj ut an, m elakukan koordinasi dengan bagian lain dalam pos m edis lanjut an, m engat ur pem buangan alat dan bahan yang t elah dipakai dan kom unikasi radio. I a j uga akan berfungsi sebagai m anaj er bagi pos m edis lanj ut an t ersebut . b. Tem pat Perawat an Merah t erdiri dari:  Ket ua t im , m erupakan seorang ahli anest esi, dokt er Unit Gawat Darurat at au seorang perawat yang berpengalam an.  Perawat penat a anest esi dan at au perawat dari Unit Gawat Darurat .  Sebagai t enaga bant uan adalah Tenaga Medis Gawat Darurat at au para t enaga Pert olongan Pert am a.  Tenaga pengangkut t andu. c. Tem pat Perawat an Kuning t erdiri dari:  Ket ua t im , m erupakan seorang perawat penat a anest esi at au perawat dari Unit Gawat Darurat at au seorang Perawat .  Sebagai t enaga bant uan adalah Tenaga Medis Gawat Darurat at au para t enaga Pert olongan Pert am a.  Tenaga pengangkut t andu ▪ Te m pa t Per a w a ta n N on - Gaw a t D a ru r a t a. Tim Perawat an Area Hij au  Ket ua t im , m erupakan t enaga m edis gawat darurat yang berpengalam an  Sebagai t enaga bant uan adalah t enaga m edis gawat darurat at au para t enaga pert olongan pert am a.  Tenaga pengangkut t andu. 61 b. Daerah penem pat an korban yang t elah m eninggal dunia korban yang diberi t anda dengan kart u hit am .  Tidak diperlukan pet ugas di bagian ini. 3. Lokasi Evakuasi  Dipim pin oleh seorang Perawat t enaga m edis gawat darurat berpengalam an yang m am pu: a. Mem eriksa st abilit as korban b. Mem eriksa peralat an yang dipasang pada korban c. Monit oring korban sebelum dilakukan pem indahan ke fasilit as lain d. Supervisi pengangkut an korban e. Menyediakan m engat ur pengawalan  Pet ugas adm inist rasi  Penanggung j awab t ransport asi yang m erupakan pet ugas senior dari Dinas Pem adam Kebakaran at au Layanan Am bulans. Pet ugas ini berhubungan dengan Kepala pos m edis lanj ut an dan pos kom ando. 4. Peralat an kebut uhan m inim um unt uk: ▪ Tem pat Triase a. Tanda pengenal unt uk m enandai set iap t em pat bagian dan pet ugas b. Kart u t riase c. Peralat an adm inist rasi d. Tandu em pat buah e. Alat penerangan f. Sfigom anom et er, st et oskop, lam pu sent er, sarung t angan ▪ Tem pat Perawat an Gawat Darurat m inim um unt uk kebut uhan 25 orang korban a. Tanda pengenal unt uk Ket ua j aket m erah dengan t ulisan “ Ket ua” , dan unt uk set iap Ket ua t im kain berwarna m erah kuning yang dipergunakan di lengan b. Alat penerangan c. Tandu 62 d. Selim ut e. Peralat an adm inist rasi f. Sfigom anom et er, st et oskop, lam pu sent er, sarung t angan g. Peralat an m edis bencana alam , t erdiri dari:  Pe r a la t an r e su sit a si j a la n na pa s - Oksigen t abung - Peralat an int ubasi - Peralat an t rakeost om i - Peralat an drain t horaks - Am bu bag - Alat cricot hiroidect om y  Pe r a la t an r e su sit a si j a n tu n g - I nfus set + cairan - Obat - obat an unt uk penalaksanaan syok - Alat fiksasi pada t raum a t horaks MASTrousers  Peralat an list rik pneum at ic - Penghisap lendir suct ion - Lam pu khusus - Defibrilat or - Vent ilat or - Bat erai at au generat or  Perlengkapan per a la t a n lu ka Kapas, verband elast ik - Peralat an penj ahit an luka - Sarung t angan - Obat ant isept ik - Selim ut pengam an - Bidai t erm asuk kolar leher - ATS ABU 63 ▪ Tem pat Perawat an Non Gawat Darurat a. Peralat an penerangan khusus b. Alat m em balut bidai c. Peralat an adm inist rasi d. Sfigm anom et er, st et oskop, lam pu sent er, sarung t angan ▪ Lokasi Evakuasi a. Alat penerangan b. Tandu c. Peralat an adm inist rasi d. Sfigom anom et er, st et oskop, lam pu sent er, sarung t angan 2. 4. Pos Penat al aksanaan Evakuasi Pos penat alaksanaan evakuasi ini berfungsi unt uk: 1. Mengum pulkan korban dari berbagai pos m edis lanj ut an 2. Melakukan pem eriksaan ulang t erhadap para korban 3. Meneruskan m em perbaiki upaya st abilisasi korban 4. Mem berangkat kan korban ke fasilit as kesehat an t uj uan Jika bencana yang t erj adi m em punyai beberapa daerah pusat bencana, di set iap daerah pusat bencana t ersebut harus didirikan pos m edis lanjut an. Dengan adanya beberapa pos m edis lanj ut an ini pem indahan korban ke sarana kesehat an penerim a harus dilakukan secara t erkoordinasi agar pem indahan t ersebut dapat berj alan secara efisien. Unt uk m encapai efisiensi ini korban yang berasal dari berbagai pos m edis lanj ut an akan dipindahkan ke sat u t em pat dengan fasilit as st abilisasi dan evakuasi yang lebih baik, dim ana dari t em pat ini t ransfer selanjut nya akan dikoordinasi. Tem pat penam pungan korban sebe-lum pem indahan ini disebut sebagai Pos Penat alaksanaan Evakuasi yang dapat berupa sebuah “ Rum ah Sakit Lapangan” , Poliklinik, Rum ah Sakit t ipe B, at au fasilit as sej enis. 64 3. Penerapan Rencana Penat alaksanaan Kor ban Bencana Massal Rumah Sakit 3. 1. Peneri maan di Rumah Saki t dan Pengobat an Di rum ah sakit , st rukt ur perint ah yang j elas diperlukan dan pelaksanaan t riase harus m enj adi t anggung j awab dari klinisi yang berpengalam an hal ini dapat berart i hidup at au m at i bagi si pasien, dan akan m enet apkan priorit as dan akt ivit as dari keseluruhan pet ugas. Prosedur t erapet ik harus dipert im bangkan secara ekonom is baik m engenai sum ber daya m anusia m aupun m at erial. Penanganan m edis ini pert am a harus disederhanakan dan bert uj uan unt uk m enyelam at kan nyawa dan m enghindari kom plikasi at au m asalah sekunder yang besar: 1. Prosedur yang dist andarisasi t elah dit et apkan secara sungguh- sungguh , sepert i t indakan debridem en yang diperluas, penundaan penut upan luka prim er, penggunaan bidai dibandingkan perban sirkuler, dapat m em berikan penurunan m ort alit as dan kecacat an j angka panj ang yang berart i. 2. I ndividu dengan pengalam an yang t erbat as, dapat m elakukan prosedur sederhana secara cepat dan efekt if, dalam beberapa keadaan. Teknik yang lebih canggih dan m em but uhkan individu t erlat ih dan peralat an yang kom pleks sert a peralat an yang banyak sepert i perawat an luka bakar yang besar bukan m erupakan invest asi sum ber daya yang bij aksana dalam penanganan cedera m assal. 65 3. 1. 1. Pr oses Penyi agaan Pesan siaga dari pusat kom unikasi harus disam paikan langsung kepada Unit Gawat Darurat m elalui t elepon at au radio . Kepala penanganan korban m assal yang dit unj uk di Rum ah sakit harus m engakt ifkan rencana penanganan korban m assal. Dan m ulai m em anggil t enaga penolong yang dibut uhkan. 3. 1. 2. Mobi l isasi Jika bencana t erj adi dalam radius 20 m enit dari Rum ah Sakit , Tim Siaga Penanggulangan Bencana di Rum ah Sakit akan segera diberangkat kan ke lokasi kej adian. Jika bencana t ersebut t erj adi dalam j arak lebih dari 20 m enit dari Rum ah Sakit , t im t ersebut hanya akan diberangkat kan berdasarkan perm int aan Tim Kesehat an Daerah. Dalam bencana yang cenderung m enim bulkan banyak korban kecelakaan pesawat t erbang, kebakaran di at as kapal t im ini harus segera diberangkat kan ke lokasi kecelakaan t ersebut . 3. 1. 3. Pengosongan Fasi l i t as Pener i ma Korban Harus diusahakan unt uk m enyediakan t em pat t idur di Rum ah Sakit unt uk m enam pung korban bencana m assal yang akan dibawa ke Rum ah Sakit t ersebut . Unt uk m enam pung korban, Pos Kom ando Rum ah Sakit harus segera m em indahkan para penderit a rawat inap yang kondisinya t elah m em ungkinkan unt uk dipindahkan. 66 3. 1. 4. Per ki r aan Kapasi t as Rumah Saki t Daya t am pung Rum ah Sakit dit et apkan t idak hanya berdasarkan j um lah t em pat t idur yang t ersedia, t et api j uga berdasarkan kapasit asnya unt uk m erawat korban. Dalam suat u kecelakaan m assal, “ perm asalahan” yang m uncul dalam penanganan korban adalah kapasit as perawat an Bedah dan Unit Perawat an I nt ensif. Korban dengan t raum a m ult ipel, um um nya akan m em but uhkan paling sedikit dua j am pem bedahan. Jum lah kam ar operasi efekt if m encakup jum lah kam ar operasi, dokt er bedah, ahli anest esi dan peralat an yang dapat berj alan secara sim ult an m erupakan penent u kapasit as perawat an Bedah, dan lebih j auh kapasit as Rum ah Sakit dalam m erawat korban. 3. 2. Penerimaan Pasien 3. 2. 1. Lokasi Tem pat penerim aan korban di Rum ah Sakit adalah t em pat dim ana t riase dilakukan. Unt uk hal it u dibut uhkan: 1. Akses langsung dengan t em pat dim ana am bulans m enurunkan korban 2. Merupakan t em pat t ert ut up 3. Dilengkapi dengan penerangan yang cukup 4. Akses yang m udah ke t em pat perawat an ut am a sepert i Unit Gawat Darurat , Kam ar Operasi, dan Unit Perawat an I nt ensif. Jika penat alaksanaan pra Rum ah Sakit dilakukan secara efisien jum lah korban yang dikirim ke Rum ah Sakit akan t erkont rol sehingga set elah t riase korban dapat segera dikirim ke unit perawat an yang sesuai dengan kondisi m ereka. Tet api j ika hal ini gagal akan sangat banyak korban yang dibawa ke Rum ah Sakit sehingga korban- korban 67 t ersebut harus dit am pung t erlebih dahulu dalam sat u ruangan sebelum dapat dilakukan t riase. Dalam sit uasi sepert i ini daya t am pung Rum ah Sakit akan segera t erlam paui. 3. 2. 2. Tenaga Pel aksana Pet ugas t riase di Rum ah Sakit akan m em eriksa set iap korban unt uk konfirm asi t riase yang t elah dilakukan sebelum nya, at au unt uk m elakukan kat egorisasi ulang st at us penderit a. Jika penat alaksanaan pra Rum ah Sakit cukup adekuat , t riase di Rum ah Sakit dapat dilakukan oleh perawat berpengalam an di Unit Gawat Darurat . Jika penanganan pra- rum ah sakit t idak efekt if sebaiknya t riase di Rum ah Sakit dilakukan oleh dokt er Unit Gawat Darurat at au ahli anest esi yang berpengalam an. 3. 3. Hubungan dengan Pet ugas Lapangan Jika sist em penat aksanaan korban bencana m assal t elah berj alan baik akan dij um pai hubungan kom unikasi yang konst an ant ara Pos Kom ando Rum ah Sakit , Pos Medis Lanj ut an, dan Pos Kom ando Lapangan. Dalam lingkungan Rum ah Sakit , perlu adanya aliran inform asi yang konst an ant ara t em pat t riase, unit -unit perawat an ut am a dan Pos Kom ando Rum ah Sakit . Am bulans harus m enghubungi t em pat t riase di Rum ah Sakit lim a m enit sebelum ket ibaannya di Rum ah Sakit . 3. 4. Tempat Per awat an Di Rumah Sakit 3. 4. 1. Tempat Per awat an Mer ah Unt uk penanganan korban dengan t raum a m ult ipel um um ny a dibut uhkan pem bedahan sedikit nya selam a dua j am . Di kot a- kot a at au daerah- daerah kabupat en dengan 68 j um lah kam ar operasi yang t erbat as hal ini m ust ahil unt uk dilakukan sehingga diperlukan t em pat khusus dim ana dapat dilakukan perawat an yang m em adai bagi korban dengan st at us “ m erah” . Tem pat perawat an ini disebut “ t em pat perawat an m erah” yang dikelola oleh ahli anest esi dan sebaiknya bert em pat di Unit Gawat Darurat yang t elah dilengkapi dengan peralat an yang m em adai dan disiapkan unt uk m enerim a penderit a gawat darurat . 3. 4. 2. Tempat Per awat an Kuni ng Set elah t riase korban dengan st at us “kuning” akan segera dipindahkan ke Perawat an Bedah yang sebelum nya t elah disiapkan unt uk m enerim a korban kecelakaan m assal. Tem pat ini dikelola oleh seorang dokt er. Di t em pat perawat an ini secara t erus m enerus akan dilakukan m onit oring, pem eriksaan ulang kondisi korban dan segala usaha unt uk m em pert ahankan kest abilannya. Jika kem udian kondisi korban m em buruk, ia harus segera dipindahkan ke t em pat “ m erah” . 3. 4. 3. Tempat Per awat an Hi j au Korban dengan kondisi “ hij au” sebaiknya t idak dibawa ke Rum ah Sakit , t et api cukup ke Puskesm as at au klinik- klinik. Jika penat alaksanaan pra Rum ah Sakit t idak efisien, banyak korban dengan st at us ini akan dipindahkan ke Rum ah Sakit . Harus t ercant um dalam rencana penat alaksanaan korban bencana m assal di Rum ah Sakit upaya unt uk m encegah t erj adinya hal sepert i ini dengan m enyediakan sat u t em pat khusus bagi korban dengan st at us “hij au” ini. Tem pat ini sebaiknya berada j auh dari unit perawat an ut am a lainnya. Jika m em ungkinkan, korban dapat dikirim ke Puskesm as at au klinik t erdekat . 69 3. 4. 4. Tempat Kor ban dengan Hasi l Akhi r Pr ognosi s Jel ek Korban- korban sepert i ini, yang hanya m em but uhkan perawat an suport if, sebaiknya dit em pat kan di perawat - an bangsal yang t elah dipersiapkan unt uk m enerim a korban kecelakaan m assal. 3. 4. 5. Tempat Kor ban Meni nggal Sebagai bagian dari rencana penat alaksanaan korban bencana m assal di Rum ah Sakit harus disiapkan suat u ruang yang dapat m enam pung sedikit nya sepuluh korban yang t elah m eninggal dunia. 3. 5. Evakuasi Sekunder Pada beberapa keadaan t ert ent u sepert i j ika daya t am pung Rum ah Sakit t erlam paui, at au korban m em but uhkan perawat an khusus m is., bedah saraf , korban harus dipindahkan ke Rum ah Sakit lain yang m enyediakan fasilit as yang diperlukan penderit a. Pem indahan sepert i ini dapat dilakukan ke Rum ah Sakit lain dalam sat u wilayah, ke daerah at au provinsi lain, at au bahkan ke negara lain. Pelayanan m edis spesialist ik, sepert i bedah saraf, m ungkin t ersedia pada rum ah sakit di luar area bencana. Nam un, evakuasi m edis sem acam ini harus dengan hat i- hat i dikont rol dan t erbat as bagi pasien yang m em erlukan penanganan spesialist ik yang t idak t ersedia pada area bencana. Kebij akan m engenai evakuasi harus dist andardisasi diant ara t enaga kesehat an yang m em berikan bant uan pem ulihan di area bencana, dan kepada rum ah sakit yang akan m enerim a pasien. 70 Rum ah sakit darurat yang dilengkapi pet ugas dan m andiri, dari pihak pem erint ah, m ilit er, palang m erah at au pihak swast a didalam negeri at au dari negara t et angga yang m em iliki kult ur dan bahasa yang sam a, dapat dipert im bangkan penggunaannya dalam kasus yang ekst rim t et api lihat m asalah yang pot ensial. Rum ah sakit didaft arkan sesuai dengan lokasi geografiknya, dim ulai dari yang t erdekat dengan lokasi bencana.

4. Pelayanan Kesehatan Di Pengungsian