62
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Perangkat Pembelajaran 1. Perangkat Silabus
a. Hasil Studi Awal
Menurut hasil dokumentasi menunjukkan tidak adanya perubahan antara silabus yang berkarakter dan tidak berkarakter, acuan pada SDN
8 Karangharjo adalah pada Permendiknas No 41 Tahun 2007. Hal tersebut seperti di utarakan pada wawancara dengan Moh. Badrut
Tamam, S.PdI 27 Februari 2012, guru kelas IV bahwa: Pada SDN 8 Karangharjo khususnya kelas IV ini silabus yang
dibuat berdasarkan pada kurikulum KTSP 2006 tanpa menambahi atau mengurangi kata yang ada pada kurikulum tersebut, dengan
kata lain guru kelas hanya membuat silabus sama persis dengan yang ada pada buku BSNP.
Hal yang sama juga dapat diterima dari hasil wawancara dengan guru kelas VI, Siswiyanto, S.Pd 27 Februari 2012 yang menjelaskan
bahwa pembuatan silabus harus di kerjakan bersama-sama guru kelas, misalnya antar sekolah atau antar gugus.
Pembuatan perangkat pembelajaran silabus masih bersifat perseorangan karena tidak adanya koordinasi baik sesama guru,
antar guru kelas baik dalam lingkup sekolah atau antar sekolah, sekolah atau gugus menurut saya perlu mengaktifkan lagi
kelompok kerja guru KKG antar kelas atau antar bidang studi
62
63
untuk penyusunan perangkat pembelajaran silabus ini untuk mencapai perangkat pembelajaran silabus yang berkualitas.
Menurut hasil observasi, dari beberapa guru kelas dan guru mata pelajaran selama studi awal didapatkan permasalahan-permasalahan,
diantaranya: pelaksanaan
pembuatan silabus
masih bersifat
perseorangan, dan silabusnya tidak dikreasikan sendiri sesuai dengan karakteristik dari peserta didik, serta tidak berbasis pendidikan
karakter. Hasil kesimpulan pada studi awal dalam pembuatan silabus masih
bersifat perseorangan, dan silabusnya tidak dikreasikan sendiri sesuai dengan karakteristik dari siswa, serta tidak berbasis pendidikan
karakter.
b. Hasil Pengembangan
Peneliti berkoordinasi dengan guru kelas beserta kepala sekolah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran silabus ini dengan
beberapa buku acuan, misalnya kurikulum KTSP 2006, BSNP, pedoman pendidikan karakter, dan lain sebagainya.
Setelah diadakannya pengembangan terhadap perangkat silabus yang melibatkan beberapa stakeholders dari unsur sekolah maka
silabus dari hasil studi awal di modifikasi sedemikian rupa sehingga nilai-nilai karakter masuk ke dalamnya. Hal ini terungkap melalui
wawancara dengan kepala sekolah sebagai berikut:
64
Rapat dinas yang dilakukan kepala sekolah dengan beberapa guru terkait mengenai perangkat pembelajaran dalam hal ini silabus
cukup berjalan efektif, karena dengan adanya rapat dinas tersebut guru secara pro aktif mengerjakan silabus dengan pedoman-
pedoman dari kurikulum, pedoman pendidikan karakter, dan lain- lain dengan berkoordinasi dengan guru dalam sekolah atau antar
sekolah, kepala sekolah, dan orang yang berkompeten guna memperoleh perangkat silabus yang layak, berkualitas, dan
tentunya sesuai dengan kurikulum terbaru.
Sebagai informasi dari hasil observasi yang dilakukan mendapatkan gambaran bahwa, guru kelas melaksanakan tugas dalam
pembuatan silabus yang dikerjakan pada sela-sela istirahat dan jam- jam kosong dengan berkoordinasi dengan guru kelas yang lain, dengan
kepala sekolah dan terkadang berdiskusi dengan pengawas TKSD yang kebetulan sedang melakukan supervisi sekolah.
Hasil kesimpulan yaitu pembuatan silabus di konsultasikan dengan beberapa guru kelas yang lain, disesuaikan dengan
karakteristik siswa, serta silabusnya sudah diintegrasikan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN 8 Karangharjo
Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran a. Hasil Studi Awal
Menurut hasil observasi pada dokumen kelas khususnya RPP tidak ditemukan RPP yang berbasis pendidikan karakter. Menurut
Moh. Badrut Tamam, S.PdI 27 Februari 2012 yaitu Guru Kelas IV SDN 8 Karangharjo sebagai berikut :
65
Pembuatan RPP khususnya kelas IV masih menggunakan RPP KTSP 2006, untuk RPP yang mengintegrasikan pendidikan
karakter masih dalam proses dan sementara ini nilai-nilai karakter masih disisipkan secara lisan saja, jadi bisa dikatakan secara bukti
fisik belum dan aplikasinya sudah meskipun alat ukur yang diguanakan tidak ada.
Hal yang sama juga diterima dari hasil wawancara dengan guru kelas Pendidikan Agama Islam PAI, Akhmad Holili, S.PdI 27
Februari 2012 yang menjelaskan bahwa RPP khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak diberikan nilai-nilai karakter
di dalamnya dikarenakan kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai karakter itu sendiri.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP khususnya mata pelajaran PAI kurang memberikan nilai-nilai karakter di
dalamnya, terkadang nilai karakter yang diberikan kepada siswa tidak sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi, ini
dikarenakan kurang pemahaman tentang cara mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam RPP, saya pribadi mengusulkan agar
kepala sekolah mengajukan kepada UPTD Pendidikan atau bahkan ke Dinas Pendidikan supaya memberikan seorang ahli
yang berkompeten untuk memberikan sosialisasi tentang pendidikan karakter dan bagaimana cara mengintegrasikannya.
Menurut hasil observasi, dari beberapa guru kelas dan guru mata pelajaran selama studi awal didapatkan permasalahan-permasalahan,
diantaranya: pelaksanaan pembelajaran berbasis pendidikan karakter masih jauh dari capaian berhasil, kurangnya pemahaman guru tentang
pendidikan karakter, dan kurangnya pengetahuan guru tentang cara
66
mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam mata pelajaran atau ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP.
Hasil kesimpulan pada studi awal dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran masih bersifat perseorangan, dan RPP nya
tidak dikreasikan sendiri sesuai dengan karakteristik dari siswa, serta tidak berbasis pendidikan karakter.
b. Hasil Pengembangan
Penilaian terhadap RPP oleh dua orang validator berupa revisi dan saran untuk perbaikan RPP dan atas koreksi dan saran validator
tersebut telah dilakukan perbaikan sebelum diterapkan di lapangan. Adapun hasil penilaian dua orang validator terhadap kelayakan RPP
disajikan pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Kelayakan RPP
No Aspek yang
Dinilai Rata-rata Skor Penilaian
Rata-rata Kriteria
Validator 1 Validator 2
1 Isi
4.75 3.00
3.88 Baik
2 Bahasa
5.00 3.50
3.75 Baik
Tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing validator memberikan penilaian kelayakan terhadap RPP dengan skor rata-rata
masing-masing komponen adalah isi 3.88 dengan kriteria baik, dan bahasa 3.75 dengan kriteria baik. Atas dasar penilaian tersebut dapat
67
disimpulkan bahwa RPP yang telah dikembangkan layak digunakan dengan sedikit revisi. Data lengkap dapat dilihat pada Lampiran.
Setelah diadakannya pengembangan terhadap perangkat RPP dan telah juga di validasi oleh para ahli, selanjutnya peneliti
mensosialisasikannya kepada kepala sekolah dan guru kelas yang ada di SDN 8 Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi.
Para Bapak dan Ibu guru sungguh antusias dalam sosialisasi ini. Hal ini terungkap melalui wawancara dengan guru kelas I Vivi Wijayanti,
09 April 2012 sebagai berikut: Sosialisasi tentang rencana pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan peneliti sangatlah berguna dan bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi para guru pada umumnya, terlebih sosialisasi
ini menyangkut perangkat pembelajaran yang terbaru yang berbasis pendidikan karakter dan sangat beruntung sekali bagi
saya dan SDN 8 Karangharjo ini karena sosialisasi dari UPTD Pendidikan atau Dinas Pendidikan jarang sekali dilaksanakan.
Sebagai informasi dari hasil observasi yang dilakukan mendapatkan gambaran bahwa setelah diadakan sosialiasi tentang
perangkat RPP, guru kelas atau guru mata pelajaran melaksanakannya sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dengan berpedoman pada
Permendiknas No. 41 Tahun 2007. Bahkan ada beberapa guru yang langsung berkoordinasi dengan beberapa guru se gugus 04, hal ini
terungkap melalui wawancara dengan guru kelas III Jaelani Sidek, 09 April 2012 sebagai berikut:
68
Setelah diadakannya sosialiasi tentang cara pengintegrasian nilai- nilai karakter ke dalam mata pelajaran, saya langsung
memberikan informasi ke temen-temen guru yang lain terutama sesame guru kelas III, dan mereka sangat antusias dan ingin
mengerti cara mengintegrasikannya dalam RPP, oleh karena itu saya mengadakan rapat di luar dinas bersama-sama guru kelas III
se gugus 04.
Dari hasil observasi yang dilakukan ternyata sosialiasi tentang RPP terutama bagaimana cara mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke
dalam mata pelajaran yang dituangkan melalui rencana pelaksanaan pembelajaran RPP berjalan efektif dan efisien terlihat dari keaktifan
dan pola pikir guru dan kepala sekolah yang maju. Misalnya hal yang dilakukan oleh guru kelas IV yaitu mengkaji
standar kompetensi dan kompetensi dasar pada standar isi, di dapatkan SK: mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupatenkota dan provinsi; KD: mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
dari SK dan KD serta memperhatikan indikator dapat diambil nilai karakter kreatif, rasa ingin tahu, dan bersahabat komunikatif, setelah
itu di cantumkan nilai-nilai tersebut ke dalam silabus dan dilanjutkan ke dalam RPP.
Hasil kesimpulan yaitu pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran di konsultasikan dengan beberapa guru kelas yang lain,
disesuaikan dengan karakteristik siswa, serta RPP nya sudah
69
diintegrasikan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN 8 Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi.
3. Lembar Kerja Siswa a. Hasil Studi Awal
Untuk memperoleh gambaran tentang aktivitas siswa salah satunya yaitu memberikan lembar kerja siswa student worksheet,
lembar kerja biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam
lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya. Menurut hasil obsevasi pada dokumen kelas khususnya LKS
tidak ditemukan LKS yang murni hasil buatan atau kreasi sendiri. Hal ini di sampaikan dalam wawancara dengan guru kelas IV, Moh. Badrut
Tamam, S.PdI 28 Februari 2012 sebagai berikut : Selama ini pembuatan LKS baik kelas IV ataupun kelas-kelas
yang lainnya tidak pernah digalakkan lagi seperti pada 3-5 tahun yang lalu, ini dikarenakan sekolah sudah memesan LKS dari para
penerbit dengan alasan lebih menghemat waktu dan di dalamnya lengkap dengan program semester beserta analisisnya meskipun
terkadang materi dan kisi-kisinya tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Hal yang sama juga diterima dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, Sugiharto, S.Pd 28 Februari 2012 yang mengutarakan hal
sebagai berikut:
70
Instruksi dalam penyusunan LKS kepada guru sudah dijalankan tetapi lagi-lagi kendala waktu dan pemahaman yang kurang
sehingga sekolah mengambil jalan pintas, yaitu langsung membeli kepada penerbit, dengan beberapa pertimbangan, diantaranya
hemat waktu dan hemat biaya meski terkadang guru menemukan ketidaksesuaian dengan kurikulum yang berlaku sekarang yaitu
berbasis pendidikan karakter dan tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Menurut hasil observasi, dari beberapa guru kelas dan guru mata pelajaran selama studi awal didapatkan permasalahan-permasalahan,
diantaranya: guru tidak membuat lembar kerja siswa secara mandiri, LKS yang digunakan berasal dari penerbit yang belum berbasis
pendidikan karakter serta tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Hasil kesimpulan pada studi awal dalam pembuatan lembar kerja siswa LKS masih bersifat perseorangan, dan LKS nya tidak
dikreasikan sendiri sesuai dengan karakteristik dari siswa, serta tidak berbasis pendidikan karakter.
b. Hasil Pengembangan
LKS adalah merupakan salah satu komponen perangkat pembelajaran yang juga sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar
mengajar, oleh karenanya LKS juga perlu divalidasi. Adapun hasil penilaian dua orang validator terhadap kelayakan
LKS, dilihat dari aspek isi dan bahasa sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut.
71
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Kelayakan LKS
No Aspek yang
Dinilai Rata-rata Skor Penilaian
Rata-rata Kriteria
Validator 1 Validator 2
1 Isi
4.00 4.00
4.00 Baik
2 Bahasa
4.00 4.00
4.00 Baik
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa LKS yang telah dikembangkan memiliki kriteria dengan kategori baik, hal ini dapat
dilihat dari hasil penilaian validator terhadap dua komponen aspek yang dinilai yaitu format isi dan format bahasa masing-masing adalah
4.00. Dengan demikian berdasarkan data hasil skor rata-rata tersebut, dapat disimpulkan bahwa LKS memiliki kualitas baik dan layak
digunakan atau diterapkan sebagai perangkat pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar. Data lengkap dapat dilihat pada Lampiran.
Setelah diadakannya pengembangan terhadap perangkat LKS dan telah juga di validasi oleh para ahli, selanjutnya peneliti
mensosialisasikannya kepada kepala sekolah dan guru kelas yang ada di SDN 8 Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi.
Para Bapak dan Ibu guru meresponnya dengan sangat baik. Hal ini terungkap melalui wawancara dengan guru mata pelajaran Penjaskes
Ngatemin, 09 April 2012 sebagai berikut:
72
Sosialisasi tentang lembar kerja siswa ini sangat membantu dalam administrasi guru-guru terlebih saya selaku guru penjaskes yang
mana hampir setiap tahun tidak membuat lembar kerja siswa karena selalu di isi kegiatan praktek dilapangan, LKS ini akan
berguna dalam evaluasi di kelas
Sebagai informasi dari hasil observasi yang dilakukan mendapatkan gambaran bahwa setelah diadakan sosialiasi tentang
Lembar Kerja Siswa LKS, guru kelas atau guru mata pelajaran melaksanakan dengan sangat antusias terlebih sebentar lagi akan
diadakannya akreditasi sekolah pada SDN 8 Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi.
Contohnya seperti yang dilakukan oleh guru kelas IV dalam pembuatan lembar kerja siswa, yang pertama-tama dilakukan yaitu: 1
menentukan SK dan KD yang nantinya akan dibuat lembar kerja siswa, SK: mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan
kemajuan teknologi di lingkungan kabupatenkota dan provinsi; KD: mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, 2 model pembelajaran yang akan dikembangkan sesuai dengan SK, KD, Indikator, dan tentunya nilai-nilai karakter yang akan
diintegrasikan dalam lembar kerja siswa, guru menggunakan model pembelajaran kooperatif “Batu Gusale”, 3 menentukan prosedur
pelaksanaan baik secara khusus ataupun secara umum, 4 terakhir lembar kerja siswa selesai dan siap dipresentasikan dalam kelas.
73
Hasil kesimpulan yaitu pembuatan lembar kerja siswa di konsultasikan dengan beberapa guru kelas yang lain, disesuaikan
dengan karakteristik siswa, serta LKS nya sudah diintegrasikan nilai- nilai karakter dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN 8 Karangharjo
Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi.
4. Lembar Tes Hasil Belajar a. Hasil Studi Awal
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing,
untuk mengetahui tercapai tidaknya KD, guru perlu mengadakan tes setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada siswa. Fungsi tes hasil
belajar ini adalah memberikan umpan balik kepada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan program
berikutnya bagi siswa yang belum berhasil. Menurut hasil observasi pada dokumen kelas, khususnya THB
tidak ditemukan THB yang berbasis pendidikan karakter. Menurut Moh. Badrut Tamam, S.PdI 28 Februari 2012 yaitu Guru Kelas IV
SDN 8 Karangharjo sebagai berikut : Selama ini pembuatan tes hasil belajar khususnya kelas IV masih
berpedoman pada KTSP 2006, acuannnya yaitu indikator pencapaian kompetensi dan itupun tidak dibuat secara mandiri,
karena di dalam lembar kerja siswa sudah komplit dimana terdapat SK, KD, lembar penilaian sampai dengan Lembar Tes
Hasil Belajar THB ada.
74
Hal yang sama juga diterima dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, Sugiharto, S.Pd 28 Februari 2012 sebagai berikut
Sama halnya pada lembar kerja siswa, instruksi dalam penyusunan THB kepada guru sudah dijalankan tetapi lagi-lagi
kendala waktu dan pemahaman yang kurang sehingga sekolah mengambil jalan pintas, yaitu langsung membeli kepada penerbit,
dimana hemat waktu dan hemat biaya karena sudah menjadi satu antara LKS dan THB.
Menurut hasil observasi atau pengamatan dari beberapa guru kelas dan guru mata pelajaran selama studi awal didapatkan
permasalahan-permasalahan, diantaranya: guru tidak membuat tes hasil belajar secara mandiri, THB yang digunakan berasal dari penerbit
yang menyatu dengan lembar kerja siswa, dan masih belum berbasis pendidikan karakter.
Hasil kesimpulan pada studi awal dalam pembuatan tes hasil belajar masih bersifat perseorangan, dan THB nya tidak dikreasikan
sendiri sesuai dengan karakteristik dari siswa, serta tidak berbasis pendidikan karakter.
b. Hasil Pengembangan
THB produk hasil validasi dua orang validator. Adapun hasil penilaian kelayakan dua orang validator terhadap THB produk, yang
meliputi tiga kategori yaitu validasi isi, bahasa, dan penulisan soal. Secara ringkas disajikan pada tabel 4.3 berikut.
75
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kelayakan THB
No Butir
Soal Validator 1
Validator 2 Penilaian Terhadap
Penilaian Terhadap Validitas
Isi Bahan dan
Penulisan Soal
Kesimp ulan
Validitas Isi
Bahan dan Penulisan
Soal Kesimp
ulan
1 V
Dp Rk
V Dp
Tr 2
V Dp
Rk V
Dp Tr
3 V
Dp Rk
V Dp
Tr ---
- -
- -
- -
Keterangan : V
= Valid Dp
= Dapat dipahami Cv
= Cukup valid Tr
= Tanpa revisi Sdp
= Sangat dapat dipahami Rk
= Revisi kecil Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa, hasil penilaian kelayakan
THB oleh dua orang validator adalah penilaian untuk komponen validitas isi, untuk 3 butir soal semuanya valid, komponen bahasa dan
penulisan, untuk 3 butir soal semuanya sangat dapat dipahami. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian kelayakan THB
oleh dua orang validator terhadap 3 butir soal yang dikembangkan adalah semua soal dapat digunakan tanpa revisi. Data lengkap dapat
dilihat pada Lampiran. Setelah diadakannya pengembangan terhadap perangkat THB dan
telah juga di validasi oleh para pakar, selanjutnya peneliti mensosialisasikannya kepada kepala sekolah dan guru kelas yang ada
76
di SDN 8 Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Para Bapak dan Ibu guru meresponnya dengan sangat baik. Hal ini
terungkap melalui wawancara dengan salah satu guru kelas, Siwiyanto, S.Pd, 09 April 2012 sebagai berikut:
Sosialisasi yang dilakukan peneliti dalam hal ini tentang perangkat tes hasil belajar sangatlah vital sekali karena indikator
guru dalam menilai siswa mana yang berhasil dan siswa mana yang belum berhasil dalam pembelajaran serta memberikan
umpan balik kepada saya sendiri.
Sebagai informasi dari hasil observasi yang dilakukan mendapatkan gambaran bahwa setelah diadakan sosialiasi tentang Tes
Hasil Belajar THB, guru kelas atau guru mata pelajaran melaksanakan dengan sesuai dengan pedoman yang berlaku dan sudah
mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam tes hasil belajar. Contohnya seperti yang dilakukan oleh guru kelas V dalam
pembuatan tes hasil belajar, yang pertama-tama dilakukan yaitu: 1 guru menentukan SK: menghargai peranan tokoh pejuang dan
masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dan KD: menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan, 2 mengambil nilai dalam SK, KD, dan indikator didapatkan nilai karakter yaitu demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, dan gemar membaca, 3 guru membuat kisi-kisi soal sesuai dengan taksonomi bloom dan mengintegrasikan
77
nilai karakter di atas dalam tes hasil belajar, 4 terakhir tes hasil belajar selesai dan siap disajikan pada siswa.
Hasil kesimpulan yaitu pembuatan tes hasil belajar di
konsultasikan dengan beberapa guru kelas yang lain, disesuaikan dengan karakteristik siswa, serta THB nya sudah diintegrasikan nilai-
nilai karakter dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN 8 Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi.
5. Bahan Ajar Siswa a. Hasil Studi Awal
Menurut hasil observasi pada dokumen kelas khususnya BAS tidak ditemukan bahan ajar siswa baik yang berbasis pendidikan
karakter maupun yang non pendidikan karakter. Menurut Moh. Badrut Tamam, S.PdI 29 Februari 2012 yaitu Guru Kelas IV SDN 8
Karangharjo sebagai berikut : Selama ini pembuatan bahan ajar siswa tidak saya lakukan karena
banyaknya referensi buku pegangan guru dari beberapa penerbit bahkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi sudah
mempunyai bahan ajar siswa sendiri yang terkadang isinya melenceng dari kurikulum yang telah ditentukan.
Hal yang sama juga diterima dari hasil wawancara dengan guru kelas III, Jaelani Sidek 29 Februari 2012 sebagai berikut
Sama halnya pada LKS dan THB, pada bahan ajar siswa ini guru seakan dimatikan daya kreatifitasnya karena referensi yang
melimpah, bahkan dari Dinas Banyuwangi itu sendiri yang
78
bernama “Bangkit Prestasi” sudah memasuki seluruh SDMI se Kabupaten Banyuwangi yang materinya hampir 90 akan
dimasukkan dalam SHB di tengah semester dan akhir semester sehingga
secara tidak
langsung mewajibkan
guru menggunakannya.
Menurut hasil observasi atau pengamatan dari beberapa guru kelas dan guru mata pelajaran selama studi awal didapatkan
permasalahan-permasalahan, diantaranya: guru tidak membuat perangkat bahan ajar siswa karena sudah mempunyai banyak referensi
terutama dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi yang seakan- akan diwajibkan membelinya.
Hasil kesimpulan pada studi awal dalam pembuatan bahan ajar siswa masih bersifat perseorangan, dan BAS nya tidak dikreasikan
sendiri sesuai dengan karakteristik dari siswa, serta tidak berbasis pendidikan karakter.
b. Hasil Pengembangan
BAS yang telah divalidasi oleh dua orang validator meliputi terhadap kelayakan BAS yang meliputi aspek isi, bahasa, dan
penyajian, secara ringkas disajikan pada tabel 4.4 berikut.
79
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Kelayakan Bahan Ajar Siswa
No Aspek yang
Dinilai Rata-rata Skor Penilaian
Rata-rata Kriteria
Validator 1 Validator 2
1 Isi
5.00 3.17
4.10 Baik
2 Bahasa
4.50 3.14
3.82 Baik
Data pada tabel 4.4 di atas memberikan gambaran bahwa skor rata-rata penilaian kelayakan oleh dua orang validator terhadap Bahan
Ajar Siswa untuk dua komponen yaitu isi adalah 4.1 dan bahasa adalah 3.82, secara umum dikatakan baik. Dengan demikian berdasarkan
penilaian validator tersebut dapat disimpulkan bahwa BAS yang telah dikembangkan memiliki kriteria dengan kategori baik, dan layak
digunakan atau diterapkan sebagai perangkat pembelajaran dalam kegiatan proses belajar mengajar. Data lengkap dapat dilihat pada
Lampiran. Setelah diadakannya pengembangan terhadap perangkat THB dan
telah juga di validasi oleh para pakar, selanjutnya peneliti mensosialisasikannya kepada kepala sekolah dan guru kelas yang ada
di SDN 8 Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Para Bapak dan Ibu guru meresponnya dengan sangat baik. Hal ini
terungkap melalui wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran, Akhmad Holili, S.PdI, 09 April 2012 sebagai berikut:
80
Banyak sekali ilmu yang kami dapat, salah satunya dalam penyusunan bahan ajar siswa yang sesuai dengan kurikulum
terbaru yang berbasis pendidikan karakter, dimana bahan ajar sangatlah penting baik bagi guru maupun bagi siswa-siswi karena
digunakan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan.
Hal yang sama juga diterima dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, Sugiharto, S.Pd 09 April 2012 sebagai berikut
Bahan ajar siswa sangatlah berperan dalam proses belajar mengajar, kualitas bahan ajar siswa akan mempengaruhi pola
pikir dari guru dan siswa itu sendiri, dengan sosialisasi ini saya berharap guru tidak lagi mengandalkan bahan ajar siswa dari
penerbit ataupun dari Dinas Pendidikan Kabupaten, karena dengan kreasi dari masing-masing guru di harapkan dapat sesuai
dengan karakteristik dari peserta didik dan nilai-nilai karakter dapat terintegrasi dalam bahan ajar siswa tersebut.
Sebagai informasi dari hasil observasi yang dilakukan mendapatkan gambaran bahwa setelah diadakan sosialiasi tentang
Bahan Ajar Siswa BAS, guru kelas atau guru mata pelajaran melaksanakan dengan sesuai dengan pedoman yang berlaku dan dapat
mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam bahan ajar siswa. Contohnya seperti yang dilakukan oleh guru kelas VI dalam
pembuatan bahan ajar siswa, yang pertama-tama dilakukan yaitu: 1 guru menentukan SK: memahami peranan bangsa Indonesia di era
global, dan KD: menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia,
2 mengambil nilai dalam SK, KD, dan indikator didapatkan nilai
81
karakter yaitu kreatif, rasa ingin tahu, dan peduli lingkungan 3 guru membuat esensi-esensi materi pada berbagai referensi dengan
mengintegrasikan nilai karakter di atas dalam bahan ajar siswa, 4 terakhir bahan ajar siswa selesai dan siap disajikan pada siswa.
Hasil kesimpulan yaitu pembuatan bahan ajar siswa di
konsultasikan dengan beberapa guru kelas yang lain, disesuaikan dengan karakteristik siswa, serta BAS nya sudah diintegrasikan nilai-
nilai karakter dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN 8 Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi.
B. Nilai-nilai Karakter yang Sesuai diintegrasikan ke Dalam Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas Tinggi Sekolah Dasar
Data nilai-nilai karakter yang sesuai dengan pembelajaran IPS di kelas tinggi SD diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Sugiharto, S.Pd 12
April 2012 yaitu Kepala SDN 8 Karangharjo sebagai berikut : Pengintegrasian nilai-nilai karakter, menurut saya dengan cara mengkaji
Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD pada Standar Isi SI, kemudian memilih nilai karakter yang memperlihatkan keterkaitan
antara SK dan KD dengan nilai dan indikator.
Hal senada juga diungkapkan dari hasil wawancara dengan Bapak Moh. Badrut Tamam, S.PdI 12 April 2012 yaitu guru kelas IV sebagai berikut :
Cara mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam pembelajaran IPS khususnya di kelas IV ini, menurut saya dengan cara menelaah sub-sub
82
kompetensi, kemudian memilih nilai karakter yang sesuai antara sub-sub kompetensi dengan indikator pencapaian kompetensi, setelah memperoleh
nilai-nilai karakter barulah kita integrasikannya ke dalam mata pelajaran IPS.
Berdasarkan hasil wawancara di atas disepakati untuk mengkaji bersama- sama, berikut ini adalah data hasil observasi tentang pengintegrasian nilai-nilai
karakter ke dalam pembelajaran IPS di kelas tinggi sekolah dasar, sebagai berikut :
1. Kelas IV a. Semester 1
Standar Kompetensi: 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupatenkota dan provinsi
dengan Kompetensi Dasar: 1.1 Membaca peta lingkungan setempat kabupatenkota, provinsi. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek
kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara membaca peta lingkungan setempat, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara
lain: 1 membaca lambangsimbol dalam peta kabupatenkota dan provinsi di lingkungan tempat tinggalnya dengan menggunakan skala
sederhana; 2 menunjukkan tempat-tempat penting di kabupatenkota daerah tempat tinggalnya pada peta seperti tempat bersejarah,
pelabuhan lautudara, dan lain-lain; 3 menunjukkan daerah tempat tinggalnya kabupatenkota; 4 menunjukkan ibukota dan namanya di
provinsi tempat tinggalnya; dan 5 menggambar peta kabupatenkota
83
dan atau provinsi tempat tinggalnya dengan rnenggunakan skala sederhana. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka
nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu rasa ingin tahu, menghargai prestasi, dan kreatif.
1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupatenkota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya.
Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu mendeskripsikan kenampakan alam serta hubungannya dengan
keragaman sosial budaya, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 mengidentifikasi ciri-ciri dan manfaat
kenampakan alam; 2 menunjukkan ciri-ciri sosial dan budaya di kabupatenkota
provinsi tempat
tinggalnya; 3
menjelaskan keanekaragaman sosial di daerahnya; 5 menjelaskan keanekaragaman
budaya di daerahnya; 6 menunjukkan tempat suku bangsa yang ada di daerahnya; 7 menunjukkan tempat budaya di daerahnya. Berdasarkan
analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu toleransi, semangat kebangsaan, dan peduli
lingkungan. 1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu menunjukkan
jenis dan persebaran SDA serta pemanfaatannya, sedangkan indikator
84
yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam dan kaitannya dengan kegiatan ekonomi;
2 menggunakan peta setempat untuk menunjukkan persebaran sumber daya alam; 3 menjelaskan manfaat sumber daya alam yang ada di
lingkungan setempat; 4 menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungantempat tinggalnya; 5 menunjukkan persebaran kegiatan
ekonomi di daerah tempat tinggalnya; 6 membuat daftar tentang kegiatan ekonomi dan pemanfaatannya di lingkungan tempat
tinggalnya. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu kreatif, rasa ingin tahu,
gemar membaca, dan peduli lingkungan. 1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat
kabupatenkota, provinsi. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara menghargai keragaman
suku bangsa dan budaya setempat, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menjelaskan pengertian Bhineka
Tunggal Ika; 2 menjelaskan pentingnya persatuan dalam keragaman budaya; 3 membandingkan bentuk-bentuk keragaman suku bangsa
dan budaya setempat; 4 memberikan contoh cara menghargai keragaman yang ada di masyarakat setempat; 5 menunjukkan sikap
menerima keragaman suku bangsa dan budaya di masyarakat; 6 menunjukkan keragaman budaya yang ada di daerahnya melalui peta.
85
Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu toleransi, demokratis, semangat
kebangsaan, dan peduli lingkungan. 1.5 Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat
kabupatenkota, provinsi dan menjaga kelestariannya. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana
menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1
mencatat peninggalan-peninggalan sejarah di lingkungan setempat; 2 mengumpulkan informasi tentang asal-usul nama suatu tempat dari
berbagai sumber; 3 mengelompokkan jenis-jenis dan ciri-ciri peninggalan bersejarah di lingkungan setempat; 4 menceritakan
peninggalan bersejarah yang ada di lingkungan setempat; 5 mengadakan kunjungan ke tempat bersejarah; 6 menjelaskan cara
menjaga kelestarian peninggalan sejarah; 7 menjelaskan manfaat menjaga kelestarian peninggalan sejarah; 8 membuat Melaporkan
hasil kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di Iingkungan setempat. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter
yang sesuai diintegrasikan yaitu demokratis, semangat kebangsaan, dan peduli lingkungan.
1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif,
86
yaitu menjelaskan bagaimana cara meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya, sedangkan indikator yang
relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menjelaskan pentingya memiliki sikap kepahlawanan dan patriotisme; 2 memberi contoh rela
berkorban; 3 menunjukkan sikap positif atas jasa para pahlawan dalam membela bangsa dan negara; 4 menghargai para pahlawan
bangsa dengan mengingat jasa-jasa mereka; 5 menjelaskan perlunya memiliki sikap berjiwa besar; 6 memberi contoh sikap berjiwa besar
dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu disiplin,
demokratis, semangat kebangsaan, dan bersahabat komunikatif. b. Semester 2
Standar Kompetensi: 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupatenkota dan
provinsi dengan Kompetensi Dasar: 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di
daerahnya. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan SDA dan potensi
lain di daerahnya, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menyebutkan sumber daya alam yang
berpotensi di daerahnya; 2 mengelompokkan sumber daya alam di daerahnya; 3 menjelaskan manfaat sumber daya alam yang ada di
87
daerah; 4 menjelaskan perlunya melestarikan sumber daya alam; 5 menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di daerah tempat
tinggalnya; 6 menunjukkan tempat kegiatan ekonomi yang ada di daerahnya; 7 menunjukkan tempat sumber daya alam pertanian,
kelautan,mineral dan energi dan sumber daya ruang; 8 membuat laporan sederhana tentang hasil observasi tempat sumber daya alam
tersebut. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu kreatif, rasa ingin tahu,
dan peduli lingkungan. 2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat terutama anggotanya, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menjelaskan pengertian koperasi;
2 mendeskripsikan prinsip-prinsip koperasi; 3 menyebutkan makna dan simbol-simbol pada lambang koperasi; 4 menguraikan tujuan dan
manfaat koperasi; 5 mendeskripsikan fungsi koperasi; 6 menjelaskan pentingnya koperasi; 7 mendeskripsikan organisasi koperasi; 8
menguraikan hak dan kewajiban anggota koperasi; 9 menjelaskan modal dan usaha koperasi; dan 10 menyebutkan macam-macam
koperasi berdasarkan jenis usahanya dan anggotanya. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai
88
diintegrasikan yaitu Kreatif, Rasa Ingin Tahu, dan Bersahabat Komunikatif.
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Dari KD nya jelas
berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya, sedangkan indikator yang
relevan dengan
KD tersebut
antara lain:
1 membandingkanmembedakan jenis teknologi produksi pada masa lalu
dan masa sekarang; 2 menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan masa sekarang; 3 menyebutkan macam-macam alat
produksi masa lalu dan masa kini; 4 menceritakan pengalaman menggunakan alat produksi masa lalu dan masa sekarang; 5 cara
menggunakan secara sederhana teknologi produksi masa lalu dan masa sekarang;
6 membandingkanmembedakan
jenis teknologi
komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang; 7 menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan masa sekarang; 8
menyebutkan macam-macam alat komunikasi masa lalu dan masa sekarang; 9 menceritakan pengalaman menggunakan alat komunikasi
masa lalu dan masa sekarang; 10 cara menggunakan secara sederhana teknologi komunikasi
masa lalu dan masa sekarang; 11 membandingkanmembedakan jenis teknologi transportasi pada masa
89
lalu dan masa sekarang; 12 menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan masa sekarang; 13 menyebutkan macam-
macam alat transportasi masa lalu dan masa sekarang; 14 menceritakan pengalaman menggunakan alat transportasi masa lalu
dan masa sekarang; 15 cara menggunakan secara sederhana teknologi transportasi masa lalu dan masa sekarang. Berdasarkan analisis antara
SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu disiplin, kreatif, rasa ingin tahu, dan gemar membaca.
2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara
mengenal permasalahan sosial di daerah masing-masing, sedangkan indikator
yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menyebutkan ciri-ciri kegiatan sosial budaya daerah kabupatenkota,
provinsi; 2 mengelompokkan kegiatan sosial dan kegiatan budaya di daerahnya; 3 menjelaskan akibat terjadinya bencana alam dan
pengaruhnya terhadap kegiatan masyarakat; 4 menjelaskan manfaat kegiatan sosial di daerahnya; 5 menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan
sosial budaya dalam masyarakat; 6 menunjukkan tempat kegiatan sosial dan budaya di daerahnya; 7 membedakan kegiatan sosial dan
budaya untuk anak-anak dan orang tua; 8 menceritakan kegiatan sosial dan budaya yang pernah dilihatnya di depan kelas atau
kelompoknya. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator,
90
maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu toleransi, bersahabat komunikatif, dan peduli lingkungan.
2. Kelas V a. Semester 1
Standar Kompetensi: 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam,
keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia dengan Kompetensi Dasar: 1.1 Mengenal makna
peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. Dari KD nya jelas berkaitan
dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari
masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menyusun daftar
peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam yang ada di Indonesia; 2 membuat daftar peninggalan sejarah yang bercorak
Hindu-Budha dan Islam yang ada di Indonesia; 3 menceritakan peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam yang ada
di Indonesia; 4 melestarikan peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam yang ada di Indonesia; 5 menunjukkan letak
peninggalan sejarah Hindu-Buddha melalui peta; 6 mengelompokkan peninggalan sejarah sesuai kelompok agamanya; 7 membuat laporan
91
hasil kunjungan ke tempat bersejarah; 8 mendiskusikan hasil kunjungan ke tempat bersejarah. Berdasarkan analisis antara SK, KD,
dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu religious, semangat kebangsaan, dan peduli lingkungan.
1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif,
yaitu menjelaskan bagaimana cara menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia, sedangkan indikator
yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menceritakan tokoh- tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia; 2
menyebutkan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia; 3 mengelompokkan tokoh-tokoh sejarah pada masa
Hindu- Budha, dan Islam di Indonesia; 4 membandingkan tokoh- tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia.
Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu religious, demokratis, semangat
kebangsaan, dan gemar membaca. 1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta
pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan petaatlasglobe dan media lainnya. Dari KD nya jelas berkaitan
dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah
92
waktu di Indonesia dengan menggunakan media bantu, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1
menggambar peta Indonesia dengan memberi simbol; 2 menyebutkan ciri-ciri kenampakan alam dan buatan; 3 menunjukkan pada peta
pembagian wilayah waktu di Indonesia. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan
yaitu disiplin, kreatif, menghargai prestasi, dan bersahabat
komunikatif. 1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Dari
KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menunjukkan pada peta persebaran daerah asal suku
bangsa di Indonesia; 2 mengembangkan sikap menghormati keragaman suku bangsa dan budaya; 3 mengidentifikasi keragaman
budaya yang terdapat di Indonesia; 4 menyebutkan macam-macam suku bangsa di Indonesia. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan
indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu kreatif, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan dan menghargai prestasi.
1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan
bagaimana cara mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di
93
Indonesia, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menyebutkan jenis-jenis usaha perekonomian dalam
masyarakat Indonesia; 2 memberi contoh usaha yang dikelola sendiri dan kelompok; 3 memberikan contoh cara menghargai kegiatan orang
dalam usaha; 4 memberi contoh kegiata produksi, distrbusi, dan konsumsi di Indonesia. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan
indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu toleransi, menghargai prestasi, bersahabat komunikatif, dan gemar
membaca. b. Semester 2
Standar Kompetensi: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat
dalam mempersiapkan
dan mempertahankaan
kemerdekaan Indonesia
dengan Kompetensi
Dasar: 2.1
Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Dari KD nya jelas berkaitan dengan
aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan
Jepang, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menceritakan sebab jatuhnya daerah-daerah nusantara ke
dalam kekuasaan pemerintah Belanda; 2 menjelaskan sistem kerja paksa dan penarikan pajak yang memberatkan rakyat; 3 menceritakan
perjuangan para tokoh daerah dalam upaya mengusir penjajah
94
Belanda; 4 menceritakan pendudukan Jepang di Indonesia; 5 menceritakan sebab dan akibat pengerahan tenaga romusa oleh Jepang
terhadap penduduk Indonesia; 6 membuat ringkasan riwayat hidup tokoh penting pergerakan nasional; 7 membuat laporan tentang tokoh
pejuang yang ada di provinsinya; 8 menceritakan peristiwa sumpah pemuda; 9 menceritakan peranan tokoh dalam peristiwa sumpah
Pemuda 28 Okt 1928; 10 menceritakan peranan tokoh dalam peristiwa sumpah Pemuda 28 Okt 1928 dalam mempersatukan
Indonesia. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu toleransi, kreatif,
demokratis, rasa ingin tahu, dan semangat kebangsaan. 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menjelaskan beberapa usaha dalam rangka
mempersiapkan kemerdekaan; 2 menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan; 3 mengidentifikasi beberapa
tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan; 4 menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.
Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter
95
yang sesuai diintegrasikan yaitu demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, dan gemar membaca.
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif,
yaitu menjelaskan bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan, sedangkan indikator yang
relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menyebutkan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan; 2 menceritakan jasa dan peranan
tokoh dalam memprokmasikan kemerdekaan. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai
diintegrasikan yaitu demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, dan gemar membaca.
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif,
yaitu menjelaskan bagaimana cara menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, sedangkan indikator yang
relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menjelaskan cara mengenang
perjuangan para
tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan; 2 menunjukkan sikap menghargai perjuangan para
tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai
diintegrasikan yaitu toleransi, demokratis, dan semangat kebangsaan.
96
3. Kelas VI a. Semester 1
Standar Kompetensi: 2. Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara di Asia Tenggara,
serta benua-benua dengan Kompetensi Dasar: 1.1 Mendeskripsikan perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia. Dari KD nya
jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara mendeskripsikan perkembangan sistem administrasi wilayah
Indonesia, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menjelaskan perkembangan sistem administrasi wilayah
Indonesia; 2 menunjukan perkembangan sistem administrasi wlayah Indonesia dalam Petaglobe; 3 membandingkan perkembangan sistem
administrasi wilayah Indonesia dengan negara-negara tetangga. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter
yang sesuai diintegrasikan yaitu disiplin, kreatif, rasa ingin tahu, dan menghargai prestasi.
1.2 Membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara- negara tetangga. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif,
yaitu menjelaskan bagaimana cara membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga, sedangkan indikator yang
relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menunjukan tentang kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga; dan 2
97
membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka
nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu disiplin, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, dan gemar membaca.
1.3 Mengidentifikasi benua-benua. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek
kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara mengidentifikasi benua-benua, sedangkan indikator yang relevan
dengan KD tersebut antara lain: 1 menunjukkan benua-benua; 2 membedakan benua- benua. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan
indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu kreatif, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, dan gemar membaca.
b. Semester 2 Standar Kompetensi: 2. Memahami gejala alam yang terjadi di
Indonesia dan
sekitarnya dengan
Kompetensi Dasar:
2.1 Mendeskripsikan gejala peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan
negara tetangga. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara mendeskripsikan gejala peristiwa
alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1
menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga Indonesia; 2 membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan
negara-negara lain. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator,
98
maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu kreatif, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, gemar membaca, dan peduli lingkungan.
2.2 Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana
mengenal cara-cara menghadapi bencana alam, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menjelaskan cara-cara
menghadapi bencana alam; 2 tanya Jawan jenis-jenis bencana alam. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter
yang sesuai diintegrasikan yaitu kreatif, rasa ingin tahu, dan peduli lingkungan.
Standar Kompetensi: 3. Memahami peranan bangsa Indonesia di era global dengan Kompetensi Dasar: 3.1 Menjelaskan peranan Indonesia
pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia. Dari KD nya jelas berkaitan dengan
aspek kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara menjelaskan peranan Indonesia di era global dan dampak positif negatifnya
terhadap kehidupan bangsa Indonesia, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut antara lain: 1 menjelaskan peranan
Indonesia pada era globalisasi; 2 menjelaskan contoh perubaan perilaku masyarakat sebagai dampak globalisasi misalnya : gaya,
hidup, makanan, pakaian, komunikasi, perjalanan, nilai-nilai, dan trandisi. Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka
99
nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu kreatif, rasa ingin tahu, dan peduli lingkungan.
3.2 Mengenal manfaat ekspor dan impor di Indonesia sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa. Dari KD nya jelas berkaitan dengan aspek
kognitif, yaitu menjelaskan bagaimana cara mengenal manfaat ekspor dan impor, sedangkan indikator yang relevan dengan KD tersebut
antara lain: 1 menunjukkan barang yang diekspor dan diimpor oleh Indonesia; 2 menjelaskan betuk-bentuk kegiatan pertukaran barang-
barang antara Indonesia dan luar negeri; 3 menunjukkan manfaat adanya pertukaran barang antara Indonesia dan Luar negeri.
Berdasarkan analisis antara SK, KD, dan indikator, maka nilai karakter yang sesuai diintegrasikan yaitu kreatif, rasa ingin tahu, gemar
membaca, dan peduli lingkungan. Berdasarkan analisis antara SK, KD dan indikator, maka nilai karakter
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS di kelas tinggi SD yaitu dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Nilai dan Deskripsi Karakter IPS di Kelas Tinggi Sekolah Dasar
NO NILAI
DESKRIPSI
1 Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain. 2
Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 3
Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan 4
Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki
100
5 Demokratis
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain
6 Rasa Ingin
Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar
7 Semangat
Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya
8 Menghargai
Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain
9 Bersahabat
Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
bekerja sama dengan orang lain 10
Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya
11 Peduli
Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi
C. Wujud Pengintegrasian nilai-nilai karakter ke dalam Pembelajaran di Kelas IV SDN 8 Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten
Banyuwangi
Wujud pengintegrasian terhadap nilai-nilai karakter yang berjumlah 16 ke dalam pembelajaran IPS di kelas tinggi SD peneliti batasi pada kelas IV
semester dua dengan Standar Kompetensi yaitu Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten kota dan
provinsi, dengan Kompetensi Dasarnya, meliputi : 1. Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan
potensi lain di daerahnya; Guru memulai langkah awal dengan menyusun RPP dengan
berpedoman pada silabus yang nilai-nilai karakternya sudah masuk, pada
101
kompetensi dasar ini, nilai karakter yang masuk antara lain: kreatif, rasa ingin tahu, dan peduli lingkungan.
Pada kompetensi dasar ini di bedakan dalam dua pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 17 April 2012. Menurut
hasil observasi peneliti terhadap proses belajar mengajar pada kegiatan pendahuluan di kelas pada tanggal 17 April 2012, bahwa: Guru
menyampaikan tujuan semua pelajaran yang ingin di capai, diantaranya: 1 menyebutkan sumber daya alam yang berpotensi di daerahnya, 2
mengelompokkan SDA yang berpotensi didaerahnya, 3 menjelaskan manfaat SDA yang ada didaerahnya, guru memotivasi siswa belajar serta
menjelaskan aturan yang dipakai dalam pembelajaran ini dimana guru menggunakan model pembelajaran kooperatif “batu gusale”.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan inti di kelas pada tanggal 17 April 2012, bahwa: Guru menyajikan informasi tentang aktivitas ekonomi
yang berkaitan dengan SDA dan potensi yang ada didaerahnya, guru meminta siswa untuk bergabung sesuai dengan kelompok yang telah
ditentukan dengan penuh tanggung jawab, guru membagikan materi ajar 1 kepada siswa, guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
mereka menggantungkan kartu pertanyaan pada papan pajangan, siswa
terlihat antusias kreatif dalam menempelkan kartu pada papan pajangan
dan guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka melakukan pengujian dan dan bagaimana cara mengoreksi jawaban serta
102
menentukan skor untuk kelompok, guru mencoba menggali pengetahuan siswa dengan memberikan umpan balik, sehingga sebagian siswa bertanya
tentang materi yang belum begitu dipahami rasa ingin tahu, guru
mengevaluasi hasil tentang materi yang telah dipelajari melalui hasil dari kerja kelompok, dan guru memberikan apresiasi kepada kelompok-
kelompok yang menunjukkan prestasi baik hasil belajar individu ataupun kelompok.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan penutup di kelas pada tanggal 17 April 2012, bahwa: Guru membimbing siswa membuat kesimpulan
tentang materi yang telah dipelajari serta guru memotivasi siswa agar selalu rajin belajar dan memberikan pesan moral kepada siswa yaitu
hendaklah menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang ada
didaerahmu peduli lingkungan, serta menyampaikan rencana kegiatan
pada pertemuan berikutnya yaitu masih tetap materi yang sama dengan indikator pencapaian kompetensi yang berbeda.
Berikut ini hasil wawancara dengan guru PAI yang sekaligus menjadi observer setelah proses belajar mengajar selesai,
Proses belajar mengajar di kelas sudah berjalan cukup maksimal dan pengintegrasian nilai-nilai karakter yang sesuai dengan kompetensi
dasar, yaitu kreatif, rasa ingin tahu, dan peduli lingkungan sudah dapat diintegrasikan oleh guru meskipun masih ada beberapa siswa
yang belum maksimal dalam menerima materi pelajaran.
103
Setelah pertemuan pertama selesai, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 19 April 2012. Menurut hasil observasi peneliti
terhadap proses belajar mengajar pada kegiatan pendahuluan di kelas pada tanggal 19 April 2012, bahwa: Guru menyampaikan tujuan semua
pelajaran yang ingin di capai, diantaranya: 1 menjelaskan perlunya melestarikan sumber daya alam, 2 menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan
ekonomi di daerah tempat tinggalnya, 3 menunjukkan tempat SDA pertanian, kelautan, mineral, dan lain-lain, 4 membuat laporan sederhana
tentang hasil observasi SDA di sekitar daerahmu, guru memotivasi siswa belajar serta menjelaskan aturan yang dipakai dalam pembelajaran ini
dimana guru menggunakan model pembelajaran kooperatif “batu gusale”. Menurut hasil observasi, pada kegiatan inti di kelas pada tanggal 19
April 2012, bahwa: Guru menyajikan informasi tentang aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan SDA dan potensi yang ada didaerahnya, guru
meminta siswa untuk bergabung sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan dengan penuh tanggung jawab, guru membagikan materi ajar 2
kepada siswa, guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka menggantungkan kartu pertanyaan pada papan pajangan, siswa
terlihat antusias dalam menempelkan kartu pada papan pajangan dan guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka melakukan
pengujian dan dan bagaimana cara mengoreksi jawaban serta menentukan skor untuk kelompok, guru mencoba menggali pengetahuan siswa dengan
104
memberikan umpan balik, sehingga sebagian siswa bertanya tentang
materi yang belum begitu dipahami rasa ingin tahu, siswa kemudian membuat peta tempat SDA sesuai kreatifitasnya masing-masing sesuai
arahan dari guru kelas, guru mengevaluasi hasil tentang materi yang telah dipelajari melalui hasil dari kerja kelompok, dan guru memberikan
apresiasi kepada kelompok-kelompok yang menunjukkan prestasi baik hasil belajar individu ataupun kelompok.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan penutup di kelas pada tanggal 19 April 2012, bahwa: Guru membimbing siswa membuat kesimpulan
tentang materi yang telah dipelajari serta guru memotivasi siswa agar selalu rajin belajar dan memberikan pesan moral kepada siswa yaitu
hendaklah menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang ada
didaerahmu peduli lingkungan, serta menyampaikan rencana kegiatan
pada pertemuan berikutnya yaitu mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berikut ini hasil wawancara dengan guru PAI yang sekaligus menjadi observer setelah proses belajar mengajar selesai,
Proses belajar mengajar pada pertemuan kedua ini masih sama dengan pertemuan pertama, berjalan cukup baik dan pengintegrasian
nilai-nilai karakter yang sesuai dengan kompetensi dasar, yaitu kreatif, rasa ingin tahu, dan peduli lingkungan sudah dapat
diintegrasikan oleh guru meskipun masih ada beberapa siswa yang belum maksimal dalam menerima materi pelajaran dan suasana kelas
kurang bisa dikendalikan.
105
Hasil kesimpulan pada KD 2.1 mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya, wujud
pengintegrasiannya yaitu guru menyisipkan nilai-nilai karakter ke dalam indikator pencapaian kompetensi pada saat ada kesempatan yang tepat,
hasilnya nilai-nilai karakter kreatif, rasa ingin tahu, dan peduli lingkungan. 2. Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat; Guru sudah mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan cukup
matang, diantaranya dengan perangkat rencana pelaksanaan pembelajaran, pada kompetensi dasar ini, nilai karakter yang masuk antara lain: kreatif,
rasa ingin tahu, dan bersahabat komunikatif. Pada kompetensi dasar ini di bedakan dalam tiga pertemuan,
pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 24 April 2012. Menurut hasil observasi peneliti terhadap proses belajar mengajar pada kegiatan
pendahuluan di kelas pada tanggal 24 April 2012, bahwa: Guru menyampaikan tujuan semua pelajaran yang ingin di capai, diantaranya: 1
menjelaskan pengertian koperasi, 2 mendeskripsikan prinsip-prinsip koperasi, dan 3 menyebutkan makna dan simbol-simbol pada lambang
koperasi lama dan koperasi baru, guru memotivasi siswa belajar serta menjelaskan aturan yang dipakai dalam pembelajaran ini dimana guru
menggunakan model pembelajaran kooperatif “tari bambu”.
106
Menurut hasil observasi, pada kegiatan inti di kelas pada tanggal 24 April 2012, bahwa: Guru menyajikan informasi tentang mengenal
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok seperti yang sudah dijelaskan
dan dikerjakan dengan tanggung jawab, guru membagikan materi ajar 1 kepada siswa, guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
mereka berbaris dan saling tukar informasi, guru memberikan tugas untuk membuat logo koperasi yang baru kemudian siswa maju dan
mempresentasikan logo baru tersebut sesuai dengan kreatifitasnya sendiri-
sendiri, sehingga sebagian siswa bertanya tentang materi yang belum
begitu dipahami rasa ingin tahu, misalnya bertanya tentang sejarah
tentang lambang koperasi yang baru, dalam pembelajaran kelompok sudah mulai terlihat kerjasama dalam
kelompok komunikatif, guru
mengevaluasi hasil tentang materi yang telah dipelajari melalui hasil dari tugas individu ataupun tugas kelompok, dan guru memberikan
penghargaan kepada mereka yang unggul dalam pembelajaran. Menurut hasil observasi, pada kegiatan penutup di kelas pada tanggal
24 April 2012, bahwa: Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi koperasi serta guru memberikan tugas tambahan di rumah
agar siswa lebih memahami lagi tentang pengertian, prinsip, makna dan simbol koperai serta menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan
107
berikutnya yaitu masih tetap materi yang sama dengan indikator pencapaian kompetensi yang berbeda.
Berikut ini hasil wawancara dengan guru PAI yang sekaligus menjadi observer setelah proses belajar mengajar selesai,
Pada pertemuan pertama KD mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat nilai-nilai karakter seperti,
kreatif, rasa ingin tahu, dan bersahabat komunikatif sudah muncul dan ini menandakan guru sudah mampu mengintegrasikan nilai-nilai
karakter tersebut dalam pembelajaran. Setelah pertemuan pertama selesai, pertemuan kedua dilaksanakan
pada hari kamis, tanggal 26 April 2012. Menurut hasil observasi peneliti terhadap proses belajar mengajar pada kegiatan pendahuluan di kelas pada
tanggal 26 April 2012, bahwa: Guru menyampaikan tujuan semua pelajaran yang ingin di capai, diantaranya: 1 menguraikan tujuan dan
manfaat koperasi, 2 mendeskripsikan fungsi koperasi, dan 3 menjelaskan pentingnya koperasi, guru memotivasi siswa belajar serta menjelaskan
aturan yang dipakai dalam pembelajaran ini dimana guru menggunakan model pembelajaran kooperatif “tari bambu”.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan inti di kelas pada tanggal 26 April 2012, bahwa: Guru menyajikan informasi tentang mengenal
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok seperti yang sudah dijelaskan
dan dikerjakan dengan tanggung jawab, guru membagikan materi ajar 2 kepada siswa, guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
108
mereka berbaris dan saling tukar informasi, guru memberikan tugas untuk menguraikan tujuan dan manfaat koperasi kemudian siswa maju dan
mempresentasikan uraian tersebut sesuai dengan kreatifitasnya sendiri-
sendiri, kemudian sebagian siswa bertanya tentang materi yang belum
begitu dipahami rasa ingin tahu, misalnya bertanya tentang fungsi
koperasi dan seberapak pentingnya koperasi bagi kita, kemudian dalam pembelajaran kelompok sudah mulai terlihat kerjasama yang positif
komunikatif, guru mengevaluasi hasil tentang lembar kerja siswa serta
guru memberikan penghargaan kepada mereka yang unggul dalam pembelajaran.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan penutup di kelas pada tanggal 26 April 2012, bahwa: Guru membimbing siswa membuat kesimpulan
tentang materi yang telah dipelajari serta guru memotivasi siswa agar selalu rajin belajar dan memberi tugas tambahan yaitu membuat ringkasan
tentang tujuan, manfaat, fungsi, serta pentingnya koperasi bersama kelompok masing-masing di rumah, serta menyampaikan rencana kegiatan
pada pertemuan berikutnya yaitu melanjutkan kompetensi dasar yang sama tetapi dengan indikator yang berbeda.
Berikut ini hasil wawancara dengan guru PAI yang sekaligus menjadi observer setelah proses belajar mengajar selesai,
Pada pertemuan kedua ini masih mulai menampakkan hasil yang lumayan baik, dengan aktifnya pembelajaran dikelas, siswa banyak
yang bertanya tentang materi dan hasil diskusi kelas yang berjalan
109
lancar dan menarik serta nilai-nilai karakter, seperti: kreatif, rasa ingin tahu, dan bersahabat komunikatif sudah dapat diintegrasikan
oleh guru meskipun masih ada beberapa siswa yang pencapaiannya kurang optimal.
Setelah pertemuan kedua selesai, pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 01 Mei 2012. Menurut hasil observasi peneliti terhadap
proses belajar mengajar pada kegiatan pendahuluan di kelas pada tanggal 01 Mei 2012, bahwa: Guru menyampaikan tujuan semua pelajaran yang
ingin di capai, diantaranya: 1 mendeskripsikan organisasi koperasi, dan 2 menguraikan hak dan kewajiban anggota koperasi, 3 menjelaskan modal
dan usaha koperasi, dam 4 menyebutkan macam-macam koperasi berdasarkan jenis usahanya dan anggotanya, guru memotivasi siswa
belajar serta menjelaskan aturan yang dipakai dalam pembelajaran ini dimana guru menggunakan model pembelajaran kooperatif “tari bambu”.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan inti di kelas pada tanggal 01 Mei 2012, bahwa: Guru menyajikan informasi tentang mengenal
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok seperti yang sudah dijelaskan
dan dikerjakan dengan tanggung jawab, guru membagikan materi ajar 2 kepada siswa, guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
mereka berbaris dan saling tukar informasi, guru memberikan tugas untuk menguraikan hak dan kewajiban koperasi kemudian siswa maju dan
mempresentasikan uraian tersebut sesuai dengan kreatifitasnya sendiri-
sendiri, kemudian sebagian siswa bertanya tentang materi yang belum
110
begitu dipahami rasa ingin tahu, misalnya bertanya tentang organisasi
koperasi, modal dan usaha koperasi serta macam-macam koperasi, kemudian dalam pembelajaran kelompok sudah mulai terlihat kerjasama
yang positif komunikatif, guru mengevaluasi hasil tentang lembar kerja
siswa serta guru memberikan penghargaan kepada mereka yang unggul dalam pembelajaran.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan penutup di kelas pada tanggal 01 Mei 2012, bahwa: Guru membimbing siswa membuat kesimpulan
tentang materi yang telah dipelajari serta guru memotivasi siswa agar selalu rajin belajar dan memberi tugas tambahan yaitu membuat ringkasan
tentang organisasi koperasi, menguraikan hak dan kewajiban koperasi serta menyebutkan macam-macam koperasi bersama kelompok masing-
masing di rumah, serta menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya yaitu mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi,
dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Berikut ini hasil wawancara dengan guru PAI yang sekaligus menjadi
observer setelah proses belajar mengajar selesai, Pada pertemuan ketiga ini masih sudah menampakkan hasil yang
baik, dengan aktifnya pembelajaran dikelas, siswa banyak yang bertanya tentang materi dan hasil diskusi kelas yang berjalan lancar
dan menarik serta nilai-nilai karakter, seperti: kreatif, rasa ingin tahu, dan bersahabat komunikatif sudah dapat diintegrasikan oleh guru.
111
Hasil kesimpulan pada KD 2.2 mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, wujud pengintegrasiannya yaitu
guru menyisipkan nilai-nilai karakter ke dalam indikator pencapaian kompetensi pada saat ada kesempatan yang tepat, hasilnya nilai-nilai
karakter kreatif, rasa ingin tahu, dan bersahabat komunikatif. 3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya; Sebelum pembelajaran berlangsung, guru menyiapkan perangkat
pembelajaran khususnya rencana pelaksanaan pembelajaran, pada kompetensi dasar ini, nilai karakter yang masuk antara lain: disiplin,
kreatif, rasa ingin tahu, dan gemar membaca. Pada kompetensi dasar ini di bedakan dalam empat pertemuan,
pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 03 Mei 2012. Menurut hasil observasi peneliti terhadap proses belajar mengajar pada kegiatan
pendahuluan di kelas pada tanggal 03 Mei 2012, bahwa: Guru menyampaikan tujuan semua pelajaran yang ingin di capai, diantaranya: 1
membandingkan atau membedakan jenis teknologi produksi masa lalu dan masa sekarang, 2 menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu
dan masa sekarang, 3 menyebutkan macam-macam alat produksi masa lalu dan masa sekarang, 4 menceritakan pengalaman menggunakan alat
produksi masa lalu dan masa sekarang, dan 5 cara menggunakan secara sederhana teknologi produksi masa lalu dan masa sekarang, guru
112
memotivasi siswa belajar serta menjelaskan aturan yang dipakai dalam pembelajaran ini dimana guru menggunakan model pembelajaran terpadu
tipe “connected”. Menurut hasil observasi, pada kegiatan inti di kelas pada tanggal 03
Mei 2012, bahwa: Guru menyajikan informasi tentang mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya, guru meminta siswa untuk membentuk
kelompok seperti yang sudah dijelaskan dan dikerjakan dengan disiplin,
guru membagikan materi ajar 1 kepada siswa, guru menghubungkan materi sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi, guru memberikan
tugas untuk membedakan jenis teknologi pada masa lalu dan masa sekarang kemudian siswa maju dan mempresentasikan tugas tersebut
sesuai dengan kreatifitasnya sendiri-sendiri, sehingga sebagian siswa bertanya tentang materi yang belum begitu dipahami rasa ingin tahu,
misalnya bertanya tentang menunjukkan peralatan dan menyebutkan macam-macam alat produksi masa lalu dan sekarang, sebelum atau dalam
pembelajaran kelompok guru memberi tugas tentang meresum tentang perbandingan jenis teknologi masa lalu dan masa sekarang sehingga secara
tidak langsung guru telah mampu menumbuhkan semangat gemar membaca kepada siswa, karena dengan meresum otomatis siswa perlu
juga membaca, guru mengevaluasi hasil tentang materi yang telah dipelajari dan memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi.
113
Menurut hasil observasi, pada kegiatan penutup di kelas pada tanggal 03 Mei 2012, bahwa: Guru membimbing siswa membuat kesimpulan
tentang materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya serta menyampaikan
rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya yaitu masih tetap materi yang sama dengan indikator pencapaian kompetensi yang berbeda.
Berikut ini hasil wawancara dengan guru PAI yang sekaligus menjadi observer setelah proses belajar mengajar selesai,
Pada pertemuan pertama KD mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan
transportasi serta
pengalaman menggunakannya nilai-nilai karakter seperti, disiplin, kreatif, rasa
ingin tahu, dan gemar membaca sudah muncul dan ini menandakan guru sudah mampu mengintegrasikan nilai-nilai karakter tersebut
dalam pembelajaran.
Setelah pertemuan pertama selesai, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 08 Mei 2012. Menurut hasil observasi peneliti
terhadap proses belajar mengajar pada kegiatan pendahuluan di kelas pada tanggal 08 Mei 2012, bahwa: Guru menyampaikan tujuan semua pelajaran
yang ingin di capai, diantaranya: 1 membandingkan membedakan jenis teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang dan 2
menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan masa sekarang, 3 menyebutkan macam-macam alat komunikasi masa lalu dan
masa sekarang, 4 menceritakan pengalaman menggunakan alat komunikasi masa lalu dan masa sekarang, dan 5 cara menggunakan
114
secara sederhana teknologi komunikasi masa lalu dan masa sekarang, guru memotivasi siswa belajar serta menjelaskan aturan yang dipakai dalam
pembelajaran ini dimana guru menggunakan model pembelajaran terpadu tipe “connected”.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan inti di kelas pada tanggal 08 Mei 2012, bahwa: Pada pertemuan kedua ini, guru menyajikan informasi
tentang mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya, guru meminta siswa
untuk membentuk kelompok seperti yang sudah dijelaskan dan dikerjakan
dengan disiplin, guru membagikan materi ajar 2 kepada siswa, guru
menghubungkan materi sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi, guru memberikan tugas untuk membedakan jenis teknologi pada masa lalu
dan masa sekarang kemudian siswa maju dan mempresentasikan tugas
tersebut sesuai dengan kreatifitasnya sendiri-sendiri, sehingga sebagian siswa bertanya tentang materi yang belum begitu dipahami rasa ingin
tahu, misalnya bertanya tentang pengalaman menggunakan dan cara
menggunakan teknologi produksi masa lalu dan masa kini, sebelum atau dalam pembelajaran kelompok guru memberi tugas tentang meresum
tentang perbandingan jenis teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang sehingga secara tidak langsung guru telah mampu menumbuhkan
semangat gemar membaca kepada siswa, karena dengan meresum
otomatis siswa perlu juga membaca, guru mengevaluasi hasil tentang
115
materi yang telah dipelajari dan memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan penutup di kelas pada tanggal 08 Mei 2012, bahwa: Guru membimbing siswa membuat kesimpulan
tentang materi yang telah dipelajari serta guru memotivasi siswa agar selalu rajin belajar dan memberi tugas tambahan di rumah yaitu
menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan masa sekarang lewat internet, serta menyampaikan rencana kegiatan pada
pertemuan berikutnya yaitu melanjutkan kompetensi dasar yang sama tetapi dengan indikator yang berbeda.
Berikut ini hasil wawancara dengan guru PAI yang sekaligus menjadi observer setelah proses belajar mengajar selesai,
Pada pertemuan kedua ini masih mulai menampakkan hasil yang lumayan baik, dengan aktifnya pembelajaran dikelas, siswa banyak
yang bertanya tentang materi dan hasil diskusi kelas yang berjalan lancar dan menarik serta nilai-nilai karakter, seperti: disiplin, kreatif,
rasa ingin tahu, dan gemar membaca sudah dapat diintegrasikan oleh guru meskipun masih ada beberapa siswa yang pencapaiannya kurang
optimal.
Setelah pertemuan kedua selesai, pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 10 Mei 2012. Menurut hasil observasi peneliti terhadap
proses belajar mengajar pada kegiatan pendahuluan di kelas pada tanggal 10 Mei 2012, bahwa: Guru menyampaikan tujuan semua pelajaran yang
ingin di capai, diantaranya: 1 membandingkan atau membedakan jenis
116
teknologi transportasi pada masa lalu dan masa sekarang, 2 menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan masa sekarang, 3
menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa sekarang, 4 menceritakan pengalaman menggunakan alat transportasi
masa lalu dan masa sekarang, dan 5 cara menggunakan secara sederhana teknologi transportasi masa lalu dan masa sekarang guru memotivasi siswa
belajar serta menjelaskan aturan yang dipakai dalam pembelajaran ini dimana guru menggunakan model pembelajaran terpadu tipe “connected”.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan inti di kelas pada tanggal 10 Mei 2012, bahwa: Pada pertemuan ketiga ini, guru menyajikan informasi
tentang mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya, guru meminta siswa
untuk membentuk kelompok seperti yang sudah dijelaskan dan dikerjakan
dengan disiplin, guru membagikan materi ajar 3 kepada siswa, guru
menghubungkan materi sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi, guru memberikan tugas untuk menceritakan pengalaman menggunakan
alat komunikasi masa lalu dan masa sekarang kemudian siswa maju dan
mempresentasikan tugas tersebut sesuai dengan kreatifitasnya sendiri-
sendiri, sehingga sebagian siswa bertanya tentang materi yang belum
begitu dipahami rasa ingin tahu, misalnya bertanya tentang macam-
macam alat komunikasi masa lalu dan masa sekarang, sebelum atau dalam pembelajaran kelompok guru memberi tugas tentang meresum tentang
117
perbandingan jenis transportasi masa lalu dan masa sekarang sehingga
secara tidak langsung guru telah mampu menumbuhkan semangat gemar membaca kepada siswa, karena dengan meresum otomatis siswa perlu
juga membaca, guru mengevaluasi hasil tentang materi yang telah dipelajari dan memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan penutup di kelas pada tanggal 10 Mei 2012, bahwa: Guru membimbing siswa membuat kesimpulan
tentang materi yang telah dipelajari serta guru memotivasi siswa agar selalu rajin belajar dan memberi tugas tambahan yaitu membuat ringkasan
tentang perbandingan alat transportasi masa lalu dan masa sekarang bersama kelompok masing-masing di rumah, serta menyampaikan rencana
kegiatan pada pertemuan berikutnya yaitu sama dengan KD tetapi yang membedakan adalah indikator pencapaian kompetensi.
Berikut ini hasil wawancara dengan guru PAI yang sekaligus menjadi observer setelah proses belajar mengajar selesai,
Pada pertemuan ketiga ini sudah menampakkan hasil yang baik, dengan aktifnya pembelajaran dikelas, siswa banyak yang bertanya
tentang materi dan hasil diskusi kelas yang berjalan lancar dan menarik serta nilai-nilai karakter, seperti: disiplin, kreatif, rasa ingin
tahu, dan gemar membaca sudah dapat diintegrasikan oleh guru.
Hasil kesimpulan pada KD 2.3 mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan
transportasi serta
pengalaman menggunakannya, wujud pengintegrasiannya yaitu guru menyisipkan
118
nilai-nilai karakter ke dalam indikator pencapaian kompetensi pada saat ada kesempatan yang tepat, hasilnya nilai-nilai karakter disiplin, kreatif,
rasa ingin tahu, dan gemar membaca. 4. Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
Guru sudah mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan cukup matang, diantaranya dengan perangkat rencana pelaksanaan pembelajaran,
pada kompetensi dasar ini, nilai karakter yang masuk antara lain: toleransi, bersahabat komunikatif, dan peduli lingkungan.
Pada kompetensi dasar ini di bedakan dalam tiga pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2012. Menurut hasil
observasi peneliti terhadap proses belajar mengajar pada kegiatan pendahuluan di kelas pada tanggal 15 Mei 2012, bahwa: Guru
menyampaikan tujuan semua pelajaran yang ingin di capai, diantaranya: 1 menyebutkan ciri-ciri kegiatan sosial budaya daerah kabupatenkota, atau
provinsi, 2 mengelompokkan kegiatan sosial dan kegiatan budaya di daerahnya, dan 3 menjelaskan akibat terjadinya bencana alam dan
pengaruhnya terhadap kegiatan masyarakat, guru memotivasi siswa belajar serta menjelaskan aturan yang dipakai dalam pembelajaran ini dimana
guru menggunakan model pembelajaran kooperatif “tipe jigsaw”. Menurut hasil observasi, pada kegiatan inti di kelas pada tanggal 15
Mei 2012, bahwa: Guru menyajikan informasi tentang mengenal permasalahan sosial di daerahnya, guru meminta siswa untuk membentuk
119
kelompok seperti yang sudah dijelaskan dan dikerjakan dengan tanggung jawab, guru membagikan materi ajar 1 kepada siswa, guru membimbing
kelompok asal dari masing-masing kelompok, kemudian dari kelompok asal ke kelompok ahli untuk menginformasikan pengetahuan tentang
materi ciri-ciri kegiatan sosial budaya daerah. Pada saat kelompok asal dan
kelompok ahli terlihat kerjasama yang baik komunikatif, pada saat
mengajukan pertanyaan atau menyangga terlihat ada beberapa siswa yang menghargai teman lain dengan cara menunggu temannya berhenti
berbicara kemudian baru memulai mengajukan pertanyaan atau
menyanggah toleransi, guru mengevaluasi hasil tentang materi yang
telah dipelajari melalui hasil dari tugas individu ataupun tugas kelompok, dan guru memberikan penghargaan kepada mereka yang unggul dalam
pembelajaran. Menurut hasil observasi, pada kegiatan penutup di kelas pada tanggal
15 Mei 2012, bahwa: Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang kegiatan sosial dan kegiatan budaya di daerah, guru
menyampaikan pesan moral kepada siswa supaya menjaga dan melestarikan tempat-tempat sosial dan tempat-tempat budaya yang ada di
lingkungan sekitar peduli lingkungan, serta menyampaikan rencana
kegiatan pada pertemuan berikutnya yaitu masih tetap materi yang sama dengan indikator pencapaian kompetensi yang berbeda.
120
Berikut ini hasil wawancara dengan guru PAI yang sekaligus menjadi observer setelah proses belajar mengajar selesai,
Pada pertemuan pertama KD mengenal permasalahan sosial di daerahnya, nilai-nilai karakter seperti, toleransi, bersahabat
komunikatif, dan peduli lingkungan sudah muncul dan ini menandakan guru sudah mampu mengintegrasikan nilai-nilai karakter
tersebut dalam pembelajaran.
Setelah pertemuan pertama selesai, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 17 Mei 2012. Menurut hasil observasi peneliti
terhadap proses belajar mengajar pada kegiatan pendahuluan di kelas pada tanggal 17 Mei 2012, bahwa: Guru menyampaikan tujuan semua pelajaran
yang ingin di capai, diantaranya: 1 menjelaskan manfaat kegiatan sosial didaerahnya, 2 menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan sosial budaya dalam
masyarakat, dan 3 menunjukkan tempat sosial dan budaya didaerahnya, guru memotivasi siswa belajar serta menjelaskan aturan yang dipakai
dalam pembelajaran ini dimana guru menggunakan model pembelajaran kooperatif “tipe jigsaw”.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan inti di kelas pada tanggal 17 Mei 2012, bahwa: Guru menyajikan informasi tentang manfaat, bentuk,
dan menunjukkan kegiatan sosial didaerahnya, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok seperti yang sudah dijelaskan dan dikerjakan
dengan tanggung jawab, guru membagikan materi ajar 2 kepada siswa, guru membimbing kelompok asal dari masing-masing kelompok,
121
kemudian dari kelompok asal ke kelompok ahli untuk menginformasikan pengetahuan tentang materi ciri-ciri kegiatan sosial budaya daerah. Pada
saat kelompok asal dan kelompok ahli terlihat kerjasama yang baik
komunikatif, pada saat mengajukan pertanyaan atau menyangga terlihat
ada beberapa siswa yang menghargai teman lain dengan cara menunggu temannya berhenti berbicara kemudian baru memulai mengajukan
pertanyaan atau menyanggah toleransi, guru mengevaluasi hasil tentang
materi yang telah dipelajari melalui hasil dari tugas individu ataupun tugas kelompok, dan guru memberikan penghargaan kepada mereka yang
unggul dalam pembelajaran. Menurut hasil observasi, pada kegiatan penutup di kelas pada tanggal
17 Mei 2012, bahwa: Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang kegiatan sosial
dan kegiatan budaya di daerah, guru menyampaikan pesan moral kepada siswa supaya menjaga dan
melestarikan tempat-tempat sosial dan tempat-tempat budaya yang ada di
lingkungan sekitar toleransi, serta menyampaikan rencana kegiatan pada
pertemuan berikutnya yaitu masih tetap materi yang sama dengan indikator pencapaian kompetensi yang berbeda.
Berikut ini hasil wawancara dengan guru PAI yang sekaligus menjadi observer setelah proses belajar mengajar selesai,
Pada pertemuan kedua KD mengenal permasalahan sosial di daerahnya, nilai-nilai karakter seperti, toleransi, bersahabat
komunikatif, dan peduli lingkungan sudah muncul dan ini
122
menandakan guru sudah mampu mengintegrasikan nilai-nilai karakter tersebut dalam pembelajaran.
Setelah pertemuan kedua selesai, pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 22 Mei 2012. Menurut hasil observasi peneliti terhadap
proses belajar mengajar pada kegiatan pendahuluan di kelas pada tanggal 22 Mei 2012, bahwa: Guru menyampaikan tujuan semua pelajaran yang
ingin di capai, diantaranya: 1 membedakan kegiatan sosial dan budaya untuk anak-anak dan orang tua, dan 2 menceritakan kegiatan sosial dan
budaya yang pernah dilihatnya di depan kelas atau kelompoknya, guru memotivasi siswa belajar serta menjelaskan aturan yang dipakai dalam
pembelajaran ini dimana guru menggunakan model pembelajaran kooperatif “tipe jigsaw”.
Menurut hasil observasi, pada kegiatan inti di kelas pada tanggal 22 Mei 2012, bahwa: Guru menyajikan informasi tentang membedakan
kegiatan sosial dan budaya untuk anak-anak dan orang tua serta menceritakan kegiatan sosial dan budaya yang pernah dilihatnya didepan
kelas atau kelompoknya, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok seperti yang sudah dijelaskan dan dikerjakan dengan tanggung jawab, guru
membagikan materi ajar 3 kepada siswa, guru membimbing kelompok asal dari masing-masing kelompok, kemudian dari kelompok asal ke kelompok
ahli untuk menginformasikan pengetahuan tentang materi ciri-ciri kegiatan sosial budaya daerah. Pada saat kelompok asal dan kelompok ahli terlihat
123
kerjasama yang baik komunikatif, pada saat mengajukan pertanyaan
atau menyangga terlihat ada beberapa siswa yang menghargai teman lain dengan cara menunggu temannya berhenti berbicara kemudian baru
memulai mengajukan pertanyaan atau menyanggah toleransi, guru
mengevaluasi hasil tentang materi yang telah dipelajari melalui hasil dari tugas individu ataupun tugas kelompok, dan guru memberikan
penghargaan kepada mereka yang unggul dalam pembelajaran. Menurut hasil observasi, pada kegiatan penutup di kelas pada tanggal
22 Mei 2012, bahwa: Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang membedakan kegiatan sosial dan budaya untuk anak-anak dan
orang tua serta menceritakan kegiatan sosial dan budaya yang pernah dilihatnya didepan kelas atau kelompoknya, guru menyampaikan pesan
moral kepada siswa supaya menjaga dan melestarikan tempat-tempat sosial dan tempat-tempat budaya yang ada di lingkungan sekitar
toleransi, serta menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu masih tetap materi yang sama dengan indikator pencapaian kompetensi yang berbeda.
Berikut ini hasil wawancara dengan guru PAI yang sekaligus menjadi observer setelah proses belajar mengajar selesai,
Pada pertemuan ketiga ini menampakkan hasil yang baik, dengan aktifnya pembelajaran dikelas, siswa banyak yang bertanya tentang
materi dan hasil diskusi kelas yang berjalan lancar dan menarik serta nilai-nilai karakter, seperti: toleransi, bersahabat komunikatif, dan
peduli lingkungan sudah dapat diintegrasikan oleh guru.
124
Hasil kesimpulan pada KD 2.4 mengenal permasalahan sosial di daerahnya, wujud pengintegrasiannya yaitu guru menyisipkan nilai-nilai
karakter ke dalam indikator pencapaian kompetensi pada saat ada kesempatan yang tepat, hasilnya nilai-nilai karakter toleransi, bersahabat
komunikatif, dan peduli lingkungan. Di Kelas IV hanya 7 nilai karakter yang dapat diintegrasikan. Standar
Kompetensi yaitu Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten kota dan provinsi, dengan
KD yang meliputi: 2.1 mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber
daya alam
dan potensi
lain di
daerahnya, wujud
pengintegrasiannya yaitu guru menyisipkan nilai-nilai karakter ke dalam indikator pencapaian kompetensi pada saat ada kesempatan yang tepat,
hasilnya nilai- nilai karakter kreatif, rasa ingin tahu, dan peduli lingkungan. 2.2 mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, wujud pengintegrasiannya yaitu guru menyisipkan nilai-nilai karakter ke dalam indikator pencapaian
kompetensi pada saat ada kesempatan yang tepat, hasilnya nilai-nilai karakter kreatif, rasa ingin tahu, dan bersahabat komunikatif. 2.3
Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya, wujud pengintegrasiannya yaitu guru
menyisipkan nilai-nilai karakter ke dalam indikator pencapaian kompetensi pada saat ada kesempatan yang tepat, hasilnya nilai-nilai
125
karakter disiplin, kreatif, rasa ingin tahu, dan gemar membaca. dan 2.4 mengenal permasalahan sosial di daerahnya, wujud pengintegrasiannya
yaitu guru menyisipkan nilai-nilai karakter ke dalam indikator pencapaian kompetensi pada saat ada kesempatan yang tepat, hasilnya nilai-nilai
toleransi, bersahabat komunikatif, dan peduli lingkungan.
D. Perilaku Atau Karakter Siswa
Perilaku atau karakter siswa sebelum pengembangan masih belum begitu nampak, ini dikarenakan belum adanya alat ukur yang tepat, seperti yang di
tuturkan oleh Kepala SDN 8 Karangharjo, Bapak Sugiharto, S.Pd 19 Maret 2012 sebagai berikut :
Perilakusikapkarakter dari masing-masing peserta didik tidaklah begitu jelas kalau diperhatikan, terkadang sikapnya sopan dan terkadang juga ada
kata-kata yang tidak pantas di ucapkan oleh siswa-siswi SD baik dalam proses belajar mengajar maupun di luar kelas, hal ini dikarenakan kurang
adanya alat ukur yang dibuat oleh guru dalam menilai para siswa-siswinya.
Perilaku atau karakter siswa setelah hasil pengembangan di peroleh dari hasil observasi peneliti pada saat proses belajar mengajar khususnya pada
siswa kelas IV semester genap dua tahun ajaran 20112012 di SDN 8 Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi
adalah mencakup 1 standar kompetensi, 4 kompetensi dasar dan 41 indikator
pencapaian kompetensi dengan jumlah 12 kali tatap muka.