39
Gambar 2.8. Pengaruh resistensi insulin terhadap metabolisme lipoprotein serum HDL, LDL, Trigliserida. Diambil dari Kolovou et al.
32
40
2.2.5. Kriteria Dislipidemia
Klasifikasi kadar lipid LDL, HDL, Kolesterol total, dan Trigliserida dalam tubuh mgdL berdasarkan ATP III National
Cholesterol Education Program:
33
Tabel 2.14. Klasifikasi profil lipid berdasarkan ATP III National Cholesterol
Educatio Program NCEP.
33
Profil Lipid Interpretasi
Kolesterol total 200
Optimal 200-239
Batas atas ≥ 240
Tinggi Kolesterol LDL
100 Optimal
100-129 Mendekati optimal
130-159 Batas atas
160-189 Tinggi
≥ 190 Sangat Tinggi
Kolesterol HDL 40
Rendah ≥ 60
Tinggi Trigliserida
150 Optimal
150-199 Batas atas
200-499 Tinggi
≥ 500 Sangat Tinggi
2.2.6. Tatalaksana
Penatalaksanaan pasien dengan dislipidemia selain dengan obat- obatan intervensi gaya hidup juga diperlukan, karena penyebab utama dari
dislipidemia yaitu resistensi insulin yang dapat disebabkan karena sindroma metabolik, obesitas, DM tipe 2, dan penyebab lainnya.
6,33
41
2.2.6.1. Intervensi Gaya Hidup
Pada pasien dengan dislipidemia, terapi intervensi gaya hidup merupakan lini pertama yang termasuk diantaranya aktivitas
fisik, kebiasaan pasien, dan terapi nutrisi.
34,35
Aktivitas fisik Aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dengan aktivitas
menengah 4-6 kali setiap minggunya. Berat badan optimal dan lingkar pinggang
Direkomendasikan untuk menurunkan berat badan hingga IMT 25 kgm
2
, dan lingkar perut 94 cm pada pria dan 80 cm pada wanita.
Kebiasaan merokok Rokok dapat berpengaruh langsung terhadap rasio
kolesterol LDL dan HDL, pada beberapa studi dibuktikan bahwa berhenti merokok memiliki efek yang signifikan
dalam peningkatan kadar kolesterol HDL. Terapi nutrisi
o Konsumsi buah dan sayur ditingkatkan ≥5 porsi per
hari o
Konsumsi gandum utuh ditingkatkan ≥6 porsi perhari
o Konsumsi lemak mono- dan polyunsaturated,
termasuk asam lemak omega-3 o
Menurunkan konsumsi karbohidrat sederhana dan olahan
o Dan turunkan konsumsi lemak tersaturasi dan lemak
trans
42
2.2.6.2. Obat
Pengobatan dislipidemia dengan farmakoterapi juga mungkin dibutuhkan, tetapi farmakoterapi tidak berjalan sendiri
melainkan didukung oleh perubahan gaya hidup seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
35
Tabel 2.15. Golongan, Jenis, Efek samping, dan kontraindikasi obat dislipidemia diambil dari ATP III national cholesterol education program.
33
2.2.7. Hubungan Dislipidemia dengan PPHNA
Prevalensi dislipidemia yang terjadi bersamaan dengan PPHNA dilaporkan ada sekitar 20-80 kasus secara keseluruhan pada
hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia dan atau bahkan keduanya. Kondisi perlemakan pada hati menggambarkan bagaimana keseimbangan
fluks asam lemak bebas yang dihasilkan dari lipolisis, de novo lipogenesis dan sekresi VLDL, hal ini dapat menyebabkan kejenuhan terhadap proses
oksidasi asam lemak dan sekresi VLDL sehingga pada akhirnya trigliserida akan terakumulasi dalam hati.
36
43
Gambar 2.9. Hubungan antara resistensi insulin dengan peningkatan kadar asam lemak bebas dan proses akumulasi TG di hati serta hubungan
akumulasi lipid dengan pelepasan stres oksidatif dan peroksidasi lipid, yang dapat meningkatkan risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskular.
36
Kadar asam lemak bebas yang berlebihan ditambah dengan hyperlipidemia posprandial memiliki peran yang berbahaya terhadap
pembuluh darah. Baik secara langsung ataupun tidak langsung kadar lipid dapat infiltrasi langsung terhadap dinding pembuluh darah yang
mengalami peningkatan permeabilitas, ataupun scara tidak langsung dapat meningkatkan produk dari proses lipolisis seperti asam lemak bebas dan
lysolecithin yang dapat mengaktivasi jalur proinflmasi di sel endotel. Penelitian belakangan ini membuktikan bahwa PPHNA sangat
berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
36,37
4 4
2.3. K e
ran gk
a Teor i
Hiperinsulinemia Lipolisis jaringan
adiposa Asam Lemak
penurunan MTTP dan APO B De novo lipogenesis
TG Hepar
Influks Efluks
Deposisi Lipid di Hati
TG Serum LDL-R
VLDL kaya TG CETP
Paruh waktu Cholesteryl Ester
HDL kaya TG
Mudah Terhidrolisis HDL
Small Dense LDL
Dislipdemia LDL
Kejenuhan Proses oksidasi Asam lemak bebas dan sekresi
VLDL PHNA
45
2.4. Kerangka Konsep
Resistensi Insulin
Dyslipidemia
Hati normal Lipid Intrahepatik
PHNA
46
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian di laksanakan secara observasional dengan pendekatan potong lintang cross sectional deskriptif yang bertujunan untuk mengetahui gambaran
penyakit perlemakan hati non-alkoholik dengan faktor risiko dislipidemiaa.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Fatmawati dan waktu pelaksanaan dilakukan mulai dari bulan April 2015 hingga bulan
Agustus 2015.
3.3. Populasi dan Subjek Penelitian
3.3.1. Populasi Target
Populasi target penelitian ini adalah pasien terdiagnosa PPHNA dengan riwayat dislipidemia yang diketahui sebelum dan setelah
didiagnosa PPHNA.
3.3.2. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau penelitian ini adalah semua rekam medis pasien terdiagnosa penyakit perlemakan hati non-alkoholik pada pasien
yang dirawat inap ataupun rawat jalan mulai dari bulan Januari 2013 hingga Desember 2014. Untuk sampel yang diambil adalah rekam medis
yang memenuhi kriteria inklusi yang sudah ditentukan.
3.3.3. Teknik Pemilihan Sampel
Pemilihan sampel menggunakan cara Total Sampling rekam medis pasien yang terdiagnosis penyakit perlemakan hati non-alkoholik dengan
gangguan metabolik dislipidemia dimulai dari bulan Januari 2013 hingga Desember 2014 yang sesuai dengan kriteria inklusi.
47
3.3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Subjek Penelitian
Kriteria Inklusi: Pasien berusia 17 tahun
Pasien terdiagnosa penyakit perlemakan hati non-alkoholik. Memiliki riwayat dislipidemia.
Kriteria rekam medis
o Terdiagnosa PPHNA pertama kali pada tahun 2013 hingga
2014. o
Terdapat riwayat dislipidemia saat sesudah terdiagnosa maupun sebelum terdiagnosa PPHNA sebelumnya. Dilihat dari profil
lipid lengkap Kriteria Eksklusi:
Pasien anak usia 17 tahun. Rekam medis yang tidak tertera diagnosa PPHNA
Data hasil laboratorium profil lipid kolesterol total, TG,
kolesterol HDL, kolesterol LDL tidak lengkap. Pasien yang tidak memenuhi kriteria dislipidemia