51 4
Umur Usia pasien saat terdiagnosa
PPHNA pertama
kali, dikategorikan
berdasarkan kelompok usia
17-27 27-37
37-47 47-57
57-67 67-77
77 Rekam
Medis Baca
Numerik dan
Kategorik
5 Jenis
Kelamin Jenis kelamin yang tercantum
dalam rekam medis pasien Rekam
Medis Baca
Kategorik
6 Riwayat
Pekerjaan Riwayat
pekerjaan pasien
diantaranya sebagai
PNSABRI, Karyawan swasta, wiraswasta, petani, pedagang,
pensiunan, lain-lain atau tidak bekerja.
Rekam Medis
Baca Kategorik
7 Tingkat
Pendidikan Jenjang pendidikan pasien
terdiri dari tidak sekolah, tidak tamat SD, Tamat SD, Tamat
SMP, Tamat
SMA, dan
Perguruan Tinggi. Rekam
Medis Baca
Kategorik
52
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
4.1. Gambaran Pasien Penyakit Perlemakan Hati Non-Alkoholik dengan Faktor Resiko Dislipidemia di RSUP Fatmawati Tahun 2013-2014
Data yang didapatkan sejumlah total 70 rekam medis. Total pasien perlemakan hati dengan riwayat dislipidemia adalah 47 dari 70 pasien yang
didiagnosa penyakit perlemakan hati non-alkoholik. Presentase pasien perlemakan hati dengan dislipidemi adalah 67.14 dari keseluruhan pasien
perlemakan hati di RSUP Fatmawati periode 2013-2014. Dengan proporsi kejadian tahun 2014 lebih tinggi 2 yakni 23 kasus pada tahun 2013 dan 24
kasus pada tahun 2014. Tetapi karena 4 rekam medis memiliki data yang tidak lengkap maka dalam proses pengolahan data selanjutnya hanya 43
pasien yang diikut sertakan. Angulo dkk 2002 menyatakan prevalensi PPHNA pada pasien dengan
dislipidemi berkisar diantara 20-90.
38
Gabriella, 2012 di Semarang dalam penelitiannya didapatkan prevalensi PPHNA pada pasien dengan
dislipidemia adalah 80.6.
11
Peningkatan atau kelainan profil berhubungan dengan proses pathogenesis dari PPHNA itu sendiri, distribusi lipid yang
tidak seimbang seperti peningkatan kadar TG dan penurunan kolesterol-HDL menyebabkan proses influks lipid ke hepar lebih tinggi dibandingkan efluks
karena itu terjadi kejenuhan proses oksidasi asam lemak dan pelepasan VLDL dan akan mengakumulasikan lipid yang berlebih pada hepar.
53
4.2. Gambaran Profil Lipid Subjek Penelitian
Tabel 4.1. Gambaran Profil Lipid Pasien Penyakit Perlemakan Hati Non-Alkoholik dengan Faktor Resiko Dislipidemia di
RSUP Fatmawati Tahun 2013-2014.
Variable Jumlah N=43
Presentase 1.
Kolesterol Total 200
28 65.1
200-239 9
20.9 =240
6 14.0
2. Kolesterol-LDL
130 14
32.6 100-129
13 30.2
130-159 9
20.9 160-189
6 14.0
=190 1
2.3 3.
Trigliserida 150
20 46.5
150-199 15
34.9 200-499
7 16.3
500 1
2.3 4.
Kolesterol-HDL =40
27 62.8
40 16
37.2 Dari tabel 4.1. dapat dilihat gambaran profil lipid berdasarkan
kriteria NCEP ATP III dari subjek penelitian dimulai dari yang terbanyak adalah pasien dengan kadar kolesterol-HDL kurang dari sama dengan
40mgdl yaitu 62.8 diikuti dengan TG lebih dari sama dengan 150mgdl 53.5, kolesterol-LDL lebih dari sama dengan 130mgdl 37.2 dan
kolesterol total lebih dari sama dengan 200mgdl 34.9.
54 Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahaling
dkk, 2013 di India pada 70 orang yang didiagnosa PPHNA dengan USG, bahwa kelainan profil lipid tersering adalah TG dan HDL, dengan kelainan
TG 67.14, kolesterol-HDL 62.85, Kolesterol total 45.71, dan kolesterol-LDL 34.28.
39
Fan JG dkk, 2005 di Shanghai dan penelitian yang dilakukan oleh Zhou YJ dkk, 2007 di Provinsi Guangdong Cina
didapatkan kadar profil lipid yang mengalami kelainan tersering adalahTG dan HDL.
40, 41
Menurut Gaggini M dkk, 2013, kadar adiponektin berkebalikan dengan kadar trigliserida, sebanding dengan kadar kolesterol-HDL dan
ukuran molekul kolesterol-LDL. Fungsi dari adiponektin tersebut salah satunya adalah untuk mengoksidasi asam lemak di hepar dan otot sehingga
dapat mencegah akumulasi lipid di hepar, jika terjadi penurunan kadar adiponektin maka proses diatas tidak dilakukan dan akhirnya akan
meningkatkan proses akumulasi lipid di hepar. Dan pada pasien PPHNA kadar adiponektin menurun dibandingkan dengan subjek normal.
36
Patogenesis berkaitan dengan kelainan profil lipid masih belum dipahami sepenuhnya. Dari data diatas dapat dilihat tidak jauh perbedaan
antara pola yang terjadi di Negara lain seperti India, China, dengan pola yang terdapat di RSUP Fatmawati. Kemungkinan pola tersebut memang
salah satu faktor risiko dari PPHNA tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
4.3. Gambaran Karakteristik Demografi Subjek Penelitian
Subjek penelitian penyakit perlemakan hati non-alkoholik sangat beragam, karakteristik yang akan dibahas dalam laporan penelitian ini adalah sebagai
berikut: usia, jenis kelamin, riwayat pekerjaan dan tingkat pendidikan.
55
4.3.1. Gambaran Usia dan Jenis Kelamin Subjek Penelitian Tabel 4.2. Gambaran Pasien Penyakit Perlemakan Hati Non-
Alkoholik dengan Faktor Resiko Dislipidemia di RSUP Fatmawati Tahun 2013-2014 Berdasarkan Kelompok Umur
Kelompok Umur Jumlah N=43
Presentase 17-27
1 2.3
27-37 2
4.7 37-47
2 4.7
47-57 17
39.5 57-67
11 25.6
67-77 10
23.3 77
Dari hasil pengambilan data didapatkan angka tertinggi kejadian PPHNA adalah pada usia menengah yaitu dalam range lebih dari 47-57
tahun dimana terdapat 39.5 dari keseluruhan kasus PPHNA dengan dislipidemia di RSUP Fatmawati pada periode 2013-2014.
Angka tersebut sesuai dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa PPHNA sering terjadi pada usia pertengahan dan hal ini juga
merupakan faktor risiko daripada PPHNA sendiri seiring dengan penambahan usia risiko untuk terkena PPHNA juga lebih tinggi
meningkat. Williams CD dkk 2011, di Amerika pada beberapa etnik yang berbeda kaukasia, Hispanic, amerika-afrika, dll rata-rata usia pasien
yang terdiagnosa PPHNA berada dalam range 49-62 tahun.
42
Kate H dkk, 2014, pada penelitiannya di Inggris menunjukkan usia tersering untuk
PPHNA ada dalam range 40-66 tahun.
43
Dari data diatas dapat dilihat jika kejadian PPHNA terbanyak di usia pertengahan dan tidak jauh berbeda dengan penelitian-penelitian
lainnya antara yang dilakukan di Amerika, Inggris, dan Indonesia, kemungkinan kejadian PPHNA sesuai dengan teori dimana pertambahan
usia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya PPHNA.