UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
wadah.  Menurut Patel, B., V, Modi., K, Patel., M, Patel. 2012, faktor lain yang dapat mempengaruhi perolehan kembali mikropartikel adalah konsentrasi polimer
dan kecepatan pengadukan. Tabel 4.1
. Efek Variabel Konsentrasi Surfaktan pada Mikropartikel Diltiazem Hidroklorida
Kode Formula Konsentrasi Surfaktan
Perolehan Kembali
F1 0,8
77,81 F2
1 57,51
4.2. Ukuran Mikropartikel
Banyak  metode  yang  tersedia  untuk  menentukan  ukuran  partikel, diantaranya  metode  pengayakan,  mikroskop,  sedimentasi,  penentuan  volume
partikel coulter counter, dan penyebaran sinar laser Aulton, M.E., 2002. Tidak ada  satu  pun  cara  pengukuran  yang  benar-benar  merupakan    metode  langsung.
Walaupun dengan mikroskop dapat dilihat gambaran partikel yang sesungguhnya, namun  hasil  yang  didapat  kemungkinan  besar  tidak  lebih  langsung  daripada
menggunakan  metode  lain  karena  hanya  dua  dari  tiga  dimensi  partikel  yang biasanya  terlihat  Martin,  A.,  J,  Swarbrick.,  A,  Cammarata.,  2008.  Metode
mikroskop  dibagi  menjadi  tiga,  yaitu  mikroskop  cahaya,  scanning  electron microscopy  dan    transmission  electron  microscopy  Aulton,  M.E.,  2002.  Pada
penelitian  ini  metode  yang  digunakan  adalah  metode  mikroskop  optik.  Menurut Aulton  M.E  2008,  jumlah  partikel  yang  harus  dihitung  adalah  300  sampai
dengan 500 partikel agar didapatkan suatu perkiraan yang baik.
Tabel 4.2. Efek Variabel Konsentrasi Surfaktan pada Ukuran Mikropartikel.
Kode Formula
Rentang Ukuran Mikropartikel µm
Modus Ukuran Mikropartikel µm
F1 0,680-159,740
1-10 F2
0,340-117,674 1-10
Rentang ukuran mikropartikel pada F1 dan F2 berturut-turut adalah 0,680- 159,740 µm dan  0,340-117,674 µm. Penyebab kecilnya ukuran mikropartikel  ini
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
salah  satunya  karena  tingginya  kecepatan  pengadukan.  Kecepatan  pengadukan yang  digunakan  pada  pembuatan  mikropartikel  diltiazem  hidroklorida  ini  adalah
8000  rpm.  Penentuan  penggunaan  kecepatan  pengadukan  sebesar  8000  rpm adalah  hasil  dari  optimasi  metode.  Tingginya  kecepatan  pengadukan  dapat
menurunkan  ukuran  mikropartikel  karena  kecepatan  tinggi  dapat  mencegah koalesen  droplet  dalam  fase  kontinyu  Jelvehgar,  M.,  S,  Dastmalch.,  Derafshi.
2010. Formula  dengan  konsentrasi  surfaktan  lebih  besar  F2  memiliki  ukuran
lebih  kecil.  Apabila  dianalisa  dari  segi  jumlah  mikropartikel  yang  terbentuk, ukuran  dominan  pada  kedua  formula  adalah  1-10  µm.  Distribusi  ukuran
mikropartikel  pada  kedua  formula  dapat  dilihat  pada  tabel  4.3  dan  tabel  4.4. Jumlah  mikropartikel  dengan  ukuran  1-10  µm  pada  F2  lebih  banyak  dihasilkan
daripada  F1.  Hal  ini  menunjukan  bahwa  peningkatan  konsentrasi  surfaktan menyebabkan  penurunan  ukuran  mikropartikel  dan  peningkatan  jumlah
mikropartikel dengan ukuran 1-10 µm. Pada penelitian yang dilakukan Patel, B., V, Modi., K, Patel., M, Patel. 2012 disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi
surfaktan menyebabkan penurunan energi antarmuka kedua fase fase air dan fase minyak  sehingga  menyebabkan  penurunan  ukuran  partikel.  Adapun  faktor  lain
penyebab  penurunan  ukuran  mikropartikel  adalah  adanya  peningkatan  kecepatan pengadukan  dan  penurunan  konsentrasi  polimer.  Pada  pembuatan  mikropartikel
ini  kecepatan  pengadukan  yang  digunakan  sebesar  8000  rpm.  Penentuan penggunaan  kecepatan  pengadukan  ini  berdasarkan  hasil  optimasi  metode.
Kecepatn  pengadukan  yang  digunakan  ini  cukup  tinggi  sehingga  dimungkinkan dengan  tingginya  kecepatan  pengadukan  ini  maka  dapat  dihasilkan  ukuran
mikropartikel yang lebih kecil.