Formulasi Mikropartikel Perolehan Kembali
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.4. Distribusi Ukuran Mikropartikel F2
Rentang Ukuran
µm Diameter
Rata- Rata µm
Jumlah Mikropartikel
buah Jumlah
Partikel Volume
Mikropartikel µm
3
Volume Mikropartikel
1 1
12 3,2
6,28 0,00
1-5 3
299 79,5
4224,87 0,25
6-10 8
29 7,7
7770,45 0,46
11-15 13
6 1,6
6898,58 0,41
16-20 18
7 1,9
21364,56 1,28
21-25 23
5 1,3
31836,98 1,90
26-30 28
0,00 0,00
31-35 33
1 00,3
18807,03 1,12
36-40 38
1 00,3
28716,35 1,72
41-45 43
2 00,5
83217,33 4,97
46-50 48
1 00,3
57876,48 3,46
51-55 53
1 00,3
77912,30 4,66
56-60 58
2 00,5
204217,23 12,20
60 60
10 2,7
1130400,00 67,56
Gambar 4.2 .Diagram Distribusi Frekuensi Mikropartikel F2
Persen volume menunjukan efisiensi metode untuk menghasilkan mikropartikel dengan ukuran sesuai target yang ingin dicapai. Persen volume
mikropartikel dengan ukuran 1-10 µm pada F1 dan F2 berturut-turut adalah 0,14 dan 0,71. Hal ini menunjukan bahwa nilai persen volume untuk ukuran
mikropartikel dengan ukuran 1-10 µm cukup kecil, dengan kata lain bahan baku
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang digunakan dalam pembuatan mikropartikel menggunakan metode ini lebih banyak menghasilkan mikropartikel dengan ukuran lebih dari 10 µm.