1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Expect ed
Cum Prob
Dependent Variable: Lingkungan_Kerja Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Gambar 4.4. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua
Berdasarkan pada Gambar 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai
residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model regresi hipotesis kedua tersebut memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal
ini menyebabkan koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.36. Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Kedua
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF
1 Constant Sarana
X
1
.667 1.498
Prasarana X
2
.667 1.498
a Dependent Variable: Lingkungan_Kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan pada Tabel 4.36 di atas diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor VIF untuk setiap lebih kecil dari 10 VIF 10. Dengan demikian
persamaan regresi berganda hipotesis pertama terbebas dari asumsi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
2 1
-1 -2
-3
Regression Standardized Predicted Value
4 2
-2 -4
R e
gre ssion Studentiz
e d Residual
Dependent Variable: Lingkungan_Kerja Scatterplot
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Gambar 4.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pada Gambar 4.5 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa persamaan regresi berganda hipotesis kedua terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
4.1.5.2. Hasil regresi berganda hipotesis kedua Pengujian hipotesis kedua menyatakan bahwa sarana dan prasarana
berpengaruh terhadap lingkungan kerja Kanreg VI BKN Medan.
Tabel 4.37. Hasil Uji Koefisien Regresi Berganda Hipotesis Kedua
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant 6.306 1.676
Sarana X
1
.668 .148
.406 Prasarana
X
2
.904 .213
.382 a Dependent Variable: Lingkungan_Kerja
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan pada Tabel 4.37 di atas, maka persamaan regresi berganda dalam penelitian adalah:
Ŷ = 6,306 + 0,668 X
1
+ 0,904 X
2
Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana memiliki kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan kerja Kanreg VI BKN Medan. sarana
dan prasarana mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontribusinya terhadap lingkungan kerja Kanreg VI BKN. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan
kerja Kanreg VI BKN Medan dapat dipengaruhi oleh sarana dan prasarana.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5.3. Koefisien determinasi R-Square Nilai koefisien determinasi R
2
dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel sarana dan prasarana terhadap lingkungan kerja Kanreg VI BKN
Medan.
Tabel 4.38. Nilai Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua
Model R R Square
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .700a .490 .479
1.82908 a Predictors: Constant, Prasarana, Sarana
b Dependent Variable: Lingkungan_Kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.38 diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,490. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sarana dan prasarana memiliki kemampuan
menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel lingkungan kerja Kanreg VI BKN Medan sebesar 49,0. Sedangkan sisanya sebesar 51,0 merupakan pengaruh dari variabel
bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.1.5.4. Uji serempak hipotesis kedua
Hasil pengujian hipotesis kedua secara serempak dapat dilihat pada Tabel 4.39 sebagai berikut:
Tabel 4.39. Hasil Uji F Hipotesis Kedua
Model Sum of Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
301.643 2 150.822
45.081 .000a
Residual 314.481 94
3.346
Total 616.124 96
a Predictors: Constant, Prasarana, Sarana b Dependent Variable: Lingkungan_Kerja
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.39 di atas diperoleh bahwa nilai F
hitung
45,081 lebih besar dibandingkan dengan nilai F
tabel
3,09, dan sig. α 0,000
a
lebih kecil dari α
5 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil penelitian menolak H dan
menerima H
1
. Dengan demikian secara serempak sarana dan prasarana berpengaruh terhadap lingkungan kerja Kanreg VI BKN Medan, dengan tingkat pengaruh yang
sangat signifikan. 4.1.5.5. Uji parsial hipotesis kedua
Hasil pengujian hipotesis kedua secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.40 berikut:
Tabel 4.40. Hasil Uji Parsial Hipotesis Kedua
Model t Sig.
1 Constant 3.763 .000
Sarana X
1
4.502 .000 Prasarana X
2
4.234 .000 a Dependent Variable: Lingkungan_Kerja
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.40 di atas diperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Nilai t
hitung
untuk variabel sarana 4,502 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
1,99, atau nilai sig. t untuk variabel sarana 0,000 lebih kecil dari alpha 0,025.
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H dan menerima H
1
untuk variabel sarana. Dengan demikian, secara parsial sarana berpengaruh signifikan
terhadap lingkungan kerja Kanreg VI BKN Medan.
Universitas Sumatera Utara
2. Nilai t
hitung
untuk variabel prasarana 4,234 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
1,99, atau nilai sig. t untuk variabel prasarana 0,000 lebih kecil dari alpha 0,025.
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H dan menerima H
1
untuk variabel prasarana. Dengan demikian, secara parsial prasarana berpengaruh
signifikan terhadap lingkungan kerja Kanreg VI BKN Medan. Secara parsial variabel sarana berpengaruh lebih dominan daripada variabel
prasarana. Artinya, variabel sarana lebih berperan dalam menentukan lingkungan kerja Kanreg VI BKN Medan dibandingkan dengan variabel prasarana.
4.2. Pembahasan