Prosedur Penelitian Pengolahan Data

4.5. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dapat dilihat melalui blok diagram pada Gambar 4.2. Pengolahan Data - Pemeriksaan Kestasioneran Data - Pengidentifikasi Model - Pengestimasian Parameter Model - Pengujian Model - Penggunaan Model untuk Peramalan - Perhitungan Tingkat Kesalahan Peramalan Analisis Pemecahan Masalah Rumusan Permasalahan dan Penetapan Tujuan Penelitian Studi pendahuluan - Pengamatan awal observasi Studi kepustakaan - Teori, Literatur Pengumpulan Data - Data Sekunder Kesimpulan dan Saran Gambar 4.2. Blok Diagram Prosedur Penelitian

4.6. Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Box Jenkins untun meramalkan jumlah penjualan produk untuk beberapa tahun ke depan. Pengolahan data disesuaikan dengan langkah-langkah peramalan dengan metode Box Jenkins, yaitu: 5. Pemeriksaan Kestasioneran Data 6. Pengidentifikasian Model 7. Pengestimasian Parameter Model 8. Pengujian Model 9. Penggunaan Model untuk Peramalan Peramalan dengan menggunakan ARIMA dilakukan melalui lima tahap, yaitu tahap pemeriksaan kestasioneran data, pengidentifikasian model, pengestimasian parameter model, pengestimasian parameter model, pengujian model, dan penggunaan model untuk peramalan. Pada tahap satu data runtut waktu harus diperiksa kestasionerannya apakah rata-rata dan variansinya konstan, homogen dari waktu ke waktu karena data yang dianalisis pada ARIMA adalah data yang stasioner. Pemeriksaan itu dilakukan berdasarkan analisis autokorelasi dan autokorelasi parsial atas datanya. Jika datanya telah statsioner, kemudian dilanjutkan ke tahap kedua. Bila datanya belum stasioner, maka datanya dapat ditransformasi dengan metode tertentu hingga menjadi stasioner. Pada tahap kedua, model untuk data yang telah stasioner diidentifikasi berdasarkan hasil analisis autokorelasi dan analisis autokorelasi parsial atas data yang stasioner atau yang telah distasionerkan tersebut. Jadi, data yang dianalisis autokorelasi dan autokorelasi parsialnya mungkin saja berupa data yang asli atau data yang telah Universitas Sumatera Utara ditransformasikan sehingga menjadi stasioner. Dari pengidentifikasian itu, mungkin dihasilkan model datanya berupa AR autoregressive, I integrated, MA moving average atau kombinasi dari dua ARI, IMA, ARMA, atau tiga ARIMA komponen model tersebut. Setelah model datanya diidentifikasi, pengestimasian terhadap parameter modelnya dilakukan. Parameter model AR diestimasi dengan analisis regresi, yaitu dengan pendekatan kuadrat terkecil yang linier. Bila modelnya mencakup MA, walaupun modelnya ditulis dalam bentuk linear, tetapi cara menghitung parameternya dilakukan dengan cara tertentu yang berbeda dari analisis regresi linier dengan kuadrat terkecil tersebut. Caranya bemacam-macam, tetapi yang lazim diguakan adalah metode nonlinier, dan biasanya dilakukan melalui dua tahap, yaitu estimasi awal dan tahap estimasi lanjutan hingga dihasilkan estimasi akhir atas parameternya Perhitungan dalam pengestimasian parameter akhir itu terhitung sangat kompleks dan biasanya dilakukan dengan bantuan program komputer. Tahap pengujian model dilakukan untuk mengetahui apakah model sudah tepat atau belum. Pengujian lazim dilakukan melalui residu modelnya. Blok diagram pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara Data Historis Penjualan Pemeriksaan Kestasioneran secara Manual Pemeriksaan Kestasioneran Variansi dengan Box Cox Plot Stasioner? Transformasi Data Tidak Pemeriksaan Kestasioneran Mean dengan Grafik Autokorelasi dan Autokorelasi Parsial Ya Stasioner? Differencing Tidak Ya Pengidentifikasi Model Pengestimasian Parameter Model Uji t Uji Independensi Residual Uji Normalitas Residual Salah satu tidak lulus? Identifikasi Lagi Ya Tidak Penggunaan Model untuk Peramalan Data Hasil Peramalan Tingkat Kesalahan Peramalan Gambar 4.3. Blok Diagram Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara

4.7. Analisis Data