39
sekutu kaum Borjuis Kapitalis sebagaimana yang dikatakan oleh Plekhanovuntuk menjatuhkan feodalisme di Rusia. Sebab Kaum proletar tak boleh bergantung
pada Revolusi Borjuis untuk mencapai revolusi sosial dan tak juga harus menunggu revolusi itu terlaksana, akan tetapi kaum proletar harus menciptakan
Revolusi Sosialisnya sendiri. Sebelum dampak kapitalisme itu berkembang semakin burukmenuju tahap yang lebih tinggi yaitu imperialisme dan Lenin
berpikir lebih baik mencegah hal itu terjadi maka dengan adanya revolusi sosialis secepatnya, kaum proletar takperlu menunggu kapitalisme itu hancur terlebih
dahulu sebagaimana yang dikatakan oleh Marx bahwa
36
Kelas-kelas ini mengalami perkembangan sesuai dengan tingkatan khusus dari perkembangan masyarakat yang sejalan perubahan waktu. Namun suatu
masyarakat pasti mengalami perubahan sesuai dengan hukum dialektika yang dikatakan oleh Karl Marx bahwa segala sesuatu bergerak, segala sesuatu sealu
berkontradiksi, segala sesuatu selalu mengalami perubahan dari kuantitas ke kualitas dan segala sesuatu mengalami nagasi dari nagasi.
, Hukum-hukum objektif perkembangan masyarakat, kapitalisme bagaimana pun juga akan hancur dan
sosialisme akan tiba. Dengan demikian ambruknya kapitalisme dan datangnya revolusi sosial tinggal ditunggu saatnya tiba.
37
2. Kaum Proletar-Petani kecil sebagai pilar Revolusi Sosialis
Perkembangan kapitalisme yang ditandai dengan lahirya industri besar memberikan dasar yang kuat tentang kemunculan proletar. Kaum proletar inilah
yang menjadi musuh dari borjuasi, dimana hanya kaum proletarlah yang mampu memimpin dari seluruh masa pekerja yang terdiri dari kelas tengah rendahan, tuan
pabrik kecil, tuan toko, tukang, dan sebagainya. Kesemuanya ini yang nantinya bersatu menjadi kaum proletariat untuk melawan borjuis yang tengah
berkembang. Dengan melihat keadaan Rusiauntuk pertama sekali sekitar tahun 1890 terjadi pemogokan-pemogokan massa secara terorganisasikan yang bukan
36
Franz Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999, hal. 219
37
Saiful Arif dan Eko Prasetyo, Lenin: Revolusi Oktober 1917, Jakarat: Resist Book, 2004, hal. xvii
Universitas Sumatera Utara
40
ditujukan untuk tuntutan politik tetapi untuk memperbaiki keadaan para pekerja yang sangat jelek itu yang bekerja dua belas jam perhari. Perkembangan ini telah
menyebabkan gerakan Revolusioner Rusia merubah pusat perhatian mereka dari petani-petani kepada pekerja-pekerja industri dan Lenin ikut berpartisipasi dalam
mengorganisir aksi pemogokan.
38
Marx dalam Manifesto Komunisnya menyatakan bahwa kelas tadi petani kecilborjuasi tidaklah revolusioner namun konservatif. Akan tetapi jika suatu
saat mereka revolusioner, mereka akan bersikap demikian hanya bila keadaan mereka terancam dan haknya dirampas, maka mereka pindah menjadi kaum
proletar untuk menyelamatkan hidup mereka sebagai golongan dari kelas menengah kecil agar terhindar dari kemusnahan akibat dari persaingan dalam
sistem kapitalis. Artinya bahwa Marx menganggap para kelas tersebut sebagai kekuatan konservatif. Jadi kelas ini tidak benar-benar membela kepentingannya
sekarang untuk mereka revolusioner, tetapi dimasa datang kelas ini akan meninggalkan pendiriannya. Hal ini tampak sejalan dengan Plekhanov yang
menganggap kaum proletar sebagai satu-satunya kelas revolusioner dalam analisis kelas atau tidak sama sekali. Namun, dalam hal ini Lenin memiliki perbedaan baik
dengan Marx, Plekhanov maupun dengankaum Populis. Bagaimanapun juga Lenin adalah orang yang selalu mempertimbangkan akan kondisi realitas di Rusia,
ia menyadari bahwa untuk melakukan revolusi sosialis di Rusia tidaklah mungkin dan sulit terwujud karena kekuatan kaum proletar masih terlalu minim.
Belajardari peristiwa revolusi yang terjadi tahun 1905merupakan sebuah revolusi petani yang radikal dimana petani ternyata memiliki kekuatan yang kerap selama
ini dianggap tidak mempunyai peran yang signifikan oleh Plekhanov. Dimana pada tahun tersebut mereka para patani sangat mengalami
penderitaan ekonomi dan karena itu dengan tindakan langsung mereka bersedia membagi-bagi tanah yang mereka anggap sebagai hak mereka. Mereka menuntut
pengurangan sewa dan hak milik atas tanah bagi yang mengerjakannya. Tahun
38
Jean, Bruhat, Sejarah Sovjet Rusia, Jakarta: Kebangsaan Pustaka Rakyat N.V 1954, hal. 9
Universitas Sumatera Utara
41
1905 nantinya menjadi bukti timbulnya organisasi-organisasi petani yang meluas keseluruh negara untuk pertama kalinya, tetapi politik kekerasan yang dilakukan
oleh petani-petani ini telah pula memperkuat suatu gerakan reaksioner dikalangan sementara tuan-tuan tanah. Karena itu daerah luar kota juga diliputi oleh agitasi
kekacauan.
39
Hal diatas membuktikan bahwa Plekhanov terlalu menganggap kaum petani tidak memiliki kekuatan revolusioner yang akan membantu revolusi sosial.
Berbeda dengan Lenin, ia justru menjadikan kekuatan petani kecil dan buruh sebagai kekuatan baru yang akan membantu jalannya revolusi sosial.Petani dan
Buruh harus dikoordinasikan untuk melawan penindasan kelas atas borjuis- kaptalis. Jika Marx memandang bahwa revolusi yang terjadi di Eropa Barat
hanya dilakukan oleh buruh yang tersisih akibat industri berbeda halnya dengan Lenin yang menilai tidak hanya buruh dipabrik tetapi juga petani disawah yang
ditindas oleh kaum pemodal untuk menjalankan revolusi diktator proletariat.Sehingga akhirnya Lenin memperbaharui pemikirannya, bahwa
revolusi sosialis adalah pertarungan antara kelas buruh-tani proletar melawan kelas borjuis-kapitalis.
Lenin mengolaborasikan hal tersebut sebagai alternatif untuk mengubah diri agar perjuangan kaum buruh-tani dapat disentralisasikan melalui partai yang
berisi orang profesional yang berpaham ideologi Marxis dan bekerja hanya untuk menyumbangkan tenaga serta pikirannya demi pencapaian sebuah revolusi sosial,
melalui doktrin yang dilancarkan secara terus menerus agar para petani dan buruh terbangun sebuah kesadaran akan ketertindasannya yang dialaminya. Untuk
menjalankan revolusi diktator proletariat, kelas bawah proletar memerlukan negara, organisasi kekuatan yag terpusat, organisasi kekerasan, baik untuk
meluluhlantakkan perlawanan dari kaum penghisap, maupun untuk memimpin massa yang lebih besar lagi dari penduduk kaum tani, borjuasi kecil, kaum
39
Khon Hans,Dasar Sedjarah Rusia Modern, Jakarta, Bharatara 1966, hal 72
Universitas Sumatera Utara
42
setengah-proletar dalam pekerjaan mengorganisasikan ekonomi sosialis.
40
Lenin menyadaribahwa untuk melakukan sebuah revolusi sosial yang cukup besar
dengan kapasitas untuk negara Rusia diperlukan tenaga, kekuatan, strategi, visi, misi dan tujuan yang jelas sehinggga Lenin menemukan kekuatan tersebut ada
pada petani yang juga merupakan korban berkembangnya kapitalisme di Rusia. Petani itu mencakup sebagian dari populasi kelas tertindas yang ada di Rusia dan
apabila disekutukan dengan kekuatan buruh yang juga berjiwa revolusioner akan memunculkan kekuatan baru yaitu Kediktatoran Proletariat.
3. Tugas Partai dan Sifat Kepemimpinannya