Analisis:
Pada cuplikan yang digarisbawahi di atas, menunjukkan betapa berat perjuangan yang dihadapi oleh Ichiyo dalam perjalanan panjang berkarya agar
mendapatkan hak dan dihargai masyarakat. Sejak meninggalnya ayah Ichiyo yang merupakan orang yang paling mendukung bakatnya dan selalu memberi semangat,
Ichiyo pun melakukan pekerjaan yang berat dan terus berkarya.
5. Cuplikan hal.227
Salah satu novel Ichiyo, Child’s Play, sebuah kisah yang sangat menyentuh hati tentang seorang anak yang tumbuh besar tanpa menikmati masa kecilnya di area
perkotaan kumuh tempat rumahnya yang dulu berada, mendapatkan banjir pujian di tahun 1896 saat novel itu akhirnya dipublikasikan sebagai sebuah kisah utuh setelah
sebelumnya diterbitkan secara berseri selama setahun. Child’s Play membuat Ichiyo dihujani komentar luar biasa positif bahkan dari
nama-nama besar di dalam dunia sastra pada masa itu seperti Mori Ogai yang menyebutnya versi wanita dari salah satu penulis terbesar sepanjang masa, Saikaku.
“Buku terbaru Ichiyo Higuchi, Child’s Play sangat memikat karena semua karakter di dalamnya sungguh nyata sehingga dapat kita sentuh, rasakan, dan
hubungkan dengan diri sendiri, tak seperti banyak buku lainnya yang bahkan ditulis oleh para pengarang terkemuka yang cenderung menciptakan karakter-karakter
mereka murni hasil imajinasi dan khayalan,” ujar sang kritikus antusias. “Kisah-kisah tulisan Higuchi adalah analisis jujur tentang situasi kehidupan,
tentang perasaan yang termanifestasi dalam cinta, kebahagiaan, tragedi, kemiskinan,
Universitas Sumatera Utara
depresi, dan apa pun yang hati manusia rasakan. Segalanya terungkap dan tak ada yang disembunyikan, tak ada kepura-puraan dalam apa yang dikisahkan Higuchi,
begitu banyak observasi yang dilakukan dan pengalaman yang dialami gadis semuda itu” kata komentar memuji lainnya.
Analisis:
Child’s Play menunjukkan indeksikal hasil perjuangan Ichiyo dalam berkarya dalam mendapatkan hak dan dihargai masyarakat yang menuai banyak pujian dan
komentar positif seperti pada cuplikan yang digarisbawahi di atas. Dari nama-nama besar di dalam dunia sastra, krtikus, dan para pembaca lainnya mengakui kualitas
karyanya yang dibuat berdasarkan semangat dan kerja keras Ichiyo dengan observasi dan pengalaman yang dialami sendiri.
6. Cuplikan hal.228
Bungakkai atau komunitas sastra dan masyarakat umum menggemari novel- novelnya dan tiba-tiba, tanpa peringatan, saat ia sama sekali tidak mengharapkannya,
karier menulis Ichiyo melonjak secara dramatis. Satu lagi gelombang tsunami datang menyapunya menuju popularitas, namun, entah mengapa, tak pernah kekayaan dalam
hidupnya yang singkat. Buku-buku laris luar biasa di pasaran dan Ichiyo sendiri tidak tahu bagaimana
terjadinya, namun mendadak ia menjadi buah bibir seluruh kota. Rombongan- rombongan kecil penggemar mulai berkerumun di pagar kecil rumahnya setiap hari
dengan membawa hadiah-hadiah dan surat penggemar, yang lainnya menunggu
Universitas Sumatera Utara
berjam-jam untuk mendapatkan tanda tangan atau sekadar berbincang dengannya dan tiba-tiba saja, seakan terjadi dalam sekejap, klub penggemar Ichiyo Higuchi muncul.
Analisis:
Dari cuplikan yang digarsibawahi di atas menunjukkan indeksikal perjuangan Ichiyo dalam mendapatkan hak dan dihargai masyarakat yang akhirnya membuahkan
hasil dan membawanya menuju popularitas. Ichiyo sangat bersukacita ketika menghadapi perubahan mendadak dalam karier menulisnya dan merasa terbebas dari
belenggu tahun-tahun di mana bakatnya tak dianggap dan dimuat dalam majalah murahan hanya karena ia seorang wanita tanpa keluarga yang memiliki pengaruh
untuk menyokongnya.
7. Cuplikan hal.230-231