tuberkulosis yang menggerogoti Ichiyo mengantarnya pada ajal di usia belia, 24 tahun.
Di akhir hidupnya, barulah sajak dan novel-novelnya dibaca dan dihormati oleh warga Jepang. Beratus-ratus tahun kemudian wajahnya diabadikan pada
mata uang kertas 5.000 yen Jepang. Sebuah penghormatan dan kedudukan yang tak pernah dicapai oleh perempuan Jepang mana pun.
Melihat uraian di atas dapat dilihat muncul masalah seperti berikut yaitu masalah penghargaan terhadap status kaum perempuan dan masalah
perjuangan seorang kaum perempuan untuk mendapatkan status di mata masyarakat Jepang. Dengan menggunakan teori pendekatan semiotik dan teori
pendekatan sosiologis sebagai acuan penulis untuk menganalisis masalah- masalah sosial yang dihadapi oleh tokoh utama.
Untuk memudahkan arah sasaran yang ingin dikaji, maka masalah penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana status kaum perempuan zaman Meiji yang kurang
mendapat penghargaan dari masyarakat. 2.
Bagaimana perjuangan seorang perempuan pada zaman Meiji dalam berkarya sehingga mendapat pengakuan dari masyarakat.
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Dari permasalahan-permasalahan yang ada maka penulis menganggap perlu adanya pembatasan ruang lingkup dalam pembahasan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
dimaksudkan agar masalah penelitian tidak terlalu luas dan berkembang jauh, sehingga penulisan dapat terarah dan terfokus.
Novel Catatan Ichiyo yang ditulis oleh Rei Kimura merupakan novel terjemahan dari novel edisi bahasa Inggris dengan judul A Note From
Ichiyo yang berjumlah 277 halaman dan penulis mengutip 24 cuplikan untuk dianalisis.
Dalam analisis ini, penulis memfokuskan pembahasan mengenai masalah sosial yang dihadapi oleh tokoh Ichiyo Higuchi khususnya status
kaum perempuan zaman Meiji yang kurang mendapat penghargaan baik dari masyarakat maupun dari lingkungan sosialnya dan perjuangan yang
keras seorang perempuan dalam berkarya untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat dalam novel ini. Penulis menganalisis penelitian ini
dengan menggunakan pendekatan semiotik dan pendekatan sosiologis sebagai acuan penelitian. Supaya pembahasan lebih jelas dan memiliki
akurasi data yang tepat dan jelas, maka penulis dalam bab II menjelaskan juga mengenai novel Catatan Ichiyo, setting novel Catatan Ichiyo,
sosiologi sastra, dan biografi pengarang.
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka
Wellek dan Warren dalam Kurniawan 2012:1 mendefinisikan sastra sebagai karya imajinatif yang bermediakan bahasa dan mempunyai nilai
estetika dominan. Imajinasi dan estetika merupakan konsep dasar dari seni
Universitas Sumatera Utara
yang bersifat personal, sedangkan bahasa merupakan ciri khas dari media penyampainya, yang membuat karya sastra berbeda dengan karya-karya
lainnya. Menurut Swingewood dalam Yasa 2012:22-23 sastra merupakan refleksi
masyarakat. Berkaitan dengan pernyataan itu, Swingewood menyampaikan bahwa pengarang besar tidak sekadar menggambarkan dunia sosial secara
mentah, tetapi ia mengemban tugas yang mendesak, yaitu memainkan tokoh- tokoh ciptaannya dalam satu situasi rekaan untuk mengungkapkan nilai dan
makna dalam dunia sosial. Dalam masyarakat, sesungguhnya, manusia berhadapan dengan norma dan nilai. Dalam sastra, juga dicerminkan nilai dan
norma yang secara sadar difokuskan dan yang diusahakan untuk dilaksanakan dalam masyarakat. Sastra juga melukiskan kecemasan, harapan, dan aspirasi
manusia. Oleh karena itu, kemungkinan sastra tersebut bisa merupakan salah satu ukuran sosiologis yang paling efektif untuk mengukur tanggapan
manusia terhadap kekuatan sosial. Menurut Piaget dalam Ratna 2011:13 unsur-unsur karya sastra
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu struktur dalam dan luar. Struktur dalam juga disebut struktur intrinsik. Struktur luar juga disebut struktur ekstrinsik. Pada
gilirannya, analisis pun tidak bisa dilepaskan dari kedua aspek tersebut. Analisis aspek pertama memperoleh perhatian sejak ditemukannya teori
formal yang kemudian dilanjutkan dengan strukturalisme dengan berbagai variannya.
Universitas Sumatera Utara
Ratna 2011:27 menyebutkan analisis sosiologis memiliki 2 pengertian, sebagai berikut:
Pertama, analisis dengan memberikan perhatian terhadap karya sastra itu sendiri, sedangkan aspek-aspek kemasyarakatannya berfungsi sebagai
pelengkap. Kedua, analisis yang memposisikan karya sastra sebagai gejala kedua,
sebagai objek sekunder dalam rangka mendukung disiplin lain, seperti sosiologi, sejarah, ekonomi, agama, dan sebagainya, termasuk antropologi itu
sendiri. Di dalam novel Catatan Ichiyo ditampilkan oleh Rei Kimura tentang
kondisi dan masalah sosial yang dihadapi oleh seorang perempuan di zaman Meiji dan bagaimana status sebagai sastrawan perempuan pada zaman itu.
1.4.2 Kerangka Teori
Dalam pembahasan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologis dan semiotik.
Pendekatan sosiologis menurut Ratna 2004:59 menganalisis manusia dalam masyarakat, dengan proses pemahaman mulai dari masyarakat ke
individu. Pendekatan sosiologis juga memiliki implikasi metodologis berupa pengalaman mendasar mengenai kehidupan manusia dalam masyarakat.
Dalam hal ini penulis menganalisa kondisi sosiologis tokoh utama dari novel Catatan Ichiyo yang kemudian dihubungkan dengan pendekatan
semiotik yang digunakan untuk menjabarkan keadaan serta tanda-tanda yang
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan atau berkaitan dengan masalah sosial dari tokoh Ichiyo terdapat dalam novel tersebut. Oleh karena itu, analisis ini akan menjelaskan tentang
kondisi sosiologis yang dihadapi tokoh utama dalam novel ini. Setelah itu, penulis melakukan analisis dengan pendekatan semiotik.
Menurut Preminger dalam Pradopo 2003:72-73 semiotik semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena
sosialmasyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang
memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Dalam lapangan kritik sastra, penelitian semiotik meliputi analisis sastra sebagai sebuah penggunaan
bahasa yang bergantung pada ditentukan konvensi-konvensi tambahan dan meneliti ciri-ciri sifat-sifat yang menyebabkan bermacam-macam cara
modus wacana mempunyai makna. Penulis menggunakan pendekatan semiotik karena adanya kondisi dan
masalah sosial yang dihadapi oleh tokoh dapat dilihat dari lingkungan, interaksi sosial, dan kondisi zaman Meiji di Jepang saat itu. Dengan
pendekatan semiotik, penulis akan menemukan atau akan menginterpretasikan tanda-tanda yang menunjukkan adanya masalah sosial yang diungkapkan oleh
pengarang dalam cerita novel “Catatan Ichiyo” yang akan dibahas dalam skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian
Sebelum melakukan sebuah penelitian maka harus diketahui dulu apa tujuan penelitian. Hal ini dikarenakan supaya tidak mengalami kesulitan
untuk meneliti sebuah masalah. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan keadaan sosiologis tokoh utama terutama
mengenai kondisi dan masalah sosial yang dihadapi oleh perempuan pada zaman Meiji dan pengakuan status sastrawan
perempuan pada zaman tersebut dari masyarakat. 2.
Untuk mendeskripsikan perjuangan kaum perempuan untuk mendapatkan status penghargaan dari masyarakat.
1.5.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi peneliti dan pembaca dapat menambah wawasan mengenai sosiologis tokoh dalam karya sastra.
2. Bagi pembaca, penelitian ini dapat sebagai bahan penunjang
untuk Departemen Sastra Jepang FIB Universitas Sumatera Utara, guna memperkaya bahan penelitian dan sumber bacaan
yang berkaitan dengan kesastraan Jepang.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Metode Penelitian
Dalam sebuah penelitian sangat dibutuhkan metode penelitian sebagai bahan penunjang dalam penulisan. Metode adalah cara pelaksanaan penelitian.
Di dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Menurut Koentjaraningrat 1976:30, bahwa penelitian yang bersifat
deskriptif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran secermat mungkin mengenai individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu. Metode
deskriptif juga merupakan suatu metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian yang dilakukan pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
yang tampak atau sebagaimana adanya dan dipakai untuk memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan,
mengkaji, dan menginterpretasikan data. Dalam penulisan ini peneliti menguraikan dan menjelaskan secermat
mungkin kondisi dan masalah sosial di dalam novel Catatan Ichiyo karya Rei Kimura dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. Teori-teori tersebut
adalah teori semiotik dan teori sosiologis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik metode studi
kepustakaan Library Research dalam pengumpulan data. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan buku dari berbagai sumber atau
referensi yang berkaitan dengan masalah ini. Dan untuk menunjang penulisan ini, penulis juga menambahkan referensi dari internet atau hal-hal yang
berkaitan dengan masalah ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL, SETTING SOSIAL,
SOSIOLOGI SASTRA DAN BIOGRAFI PENGARANG
2.1 Pengertian Novel
Menurut Abrams dalam Nurgiantoro 1995:9 sebutan novel berasal dari bahasa Italia, yakni novella yang secara harafiah berarti “sebuah barang baru yang
kecil” dan kemudian diartikan sebagai “cerita pendek dalam bentuk prosa”. Dalam bahasa Jerman novel disebut novella dan dalam bahasa Inggris disebut dengan novel,
istilah inilah yang kemudian masuk ke dalam bahasa Indonesia. Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia. Bentuk
sastra ini paling banyak beredar, karena daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu
secara lebih banyak, lebih rinci, dan melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks. Novel juga lebih menitikberatkan kepada tokoh manusia dalam
karangannya dari pada kejadiannya dan secara keseluruhannya mengambil bentuk yang dikatakan dengan ciptaan dunia berdasarkan perbedaan individu. Selain itu
novel mampu menghadirkan perkembangan suatu karakter, situasi sosial yang rumit, hubungan yang melibatkan banyak atau sedikit karakter dan berbagai peristiwa rumit
yang terjadi beberapa tahun silam secara lebih mendetail Amalia, 2010:15-16. Di antara genre utama karya sastra, yaitu puisi, prosa dan drama, genre
prosalah, khususnya novel yang dianggap paling dominan dalam menampilkan unsur- unsur sosial. Alasan yang dapat ditemukan, di antaranya:
Universitas Sumatera Utara