Pengertian Novel Tema TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL, SETTING SOSIAL,

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL, SETTING SOSIAL,

SOSIOLOGI SASTRA DAN BIOGRAFI PENGARANG

2.1 Pengertian Novel

Menurut Abrams dalam Nurgiantoro 1995:9 sebutan novel berasal dari bahasa Italia, yakni novella yang secara harafiah berarti “sebuah barang baru yang kecil” dan kemudian diartikan sebagai “cerita pendek dalam bentuk prosa”. Dalam bahasa Jerman novel disebut novella dan dalam bahasa Inggris disebut dengan novel, istilah inilah yang kemudian masuk ke dalam bahasa Indonesia. Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, karena daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, dan melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks. Novel juga lebih menitikberatkan kepada tokoh manusia dalam karangannya dari pada kejadiannya dan secara keseluruhannya mengambil bentuk yang dikatakan dengan ciptaan dunia berdasarkan perbedaan individu. Selain itu novel mampu menghadirkan perkembangan suatu karakter, situasi sosial yang rumit, hubungan yang melibatkan banyak atau sedikit karakter dan berbagai peristiwa rumit yang terjadi beberapa tahun silam secara lebih mendetail Amalia, 2010:15-16. Di antara genre utama karya sastra, yaitu puisi, prosa dan drama, genre prosalah, khususnya novel yang dianggap paling dominan dalam menampilkan unsur- unsur sosial. Alasan yang dapat ditemukan, di antaranya: Universitas Sumatera Utara a Novel menampilkan unsur-unsur cerita yang paling lengkap, memliki media yang paling luas, menyajikan masalah-masalah kemasyarakatan yang paling luas b Bahasa novel cenderung merupakan bahasa sehari-hari, bahasa yang paling umum digunakan dalam masyarakat. Oleh karena itulah, dikatakan bahwa novel merupakan sosiologis dan bersifat menanggapi karena peka terhadap ketidaktetapan sosiohistoris Hannum, 2010:16.

2.2 Unsur-Unsur Dalam Novel

Novel mempunyai unsur-unsur yang berkaitan satu dengan yang lain secara erat dan saling menggantungkan, sehingga dengan unsur-unsur tersebut keterpaduan sebuah novel akan terwujud. Ada dua unsur pokok yang membantu sebuah karya sastra, yaitu unsur intrinsik atau unsur dalam yang ikut mempengaruhi terciptanya karya sastra, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur luar yang ikut mempengaruhi terciptanya karya sastra.

2.2.1 Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik merupakan unsur-unsur yang berada dalam karya sastra itu sendiri. Nurgiantoro 1995:23 berpendapat unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai ketika orang-orang membaca sebuah karya sastra. Universitas Sumatera Utara Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita. Keterpaduan antar berbagai unssur inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Unsur-unsur yang dimaksud adalah tema, plot, tokoh, setting, dan lain-lain.

a. Tema

Menurut Stanton 2007:88 Tema theme merupakan makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Namun, ada banyak makna yang dikandung dan ditawarkan oleh cerita novel itu. Tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan makna dalam pengalaman manusia, sesuatu yang dijadikan pengalaman begitu diingat. Jadi, dengan kata lain tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan cerita novel atau karya sastra. Brooks dalam Aminuddin 2000:02 mengungkapkan bahwa dalam mengapresiasikan tema suatu cerita apresiatur harus memahami ilmu-ilmu humanitas karena tema sebenarnya merupakan pendalaman dan hasil kontemplasi pengarang yang berkaitan dengan masalah kemanusiaan serta masalah lain yang bersifat universal. Tema dalam hal ini tidaklah berada di alur cerita,tetapi inklusif di dalamnya. Akan tetapi, keberadaan tema meskipun inklusif di dalam cerita tidaklah terumus dalam satu dua kalimat secara tersurat, tetapi terbesar di balik keseluruhan unsur-unsur signifikan atau media pemapar prosa fiksi. Karena itu, tema yang baik pada hakikatnya adalah tema yang tidak diungkapkan secara langsung dan jelas, sehingga pembaca bisa mangambil kesimpulan tentang tema yang diungkapkan oleh pengarang harus dirumuskan sendiri oleh pembaca Fananie, 2001:84. Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan cerita yang ada dalam novel Catatan Ichiyo yang digambarkan dengan tokoh Ichiyo Higuchi yang menjadi tokoh utama dalam novel ini menceritakan kehidupan seorang wanita Jepang di zaman Meiji yang kurang mendapat penghargaan dan perjuangannya dalam berkarya sehingga mendapat pengakuan dari masyarakat. Karena kondisi kehidupan yang ada dalam novel disesuaikan dengan zaman Meiji yang ada di Jepang, maka banyak terjadi masalah sosial yang dialami oleh tokoh dalam cerita yang ada dalam novel Catatan Ichiyo.

b. Plot