21 ditambahkan dalam pembuatan whipped cream dan diuji sifat antibakterinya
Permata, 2012.
3.5 Penentuan Bilangan Asam Minyak Kelapa Murni dan Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni
Penentuan bilangan asam dilakukan dengan cara ditimbang minyak kelapa murni sebanyak 5 gram di dalam erlenmeyer 200 ml. Ditambahkan 25 ml alkohol
netral 95, kemudian dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air sambil diaduk. Larutan ini kemudian dititrasi dengan KOH 0,1 N dengan menggunakan
indikator fenolftalein sampai tepat terlihat warna merah jambu. Dihitung bilangan asam dari minyak Ketaren, 2005.
A x N x BM KOH Bilangan Asam =
G Keterangan:
A = jumlah ml KOH untuk titrasi
N = normalitas larutan KOH
G = bobot minyak gram
BM KOH = 56,1
3.6 Pembuatan Whipped Cream
Untuk pembuatan whipped cream dilakukan prosedur sebagai berikut yaitu sebanyak 400 gram mentega putih dan 50 ml susu kental manis dicampur dalam
suatu wadah kemudian dikocok menggunakan mixer hingga mengembang dan homogen Anonim, 2011.
Universitas Sumatera Utara
22
3.6.1 Pembuatan Campuran Whipped Cream dengan Minyak Kelapa Murni
Minyak kelapa murni yang ditambahkan ke dalam whipped cream adalah 2 Ginting, 2008. Ditimbang sebanyak 4,9 gram whipped cream kemudian
ditambahkan 0,1 gram minyak kelapa murni dan selanjutnya campuran tersebut dilarutkan dengan n-heksan dengan perbandingan 1 : 1 kemudian diaduk hingga
homogen.
3.6.2 Pembuatan Campuran Whipped Cream dengan Hasil Hidrolisis Minyak
Kelapa Murni
Ditimbang sebanyak 4,9 gram whipped cream kemudian ditambahkan 0,1 gram hasil hidolisis minyak kelapa murni 25, selanjutnya campuran tersebut
dilarutkan dengan n-heksan dengan perbandingan 1 : 1 kemudian diaduk hingga homogen. Dilakukan hal yang sama untuk hasil hidrolisis minyak kelapa murni
50, 75 dan 100.
3.7 Pengujian Sifat Antibakteri Minyak Kelapa Murni dan Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dalam
Whipped Cream
3.7.1 Peremajaan Bakteri Satu koloni bakteri diambil dari stok kultur dengan menggunakan jarum
ose steril, lalu ditanam pada media NA miring dengan cara menggores. Kemudian diinkubasi dalam inkubator pada suhu 36-37
O
C selama 24 jam Ditjen POM, 1995.
3.7.2 Pembuatan Inokulum
Koloni bakteri diambil dari peremajaan bakteri dengan jarum ose steril lalu disuspensikan dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml larutan NaCl 0,9.
Kemudian diukur kekeruhan larutan pada panjang gelombang 580 nm sampai diperoleh transmitan 25 konsentrasi bakteri 1x10
6
cfuml Ditjen POM, 1995.
Universitas Sumatera Utara
23
3.7.3 Pengenceran Inokulum
Dari suspensi bakteri konsentrasi bakteri 1x10
6
cfuml diambil 1 ml lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml NaCl 0,9 sehingga
diperoleh pengenceran 10
-1
. Dari pengenceran 10
-1
dipipet 1 ml dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisis 9 ml NaCl 0,9 sehingga diperoleh
pengenceran 10
-2
. Dilakukan hal yang sama sampai diperoleh pengenceran 10
-5
.
3.7.4 Pengujian Pertumbuhan Bakteri pada Whipped Cream Blanko
Dari pengenceran suspensi bakteri 10
-5
dipipet sebanyak 0,1 ml dan dimasukkan kedalam cawan petri. Kemudian dituang media PCA sebanyak 20 ml
kedalam cawan petri, c
awan petri segera digoyang dan diputar sedemikian rupa hingga suspensi tersebar merata. Setelah media memadat, dimasukkan 0,1 ml
whipped cream dengan metode sebar dan selanjutnya diinkubasi pada suhu 35–37
O
C selama 24 jam dengan posisi dibalik. Setelah itu diamati dan dihitung jumlah koloni
yang tumbuh dengan menggunakan colony counter, dilakukan percobaan triplo.
3.7.5 Pengujian Sifat Antibakteri pada Campuran Whipped Cream dengan
Minyak Kelapa Murni
Dari pengenceran suspensi bakteri 10
-5
dipipet sebanyak 0,1 ml dan dimasukkan kedalam cawan petri.
Kemudian dituang media PCA sebanyak 20 ml kedalam cawan petri,
cawan petri segera digoyang dan diputar sedemikian rupa hingga suspensi tersebar merata. Setelah media memadat, dimasukkan 0,1 ml
campuran whipped cream dengan minyak kelapa murni dengan metode sebar. Cawan diinkubasi pada suhu 35–37
O
C selama 24 jam dengan posisi dibalik. Setelah itu diamati dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh dengan menggunakan colony
counter, dilakukan percobaan triplo.
Universitas Sumatera Utara
24
3.7.6 Pengujian Sifat Antibakteri pada Campuran Whipped Cream dengan
Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni
Dari pengenceran suspensi bakteri 10
-5
dipipet sebanyak 0,1 ml dan dimasukkan kedalam cawan petri.
Kemudian dituang media PCA sebanyak 20 ml kedalam cawan petri,
cawan petri segera digoyang dan diputar sedemikian rupa hingga suspensi tersebar merata. Setelah media memadat, dimasukkan 0,1 ml
campuran whipped cream dengan hasil hidolisis minyak kelapa murni 25 dengan metode sebar. Cawan diinkubasi pada suhu 35–37
O
C selama 24 jam dengan posisi dibalik. Setelah itu diamati dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh dengan
menggunakan colony counter, dilakukan percobaan triplo. Dilakukan hal yang sama untuk hasil hidrolisis minyak kelapa murni 50, 75 dan 100.
Universitas Sumatera Utara
25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Bilangan Asam Minyak Kelapa Murni dan Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni