25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Bilangan Asam Minyak Kelapa Murni dan Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni
Hidrolisis minyak kelapa murni akan menghasilkan gliserol yang larut dalam air, sedangkan asam lemak bebas, monogliserida dan digliserida tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut non polar seperti n-heksan. Pada saat hidrolisat diekstraksi dengan n-heksan, maka gliserol tidak akan terekstraksi
sehingga bobot minyak kelapa murni yang dihasilkan menurun. Semakin banyak NaOH yang ditambahkan maka semakin sedikit minyak yang dihasilkan
Ketaren,2005; Widiyarti dan Hanafi,2008. Bobot hasil hidrolisis minyak kelapa murni dan bilangan asam dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Bobot Minyak Kelapa Murni dan Bilangan Asam Sebelum dan Setelah Hidrolisis
NO. Tingkat Hidrolisis Relatif
Terhadap Bilangan Penyabunan
Hasil Perolehan Kembali VCO setelah
Hidrolisis Bilangan Asam
mg KOHgram minyak
1. 0 tanpa hidrolisis
100 gram 0,62
2. 25
89,005 gram 60,52
3. 50
86,578 gram 141,95
4. 75
84,329 gram 173,83
5. 100
80,990 gram 254,23
Keterangan: hasil rata-rata tiga kali pengulangan Minyak kelapa murni yang dihidrolisis akan menghasilkan minyak kelapa
murni dengan kandungan asam lemak bebas yang tinggi. Bilangan asam merupakan salah satu ukuran dari jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam
suatu minyak atau lemak. Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah miligram
Universitas Sumatera Utara
26 KOH yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam
1 gram minyak atau lemak Ketaren,2005. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa setelah minyak kelapa murni
dihidrolisis maka akan terjadi peningkatan bilangan asam. Peningkatan bilangan asam hasil hidrolisis minyak kelapa murni sebanding dengan peningkatan jumlah
NaOH yang ditambahkan dalam hidrolisis. Bilangan asam yang paling tinggi ditunjukkan pada hidrolisis penyabunan 100.
Hidrolisis minyak merupakan suatu proses penyabunan, dimana asam lemak akan terlepas dari molekul trigliserida dengan adanya bantuan logam alkali
sebagai sabun dan melepaskan gliserol. Pemberian alkali yang berlebih mungkin akan menyebabkan terjadinya penyabunan yang sempurna, atau dengan kata lain
hidrolisis total Fessenden dan Fessenden 1989, Ketaren 2005. Tetapi apabila jumlah alkali yang ditambahkan tidak sebanding dengan jumlah minyak yang
dihidrolisis maka tidak semua trigliserida akan tersabunkan Darmoyuwono, 2006.
4.2 Sifat Antibakteri Minyak Kelapa Murni dan Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dalam