perkembangan pemerintahan tersebut belum pernah diteliti. Maka dari itu penulis merasa perlu melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi tentang pemerintahan
di Tapanuli Selatan dan mempelajari bagaimana kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan pemerintah daerah terhadap masyarakat sehingga masyarakat dan
pemerintah setempat bisa berjalan bersama dalam meningkatkan kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya serta agama dalam rentan waktu yang telah ditentukan.
Pemerintah merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam suatu daerah, yang mana pemerintah juga bekerja sama
dengan masyarakat. Sama halnya dengan yang terjadi di daerah Tingkat II Kabupaten Tapanuli Selatan. Akhirnya, kompleksitas masalah di dalam proses perkembangan
pemerintahan di daerah Tapanuli Selatan akan menjadi bahan kajian dalam studi ini yang nantinya akan tertuang dalam skripsi yang berjudul “Perkembangan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan 1950-1999”.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu landasan yang digunakan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang akan dibahas dan menjadi akar permasalahan dalam
sebuah penelitian. Maka berdasarkan latar belakang di atas untuk mempermudah penelitian agar objektif dan menjaga sinkronisasi dalam uraian penelitian, perlu
diberikan batasan masalah terhadap penelitian ini dengan mengkaji beberapa pokok permasalahan yang dirumuskan terhadap masalah-masalah sebagai berikut:
1. Latar belakang dibentuknya Pemerintahan Daerah Tingkat II Kabupaten
Tapanuli Selatan pada tahun 1950.
Universitas Sumatera Utara
2. Perkembangan pemerintahan Daerah Tingkat II Kabupaten Tapanuli Selatan
selama periode tahun 1950-1999. 3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pemerintahan Daerah Tingkat II Kab. Tapanuli Selatan selama periode tahun 1950-1999.
Penelitian tentang perkembangan maupun perubahan pemerintahan di sebuah daerah mengharuskan adanya sebuah eksplanasi tentang bagaimana sebuah
perubahan di pemerintahan mempunyai pengaruh terhadap kondisi masyarakat di daerah tersebut. Hal inilah yang akan dicoba di uraikan pada studi ini. Tahun 1950
dijadikan periodisasi awal penelitian karena, pada tahun inilah awal dimulainya pemerintahan Daerah Tapanuli Selatan yang mana sebelumnya disebut Afdeeling
Padang Sidimpuan pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Setelah Republik Indonesia mendapatkan kedaulatan penuh pada akhir tahun
1949, maka pembagian daerah administrasi pemerintahan mengalami perubahan. Dan pada awal tahun 1950 digantilah pemerintahan yang sebelumnya disebut sebagai
Afdeeling Padang Sidimpuan menjadi Daerah Tingkat II Kabupaten Tapanuli Selatan, yang mana wilayahnya terdiri dari bekas daerah Afdeeling Padang
Sidimpuan yang sebelumnya. Pada batasan periodisasi penulis membatasi studi tentang pemerintahan
daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sampai pada tahun 1999, karena pada tahun ini pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah yang menjelaskan tentang
pemekaran terhadap daerah administrasi kabupaten Tapanuli Selatan, yang mana kabupaten Tapanuli Selatan yang sebelumnya masih mencakup seluruh wilayah dari
bekas Afdeeling Padang Sidimpuan dimekarkan menjadi beberapa kabupaten baru.
Universitas Sumatera Utara
Dengan keluarnya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1998 dan disahkan pada tanggal 23 November 1998 tentang pembentukan Kabupaten
Mandailing Natal maka Kabupaten Tapanuli Selatan dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Mandailing Natal Ibukota Panyabungan dan
Kabupaten Tapanuli Selatan Ibukotanya Padang Sidimpuan.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian