Ekstraksi dengan Soxhlet Absorpsi oleh Lemak Padat Enfleurasi Ekstraksi dengan Teknik Emulsi Membran Cair

12

2.9.1.4. Ekstraksi dengan Soxhlet

Ekstraksi dengan alat soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik kondensor Sax dan Lewis 1998. Soxhlet digunakan untuk mengekstrak senyawa yang kelarutannya terbatas dalam suatu pelarut dan pengotor-pengotornya tidak larut dalam pelarut tersebut. Sampel yang digunakan dan yang dipisahkan dengan metode ini berbentuk padatan. Ekstraksi soxhlet ini juga dapat disebut dengan ekstraksi padat-cair Harborne 1987. Padatan yang diekstrak terlebih dahulu ditumbuh kemudian dibungkus dengan kertas saring dan dimasukkan ke dalam ekstraktor soxhlet, sedangkan pelarut organik dimasukkan ke dalam labu alas bulat kemudian seperangkat ekstraktor soxhlet dirangkai dengan kondensor Sax dan Lewis 1998.

2.9.1.5. Absorpsi oleh Lemak Padat Enfleurasi

Proses ini merupakan penyulingan minyak alamiah paling kuno karena menggunakan lemak hewan sebagai penjerab minyak. lemak memiliki daya absorpsi yang tinggi sehingga jika dicampur dengan bunga melati, lemak akan mengabsorpsi minyak yang dihasilkan oleh bunga melati Guenther 2006. Selain itu, pemrosesan minyak atsiri dengan lemak akan menghasilkan rendemen yang lebih banyak daripada dengan proses ekstraksi menguap Harborne 1987; Sax dan Lewis 1998.

2.9.1.6. Ekstraksi dengan Teknik Emulsi Membran Cair

Membran cair emulsi Emulsion Liquid Membrane, ELM merupakan salah satu jenis membran cair yang sudah banyak digunakan untuk pemisahan di laboratorium maupun industri Sax dan Lewis 1998. ELM telah berhasil digunakan untuk memisahkan fenol dan senyawa turunannya, yaitu nitrofenol dengan efisiensi lebih dari 98 Soerawidjaja dan Tatang 2005. Membran cair merupakan suatu fase cair yang bersifat pemisah semi permeabel yang berada diantara dua fase cair yang sejenis. Membran cair emulsi terdiri dari fase eksternal mengandung senyawa yang dipisahkan, fase internal fase penerima spesies yang dipisahkan dan membran, dimana membran itu sendiri mengandung surfaktan sebagi penstabil emulsi dan carrier sebagai zat pembawa Sax dan Lewis 1998.

2.9.1.7. Metode Ekstraksi dengan Maserasi

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Zat Ekstraktif Kulit Mindi (Melia azedarach Linn.) sebagai Bahan Pengawet Alami Untuk Mengendalikan Serangan Fungi Schizophyllum commune pada Kayu Karet (Hevea brasiliensis)

2 47 49

Struktur Anatomi Kayu Mindi (Melia azedarach L.)

13 59 74

Kajian Daya Insektisida Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) dan Ekstrak Daun Mindi (Melia azedarach L. ) terhadap Perkembangan Serangga Hama Gudang Sitophilus zeamais Motsch.

0 10 78

Kajian Resistensi Lima Jenis Beras Varietas Lokal Terhadap Serangan Sitophilus zeamais Motsch.

4 15 57

PEMBUATAN PESTISIDA ALAMI, CAMPURAN EKSTRAK DAUN MINDI (Melia azedarach L.) DAN KULIT BUAH JENGKOL Pembuatan Pestisida Alami, Campuran Ekstrak Daun Mindi (Melia azedarach L.) Dan Kulit Buah Jengkol (Pithecellobium jiringa) Untuk Pengendalian Ulat Biji (

0 1 16

PEMBUATAN PESTISIDA ALAMI, CAMPURAN EKSTRAK DAUN MINDI (Melia azedarach L.) DAN KULIT BUAH JENGKOL Pembuatan Pestisida Alami, Campuran Ekstrak Daun Mindi (Melia azedarach L.) Dan Kulit Buah Jengkol (Pithecellobium jiringa) Untuk Pengendalian Ulat Biji (

1 2 10

EFEK ANALGETIKA EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI ( Efek Analgetika Ekstrak Etanol Daun Mindi(Melia azedarach L.) Hasil Soxhletasi Pada Mencit Putih Jantan.

0 0 16

ISOLASI DAN IDENTIFIKASIFLAVONOID DARI DAUN MINDI ( Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari Daun Mindi (Melia azedarach L.).

0 0 14

PENDAHULUAN Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari Daun Mindi (Melia azedarach L.).

0 5 28

PENGARUH ZEOLIT PADA PENYIMPANAN JAGUNG VARIETAS KALINGGA DAN GENJAH KRETEK TERHADAP Sitophilus zeamais Motsch

0 0 5