Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Bagaimana perkembangan ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia dalam kaitannya dengan pasca penghapusan kuota dan krisis global? 2 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia di AS dalam kaitannya dengan pasca penghapusan kuota dan krisis global?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1 Menganalisis perkembangan ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia dalam kaitannya dengan pasca penghapusan kuota dan krisis global. 2 Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia di AS dalam kaitannya dengan pasca penghapusan kuota dan krisis global.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini, diharapkan akan memberikan manfaat bagi: 1 Pemerintah Indonesia selaku pengambil kebijakan dan pihak lainnya yang terkait sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan ekonomi, dalam kaitannya dengan pasca penghapusan kuota dan krisis global terhadap permintaan ekspor TPT Indonesia di AS. 2 Mahasiswa dan kalangan akademisi lainnya sebagai bahan pelengkap dan informasi untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan permasalahan dalam skripsi.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor tekstil dan produk tekstil TPT Indonesia di Amerika Serikat dalam kaitannya dengan pasca penghapusan kuota dan krisis global. Namun, jenis TPT yang dimasukkan dalam model analisis regresi adalah jenis pakaian jadi kemeja pria yang terbuat dari kapas atau cotton yang tidak dirajut atau disulam dengan kode HS 620520. Alasan mengapa hanya kemeja pria yang terbuat dari kapas atau cotton yang tidak dirajut atau disulam yang dimasukkan dalam model analisis regresi adalah karena jenis kemeja pria ini memiliki volume ekspor yang terbesar ke AS dibandingkan dengan jenis kemeja pria lainnya ataupun jenis pakaian jadi lainnya sehingga dianggap dapat mewakili. Selain itu, salah satu variabel independen dalam model yaitu variabel harga merupakan hasil pembagian antara nilai ekspor dengan volume ekspor kemeja pria yang terbuat dari kapas atau cotton yang tidak dirajut atau disulam, sehingga hasil yang diperoleh merupakan harga rata-rata dari satu jenis komoditas saja dan bukan rata- rata dari semua jenis pakaian jadi. Dengan demikian, pada saat dilakukan estimasi terhadap model permintaan ekspor TPT Indonesia di AS, variabel harga tersebut memiliki error yang minimum sehingga hasil estimasinya mampu mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA