komoditi atau barang yang banyak menyerap faktor produksi yang langka dan mahal di negara itu.
2.1.3 Teori Permintaan Ekspor
Permintaan dari suatu barang atau komoditi timbul dikarenakan adanya
keinginan dan kemampuan konsumen untuk membeli suatu barang tertentu. Pengertian dari permintaan Lipsey, 1995 itu sendiri adalah jumlah suatu
komoditi yang akan dibeli oleh rumah tangga. Hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta adalah negatif sehingga hukum permintaan menyebutkan
bahwa semakin rendah harga suatu komoditi maka jumlah yang akan diminta semakin besar, begitu pula sebaliknya. Sementara itu, penentuan permintaan dari
suatu pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor Lipsey, 1995, yaitu: 1. Harga komoditi itu sendiri
2. Rata-rata pendapatan rumah tangga Kenaikan pendapatan rata-rata rumah tangga akan menyebabkan jumlah
komoditi yang diminta lebih banyak pada setiap harga tertentu. 3. Harga-harga lainnya
Harga-harga lainnya yang dimaksud adalah harga barang substitusi dan harga barang komplementer. Naiknya harga pada barang substitusi suatu
komoditi maka akan menyebabkan permintaan dari komoditi itu meningkat. Sedangkan naiknya harga barang komplementer suatu
komoditi akan menyebabkan permintaan dari komoditi itu turun.
4. Selera Selera mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam menentukan
keputusan seseorang untuk membeli suatu barang. 5. Distribusi pendapatan
Perubahan dalam distribusi pendapatan akan menyebabkan semakin banyak jumlah komoditi atau barang yang akan dibeli bagi mereka yang
memperoleh tambahan pendapatan, begitu pula sebaliknya. 6. Jumlah penduduk
Kenaikan jumlah penduduk akan menyebabkan lebih banyak komoditi yang akan dibeli pada setiap tingkat harga.
Permintaan ekspor suatu negara didefinisikan sebagai permintaan suatu negara tertentu terhadap suatu komoditi. Sama halnya dengan permintaan suatu
komoditi dalam suatu pasar, permintaan ekspor juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu harga domestik negara tujuan ekspor HD
it
, harga impor negara tujuan ekspor HI
it
, pendapatan perkapita penduduk negara tujuan ekspor YP
it
, selera penduduk negara tujuan ekspor S
it
. Selain itu juga dipengaruhi oleh harga di pasar Internasional HX, nilai tukar NT dan jumlah penduduk negara tujuan
ekspor POP
it
. Dalam fungsi ini dimasukkan variabel dummy krisis global dan dummy kuota karena terkait dengan kondisi dunia saat ini yang sedang
mengalami krisis keuangan global dan setelah kuota dihapuskan. Secara umum fungsi ekspor suatu komoditi:
Xt= f HD
t
, HD
it
, HI
it
, YP
it
, S
it
, HX
it
, NT
it
, POP
it
, D
1
, D
2
2.1
dimana: X
t
= volume ekspor pada bulan ke-t HD
t
= harga domestik negara pengekspor pada bulan ke-t HD
it
= harga domestik negara tujuan ekspor pada bulan ke-t HI
it
= harga impor negara tujuan ekspor pada bulan ke-t YP
it
= pendapatan perkapita penduduk GDP negara tujuan ekspor pada periode ke-t
S
it
= selera penduduk negara tujuan ekspor pada bulan ke-t HX
t
= harga ekspor bulan ke-t NT
t
= nilai tukar riil nilai tukar negara pengekspornilai tukar negara tujuan ekspor pada bulan ke-t
POP
it
= jumlah penduduk negara tujuan ekspor pada bulan ke-t D
1
= variabel dummy kuota D
2
= variabel dummy krisis global
2.1.4 Kurs Exchange Rate