KERANGKA BERPIKIR KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DANHIPOTESIS

drefutation text dan supervisi sedangkan dalam peneltian ini diagnosis kesulitan belajar ditinjau dari tingkat kesulitan belajar siswa yang berasal dari faktor internal maupun eksternal .

C. KERANGKA BERPIKIR

1. Materi kimia yang begitu luas baik secara deskriptif ,teoritis dan banyak konsep yang abstrak , telah membuat siswa merasa kesulitan dalam mempelajari kimia secara menyeluruh sehingga sebagian siswa tidak dapat mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Pembelajaran remedial yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar ini perlu dilakukan secra efektif dan inovatif. Agar pembelajaran remedi bisa optimal diperlukan media dan metode yang bisa menarik perhatian dan motivasi siswa. Penggunaan animasi dan modul dalam pembelajaran remedial diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga dapat mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan . Keunggulan animasi sebagai media pembelajaran antara lain yaitu adanya gambar atau teks yang bergerak , sehingga dapat membantu siswa dalam menjelaskan prosedur dan urutan kejadian sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya ingat siswa dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep kimia yang abstrak menjadi realistis. Kekurangan animasi yaitu perlu peralatan khusus LCD , komputer dalam penggunaannya , perlu ketrampilan khusus dalam pengoperasiannya. Kelebihan modul untuk pembelajaran remedi yaitu memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut cara masing- masing sesuai kecepatannya . Modul yang digunakan dalam pembelajaran remedi merupakan bentuk penyederhanaan dari pembelajaran regular, diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep. Kekurangan modul sebagai media pembelajaran remedi yaitu perlu waktu yang lama dalam penggunaannya dan membutuhan kemauan yang tinggi untuk menyempatkan diri belajar dengan modul. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka diduga penggunaan animasi dalam pembelajaran remedi lebih baik daripada modul dalam meningkatkan prestasi belajar. 2. Dalam proses belajar mengajar sering dijumpai siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar, ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan belajar. Kesulitan belajar yang dialami peserta didik dalam proses belajar mengajar dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang bisa bersumber dari individu itu sendiri, faktor lingkungan, dan kemampuan kognitifnya. Perlunya diadakan diagnosis kesulitan belajar karena 1 setiap siswa hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara maksimal, 2 adanya perbedaan kemampuan, kecerdasan, bakat, minat dan latar belakang lingkungan masing-masing siswa. 3 sistem pengajaran di sekolah seharusnya memberi kesempatan pada siswa untuk maju sesuai dengan kemampuannya Adanya hambatan-hambatan yang bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis yang dialami siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya prestasi belajar sehingga dapat menyebabkan perbedaan prestasi belajar. Semakin tinggi tingkat kesulitan belajarnya , maka semakin besar hambatan-hambatan yang dihadapi dalam mencapai keberhasilan belajarnya. Berdasarkan hal di atas maka diduga semakin tinggi kesulitan belajarnya maka semakin rendah prestasi belajarnya. diharapkan dengan pembelajaran remedi mengunakan animasi dan modul dapat meningkatkan prestasi siswa sehingga dapat mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. 3. Pembelajaran remedi berguna untuk mengadakan pembetulan terhadap kesalahan atau kesulitan yang dialami siswa. Dengan diberikannya pembelajaran remedi bagi siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar diharapkan dapat membantu meningkatkan prestasi belajar . Terutama bagi siswa yang mengalami tingkat kesulitan tinggi diharapkan penggunaan animasi dan modul dalam pembelajaran remedi dapat meningkatkan prestasi siswa sehingga dapat mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, sehingga diduga ada interaksi pembelajaran remedi menggunakan modul dan animasi dengan tingkat kesulitan belajar siswa terhadap prestasi belajar.

D. HIPOTESIS