PENELITIAN YANG RELEVAN KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DANHIPOTESIS

pembuatan asam sulfat dapat diringkas sebagai berikut ; 1 Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida Ss + O 2 g → SO 2 g 2 Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang trioksida. 2SO 2 g + O 2 g 2SO 3 g 3 Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat. H 2 SO 4 aq + SO 3 g → H 2 S 2 O 7 l 4 Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat. H 2 S 2 O 7 l + H 2 Ol → H 2 SO 4 aq Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi no 2 : 2SO 2 g + O 2 g 2SO 3 g DH = - 189 kJ Kondisi yang menguntungkan untuk memperoleh hasil SO 3 yang optimal adalah 1 Konsentrasi gas SO 2 dan O2 diperbesar . 2 Penambahan tekanan ternyata tidak diimbangi penambahan hasil yang memadai . Oleh karena itu, pada proses kontak tidak digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal yaitu 1 atm. 3 suhu optimal yang sesuai adalah 500 o C . 4 Ditambah katalis V 2 O 5 Vanadium Oksida

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

1. Hari Subagya . 2005 Penelitian yang relevan dengan tesis Hari Subagya yang berjudul “Pembelajaran Remedial Menggunakan Modul dan Portopolio untuk Keberhasilan Pembelajaran Fisika SMA dengan Memperhatikan Motivasi Belajar Siswa “ yaitu penggunaan media modul untuk pembelajaran remedi. Hal yang membedakan yaitu pada hasil penelitian Hari Subagya dikatakan pembelajaran remedial dengan menggunakan modul untuk siswa dengan motivasi tinggi secara umum lebih memberikan peningkatan prestasi belajar siswa daripada menggunakan porofolio . Sedangkan dalam tesis penelitian ini prestasi belajar pada pembelajaran remedi dengan modul pada tingkat kesulitan tinggi hasilnya kurang begitu baik dibanding dengan animasi. 2. Hartiningsih . 2006 Penelitian yang relevan dengan tesis Hartiningsih yang berjudul “Pembelajaran Remedi dengan menggunakan LKS dan LCD pada belajar tuntas Kimia Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa” yaitu 1 penggunaan LCD media elektronik pada pembelajaran remedi . 2 Hasil penelitian Hartiningsih yang mengatakan pembelajaran media elektronik LCD memiliki tingkat ketuntasan belajar kimia yang lebih baik. Hal yang membedakan yaitu pembelajaran remedi ditinjau dari motivasi belajar, sedang dalam penelitian ini pembelajaran remedi ditinjau dari tingkat kesulitan belajar. 3. Nurul Mawadati. 2005 Penelitian yang relevan dengan tesis Nurul Mawadati yang berjudul “Pengajaran Remedial Berdasarkan Diagnosis Kesulitan Belajar dalam Peningkatan Pencapaian Prestasi belajar Pokok Bahasan Invertebrata “ yaitu pengajaran remedial berdasarkan diagnosis kesulitan belajar . Hal yang membedakan yaitu diagnosis kesulitan belajar berbentuk drefutation text dan supervisi sedangkan dalam peneltian ini diagnosis kesulitan belajar ditinjau dari tingkat kesulitan belajar siswa yang berasal dari faktor internal maupun eksternal .

C. KERANGKA BERPIKIR