Animasi dapat diimplementasikan untuk menambahkan efek dan mempercantik tampilan paket bahan ajar . Adanya gambar atau tulisan yang bergerak
pada animasi yang digunakan dalam media pembelajaran remedi bisa menarik perhatian siswa dan memperkuat motivasi. Animasi digunakan sebagai sarana untuk
memberikan pemahaman konsep secara nyata kepada siswa atas materi yang akan diberikan .
Pembelajaran remedi dengan modul dan animasi akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut cara masing-masing karena setiap
siswa akan menggunakan cara yang berbeda untuk memecahkan masalah berdasarkan kemampuan dan kebiasaan masing-masing. Penggunaan media
pembelajaran yang tepat diharapkan akan semakin meningkatkan pemahaman siswa terhadap pokok bahasan yang diajarkan.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang timbul , antara lain :
1. Efektivitas pembelajaran KTSP belum optimal 2. Adanya Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang digunakan sebagai ukuran
keberhasilan belajar siswa 3. Ada beberapa siswa dalam pembelajaran KTSP belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal 4. Pemilihan metoda dan media pembelajaran kimia kurang sesuai dengan materi
yang diajarkan.
5. Adanya peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dalam proses belajar mengajar
6. Guru kurang memperhatikan kesulitan belajar siswa 7. Pelajaran kimia dianggap sulit bagi siswa karena banyak konsep yang abstrak
dan sulit dianalogikan dalam kehidupan sehari-hari 8. Adanya perbedaan hasil belajar yang disebabkan karena perbedaan tingkat
kesulitan belajar siswa 9. Penanganan remedi kurang efektif, karena tidak sesuai dengan prinsip dan
hakekat remedial 10. Pemakaian media dalam pembelajaran remedi belum bisa menarik minat dan
motivasi siswa 11. Pendayagunaan media modul dan animasi dalam pembelajaran remedi belum
optimal
C. PEMBATASAN MASALAH
Dari uraian identifikasi masalah di atas maka masalah perlu dibatasi sebagai berikut :
1. Pembelajaran remedi dilakukan pada materi kesetimbangan kimia untuk siswa SMA kelas XI
2. Pembelajaran remedi dilakukan dengan menggunakan media modul dan animasi
3. Prestasi belajar yang diukur adalah aspek kognitif 4. Tingkat kesulitan belajar siswa dikaji dari aspek tinggi , sedang dan rendah,
dengan menggunakan alat ungkap masalah yang sudah disesuaikan 5. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI-IA SMA Taruna Nusantara yang
tidak tuntas dalam belajar kimia materi Kesetimbangan Kimia
D. PERUMUSAN MASALAH
Masalah pokok yang akan dikaji dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran remedi dengan modul dan animasi pada materi kesetimbangan kimia
2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara tingkat kesulitan belajar rendah , sedang dan tinggi pada materi kesetimbangan kimia
3. Apakah ada interaksi antara pembelajaran remedi dengan modul dan animasi dengan tingkat kesulitan belajar siswa terhadap prestasi belajar pada materi
kesetimbangan kimia
E. TUJUAN PENELITIAN