yang begitu besar dalam pembelajaran remedi dengan animasi maupun modul dalam mencapai prestasi belajarnya sehingga penggunaan animasi maupun modul tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi belajarnya. Siswa dengan tingkat kesulitan rendah mempunyai hambatan-hambatan yang lebih
sedikit dalam pembelajaran remedi dengan animasi maupun modul sehingga lebih mampu memahami materi pelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan
prestasi belajarnya menjadi lebih baik.
E. KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam penelitian yang telah dilakukan, peneliti telah berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi peneliti menyadari sepenuhnya bahwa hasil yang diperoleh
mungkin belum memenuhi harapan. Hal ini terjadi karena ada beberapa factor yang membatasi hasil penelitian ini, antara lain adalah :
1. Kehidupan boarding school di SMA Taruna Nusantara kurang mendukung penelitian
yang terkontrol. 2.
Sempitnya waktu penelitian, karena kegiatan siswa sebagai sampel penelitian cukup padat mengingat SMA Taruna Nusantara sebagai boarding school semua kegiatan
sudah terjadwal . 3.
Beberapa rekan pengajar juga melakukan penelitian dalam waktu yang sama dengan populasisampel yang sama, hal ini menyebabkan kejenuhan pada sampel sehingga
data yang terkumpul kurang menunjukkan kondisi yang sesungguhnya.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang dikemukakan pada bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Prestasi pembelajaran remedi dengan animasi lebih baik daripada dengan modul. Hal
ini ditunjukan dengan nilai rerata dan jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan belajar pada pembelajaran remedi dengan animasi lebih tinggi dibanding dengan
modul. Kelebihan animasi dalam pembelajaran remedi yaitu dapat menarik perhatian dan meningkatkan motivasi siswa serta meningkatkan pemahaman konsep-konsep
materi kesetimbangan yang abstrak menjadi lebih konkrit 2.
Tingkat kesulitan belajar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Nilai rerata siswa meningkat lebih baik jika tingkat kesulitannya semakin rendah. Hal ini disebabkan
karena semakin tinggi kesulitan belajar siswa semakin banyak hambatan- hambatan yang dihadapi siswa maka semkain besar kegagalan siswa dalam mencapai keberhasilan
prestasi belajarnya
3. Tidak adanya interaksi pembelajaran remedi menggunakan animasi dan modul dengan
tingkat kesulitan belajar terhadap prestasi siswa hal ini ditunjukkan dengan prestasi pada tingkat kesulitan rendah, sedang maupun tinggi pada pembelajaran remedi
dengan animasi lebih baik daripada menggunakan modul.
B. IMPLIKASI
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, penelitian ini memberikan