4 Dapat dibuat transparan, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti kaca.
Contohnya lensa kacamata dan compact disc;
5 Memiliki sifat tahan terhadap zat kimia dan korosi;
6 Dapat didaur ulang; dan
7 Proses produksinya menghabiskan sedikit energi.
Plastik dapat diklasifikasikan menjadi dua kriteria, yaitu thermoplastics dan
thermosetting plastics. Thermoplastics memiliki struktur molekul yang tidak saling berhubungan
not cross-linked . Plastik tipe ini akan melunak bila terkena panas yang temperaturnya meningkat terus dan akan mengeras bila didinginkan.
Pelunakan dan pengerasan ini dapat dilakukan berulang kali, sehingga thermoplastics merupakan jenis plastik yang dapat didaur ulang. Thermosetting
plastic memiliki struktur molekul yang saling berhubungan yang sangat kuat strongly cross-linked. Plastik tipe ini tidak akan melunak bila terkena panas dengan
temperatur yang meningkat. Jadi sekali dibentuk tidak dapat dirubah lagi. Thermosetting memiliki sifat yang kuat namun rapuh. Kekuatannya melebihi dari
thermoplastic, tetapi keuletan dan impact strengh-nya rendah Santoso, 2004.
2.6 High density polyethylene HDPE
High density polyethylene adalah biji plastik yang temasuk dalam kelompok thermoplastic. Biji plastik ini merupakan polymer, yaitu reaksi kimia dimana massa
molekulnya terbentuk dari monomer atau biasa dikenal dengan polymerization.
HDPE memiliki sifat-sifat fisik sebagai berikut Santoso,2004: 1
High density, dimana berat jenis HDPE adalah tertinggi dikelompok polyethylene, yaitu 0,96 gcm³ dan
melt flow yang dihasilkan juga besar, yaitu 0,28 g10 menit; 2
High temperatur resistance, karena temperatur leleh dari HDPE cukup tinggi, yaitu 200-300ºC sehingga tahan terhadap panas hingga 120ºC;
3 Chemical resistance, HDPE termasuk plastik yang tahan terhadap berbagai
macam zat kimia, sehingga banyak sekali digunakan untuk membuat kemasan; 4
Excellent dimensional stability, yaitu mampu dibentuk dan tidak akan mengalami perubahan setelah selesai dibentuk;
5 High gloss or matte, memiliki permukaan yang halus sehingga tidak perlu adanya
finising pada permukaan setelah dibuat untuk suatu produk;
6 High yielt strength. HDPE termasuk bahan yang memiliki yielt strength yang
tinggi, mampu menahan beban yang berat namun tetap elastis. Sebagai contoh adalah untuk membuat
house ware yang harus mampu menahan beban tanpa terjadi kerusakan meskipun terjatuh atau mendapat tekanan; dan
7 Melt flow, karena memiliki densitas yang tinggi maka melt flow dari HDPE cukup
rendah, yaitu 0,28 g10 menit.
3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian berlangsung antara bulan Mei-Juli 2010 di Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat Lampiran 1. Penelitian
diawali dengan melakukan pengamatan dan pembuatan perangkap di Laboratorium Alat Penangkap Ikan, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK, IPB.
Operasi penangkapan menggunakan perangkap plastik ini dilakukan di perairan sekitar Teluk Palabuhanratu.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa perangkap yang terbuat dari plastik dengan 3 bentuk yang berbeda, yaitu berbentuk kubah, persegi dan trapesium
Gambar 1. Dimensi masing-masing perangkap ditunjukkan pada Gambar 2. Masing-masing bentuk berjumlah 10 perangkap.
Pada bagian atas perangkap terdapat lubang berbentuk lingkaran dengan diameter 14 cm yang dijadikan sebagai pintu masuk. Kawat berdiameter 3 mm
digunakan sebagai penguat pintu masuk. Bagian dasar diberi jaring polyamide PA
multifilamen 210 D6. Pemberat terbuat dari kawat berukuran 8 mm yang ditambahkan pada sisi-sisi luar perangkap. Untuk memudahkan proses pengeluaran
hasil tangkapan, pada bagian dasar perangkap dilengkapi tali pengerut. Sebagai media transportasi untuk kegiatan penangkapan, maka digunakan
satu unit perahu penangkap milik nelayan. Peralatan lain yang digunakan berupa GPS, timbangan digital, jangka sorong, karet gelang dan penggaris. Kantong plastik
digunakan sebagai wadah penampung hasil tangkapan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu umpan ikan tembang dan
cucut yang di- fillet dengan ukuran luas permukaan 7×5 cm untuk menarik hasil
tangkapan masuk ke dalam perangkap. Kedua jenis umpan tersebut dipilih karena biasa digunakan oleh nelayan Palabuhanratu dan selalu tersedia.
a Bentuk kubah
b Bentuk persegi
c Bentuk trapesium
Gambar 1 Perangkap plastik
Keterangan : L : Lebar cm;
P : Panjang cm; R : Jari-jari cm; dan
T : Tinggi cm. Gambar 2 Desain dan bentuk perangkap plastik
a Perangkap plastik bentuk trapesium
b Perangkap plastik bentuk persegi
c Perangkap plastik bentuk kubah
3.3 Metode Penelitian